Orang Tua Wanti Setiawati Jalani Tes DNA

Minggu, 04 Januari 2015 - 14:37 WIB
Orang Tua Wanti Setiawati Jalani Tes DNA
Orang Tua Wanti Setiawati Jalani Tes DNA
A A A
JAKARTA - Upaya identifikasi terhadap korban pesawat AirAsia QZ8501 terus dilakukan pihak kepolisian. Kemarin, sampel air liur kedua orangtua Wanti Setiawati, 30, pramugari AirAsia yang ikut jadi korban, telah diambil petugas kepolisian.

Pengambilan sampel dilakukan pihak Kepolisian Polda Jawa barat yang didampingi petugas dari Polres Cimahi dan Polrestabes Kota Bandung. Ana, kakak perempuan Wanti, menuturkan, sampel DNA keluarga diperlukan untuk memastikan proses identifikasi seluruh jenazah korban AirAsia.

“Tadi pagi (kemarin) sudah dilakukan pengambilan sampel air liur orangtua kami untuk tes DNA. Prosesnya hanya sebentar,” ujar Ana di sela-sela acara doa bersama yang dilakukan pihak keluarga dan para tetangga korban di Kompleks Sariwangi Asri, Kampung Lembur Tengah, Desa Sariwangi, Kecamatan Parongpong. Dia berharap jenazah adiknya tersebut bisa segera ditemukan kemudian diidentifikasi untuk diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

“Tes itu bukan berarti Wanti sudah ditemukan, karena sampai detik ini kami belum menerima kabar terbaru. Sampel air liur itu hanya untuk mendukung proses identifikasi saja,” ujarnya. Semasa hidup, Wanti merupakan kebanggaan keluarga. Dia salah satu pramugari dengan prestasi yang melejit di AirAsia hingga kemudian mendapat kepercayaan sebagai supervisor atau kepala pramugari.

Wanti yang masih lajang tersebut memulai kariernya di dunia pramugari sejak 2009. Sementara itu, sejumlah keluarga korban pesawat AirAsiaQZ8501 yang beragama Katolik menggelar misa arwahdi ruang tunggu keluarga, Posko Crisis Center Polda Jawa Timur.

Misa Arwah ini digelar untuk mendoakan arwah 25 korban kecelakaan pesawat yang beragama katolik. Keluarga mendoakan agar jenazah korban bisa segera ditemukan. Misa arwah ini dipimpin Uskup Surabaya MGR Vincentius Sutikno Wisaksono. Misa arwah diawali dengan membaca kitab suci dan khotbah Uskup.

Dalam khotbah tersebut, Uskup meminta kepada keluarga korban untuk sabar dan tabah dalam menghadapi musibah yang terjadi di penghujung 2014 tersebut. Seusai khotbah, rangkaian misa arwah dilanjutkan dengan Perayaan Ekaristi Perjamuan Kudus. Vincentius mengatakan, misa arwah ini rencananya tidak hanya digelar di Mapolda Jatim saja.”Di gereja-gereja, paroki atau komunitas yang peduli akan melakukan doa bersama seperti ini,” kata Vincentius kemarin.

Sindonews
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4818 seconds (0.1#10.140)