China Benahi Keamanan Menjelang Perayaan Imlek

Sabtu, 03 Januari 2015 - 13:36 WIB
China Benahi Keamanan Menjelang Perayaan Imlek
China Benahi Keamanan Menjelang Perayaan Imlek
A A A
SHANGHAI - Presiden China Xi Jinping tidak ingin kecelakaan yang menewaskan 36 orang dan melukai 49 orang menjelang pergantian tahun 2015 di Chenyi Square, Bund, Shanghai terulang pada perayaan tahun baru China (Imlek) pada 19 Februari mendatang.

Jinping meminta polisi memperketat pengawasan di seluruh sudut kota pada festival berikutnya. “Kita harus memetik pelajaran dari insiden ini,” ujar Jinping dilansir Xinhua. Jinping menyadari tingginya antusiasme masyarakat China dalam menyambut tahun baru, baik tahun baru Masehi ataupun tahun baru China.

Pemerintah tidak akan melarang semua warganya untuk menghadiri perayaan malam tahun baru China. Namun pemerintah akan berusaha mengendalikan jumlah dan mengatur lalu lintas pengunjung. Pada perayaan malam Tahun Baru 2015, seluruh pertunjukkan dibatalkan di tiga lokasi di Shanghai.

Jinping meminta otoritas terkait untuk menyelidiki penyebab kecelakaan dan merawat 49 korban luka sebaik mungkin. Sampai saat ini, polisi masih berada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengumpulkan informasi dan bukti. Sebelumnya, sesuai kesaksian beberapa pengunjung terhadap media, ada orang yang menyebarkan potongan kertas mirip dengan dolar Amerika Serikat (AS) dari jendela lantai tiga gedung di area tersebut.

Kontan penunjung berlomba-lomba mendapatkan potongan kertas itu. Namun polisi menegaskan masih melakukan penyelidikan apakah insiden tersebut terkait dengan penyebaran uang palsu itu. Dari penyelidikan awal diketahui lokasi gedung penyebaran uang palsu berjarak 60 meter dari TKP.

“Selain itu, penyebaran uang itu dilakukan 12 menit setelah insiden di Chenyi Square,” demikian bunyi pernyataan polisi yang didasarkan pada hasil rekam kamera closed-circuit television (CCTV) seperti dikutip AFP. “Sawer uang tersebut juga tidak menyebabkan rombongan massal di sepanjang jalan menjadi saling dorong,” tambah mereka.

Polisi telah bekerja keras dan sudah berhasil mengidentifikasi 32 dari total 36 korban tewas. KorbanpalingmudaMaoYongjie berusia 12 tahun. Dia datang ke Chenyi Square bersama orang tuanya. Namun dia terpisah dari ibunya di tengah-tengah kerumunan massal sebelum akhirnya ditemukan tewas. Kebanyakan korban merupakan pelajar.

Daftar yang dikeluarkan otoritas terkait menunjukkan semua korban tewas berusia 25 tahun atau di bawah 25 tahun. Beberapa warga menundukkan kepala dan berbela sungkawa terhadap semua korban. Mereka juga meminta pemerintah lebih memperhatikan keamanan pada festival besar berikutnya.

“Pemerintah kota seharusnya juga mengatur lalu lintas pengunjung pada malam itu,” kata warga Shanghai. Saat itu, polisi di lapangan mencapai 700 personel. Keluarga dan sahabat korban terluka menunggu di luar tiga rumah sakit (RS) yang menjadi tempat perawatan para korban. Mereka berharap dan meminta bantuan petugas untuk mengetahui perkembangan terakhir kondisi korban.

Namun, sampai saat ini, mereka tidak mendapatkan apa yang mereka cari. “Teman saya tangannya patah setelah terinjak-injak,” ujar Lu Ying, seorang pekerja restoran yang enggan menyebutkan nama temannya di RS paling besar di Bund, Shanghai No 1 Peoples, itu kemarin. Sementara itu, beberapa orang mendatangi dan meletakkan bunga di Chenyi Square untuk mengenang korban meninggal.

“Saya merasa sangat sedih dengan kejadian ini. Saya berharap pemerintah akan memberikan perlindungan keamanan yang lebih baik untuk acara besar seperti malam tahun baru ini,” ujar Chen Xiaohang seusai meletakkan bunga.

Muh shamil
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5311 seconds (0.1#10.140)