Luhut Jabat Kepala Staf Kepresidenan
A
A
A
JAKARTA - Mantan Dewan Penasihat Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) Luhut Binsar Panjaitan ditunjuk sebagai kepala staf kepresidenan oleh Presiden Jokowi.
Luhut yang diangkat berdasarkan Keppres Nomor 148P/2014 dilantik langsung oleh Presiden Jokowi di Istana Negara kemarin. Luhut mengaku baru mendapatkan kabar pengangkatannya siang kemarin pukul 12.00 WIB atau sesaat sebelum dilantik. Meski staf kepresidenan merupakan hal yang baru dan pertamakalinya diadakan dalam struktur lembaga kepresidenan, mantan menteri perindustrian dan perdagangan era pemerintahan Abdurrahman Wahid ini yakin dapat menjalankan tugas dengan baik.
Salah satu tugas yang akan dijalankan sebagai kepala staf kepresidenan menurutnya adalah menjembatani komunikasi antara presiden dan DPR. “Salah satu (tugas) yang saya lihat begitu, ada bidang (menjembatani komunikasi) itu,” ujarnya.
Menurutdia, tugas yang akan diembannya tidak akan berbenturan dengan tugas-tugas Kementerian Sekretaris Negara (Setneg). Luhut mengungkapkan, tugasnya juga berbeda dengan yang pernah dilakukan oleh lembaga Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) yang pernah dipimpin oleh Kuntoro Mangkusubroto.
“Saya sebagai kepala staf presiden akan melaksanakan tugas membantu Presiden sesuai dengan nomenklatur. Tentu saya akan laksanakan dengan baik untuk mempercepat penerjemahan keinginan Presiden,” jelasnya. Dia mencontohkan, tugas lain yang akan dilakukan adalah menyelesaikan berbagai masalah yang kurang sinkron dan kurang cepat dalam hal penyerapan anggaran.
Untuk itu, dirinya akan melakukan koordinasi dengan beberapa pihak agar masalah itu bisa diselesaikan dengan baik dan tepat. Sementara itu, Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Widjajanto mengatakan bahwa kepala staf presiden bertugas memberikan informasi strategis kepada Presiden, membantu Presiden merancang komunikasi politik antarlembaga dan ke publik, dan membantu Presiden mengidentifikasi isu strategis.
“Jadi nanti ke depannya akan ada pejabat eselon II yang bergerak di bidang komunikasi politik. Karena berkaitan dengan informasi strategis maka akan ada semacam direktur informasi strategis. Di dalamnya (tugas kepala staf) juga akan membantu Presiden melihat pencapaian hasil pembangunan ke depan,” jelas Andi.
Lembaga ini menurut Andi tidak terkait sama sekali dengan lembaga UKP4, mengingat masa tugas UKP4 akan resmi berakhir pada 31 Desember 2014. Meski tak ada lagi UKP4, beberapa fungsi yang pernah dijalankan oleh lembaga ini akan dijalankan oleh sekretaris kabinet dan kepala staf kepresidenan.
Sementara itu, fungsi monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh UKP4 akan dilakukan oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang kemarin perpresnya juga telah diterbitkan oleh Presiden. “Jadi, ini (kepala staf kepresidenan) bukan pengganti UKP4 dan betul-betul bentukan lembaga baru,” tambahnya.
KSAU Dilantik Besok
Selain melantik kepala staf kepresidenan, Presiden Jokowi siang kemarin juga melantik Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya Ade Supandi menggantikan Laksamana Marsetio. Pengangkatan KSAL ditetapkan dalam Keppres Nomor 92 TNI/2014 yang ditandatangani Presiden Jokowi.
Dalam undangan yang disampaikan kepada media pagi kemarin, disebutkan Presiden Jokowi juga akan melantik Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya Agus Supriatna. Namun, pelantikan Agus ditunda hingga Jumat besok, mengingat pangkat yang bersangkutan baru dinaikkan menjadi bintang tiga kemarin.
Seskab Andi Widjajanto mengatakan, pengunduran pelantikan Marsekal Madya Agus Supriatna ini untuk menjaga ketertiban administrasi kepangkatan di TNI. “Hari ini (kemarin) Agus naik bintang tiga, karena menjabat sebagai kasum (kepala staf umum) TNI. Lalu nanti pada 2 Januari dilantik sebagai KSAU,” tandasnya.
Diangkatnya Agus sebagai KSAU saat masih bintang dua, menurut Andi sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden. Menurutnya, Presiden disodorkan masing-masing tiga nama calon untuk KSAL dan KSAU oleh Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko. “Jadi itu sudah melewati usulan dari Panglima TNI, lalu Presiden memilih Pak Agus. Sebetulnya di calon KSAL juga ada yang masih bintang dua, tetapi untuk KSAL yang dipilih Pak Ade Supandi,” tambahnya.
Rarasati syarief
Luhut yang diangkat berdasarkan Keppres Nomor 148P/2014 dilantik langsung oleh Presiden Jokowi di Istana Negara kemarin. Luhut mengaku baru mendapatkan kabar pengangkatannya siang kemarin pukul 12.00 WIB atau sesaat sebelum dilantik. Meski staf kepresidenan merupakan hal yang baru dan pertamakalinya diadakan dalam struktur lembaga kepresidenan, mantan menteri perindustrian dan perdagangan era pemerintahan Abdurrahman Wahid ini yakin dapat menjalankan tugas dengan baik.
Salah satu tugas yang akan dijalankan sebagai kepala staf kepresidenan menurutnya adalah menjembatani komunikasi antara presiden dan DPR. “Salah satu (tugas) yang saya lihat begitu, ada bidang (menjembatani komunikasi) itu,” ujarnya.
Menurutdia, tugas yang akan diembannya tidak akan berbenturan dengan tugas-tugas Kementerian Sekretaris Negara (Setneg). Luhut mengungkapkan, tugasnya juga berbeda dengan yang pernah dilakukan oleh lembaga Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) yang pernah dipimpin oleh Kuntoro Mangkusubroto.
“Saya sebagai kepala staf presiden akan melaksanakan tugas membantu Presiden sesuai dengan nomenklatur. Tentu saya akan laksanakan dengan baik untuk mempercepat penerjemahan keinginan Presiden,” jelasnya. Dia mencontohkan, tugas lain yang akan dilakukan adalah menyelesaikan berbagai masalah yang kurang sinkron dan kurang cepat dalam hal penyerapan anggaran.
Untuk itu, dirinya akan melakukan koordinasi dengan beberapa pihak agar masalah itu bisa diselesaikan dengan baik dan tepat. Sementara itu, Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Widjajanto mengatakan bahwa kepala staf presiden bertugas memberikan informasi strategis kepada Presiden, membantu Presiden merancang komunikasi politik antarlembaga dan ke publik, dan membantu Presiden mengidentifikasi isu strategis.
“Jadi nanti ke depannya akan ada pejabat eselon II yang bergerak di bidang komunikasi politik. Karena berkaitan dengan informasi strategis maka akan ada semacam direktur informasi strategis. Di dalamnya (tugas kepala staf) juga akan membantu Presiden melihat pencapaian hasil pembangunan ke depan,” jelas Andi.
Lembaga ini menurut Andi tidak terkait sama sekali dengan lembaga UKP4, mengingat masa tugas UKP4 akan resmi berakhir pada 31 Desember 2014. Meski tak ada lagi UKP4, beberapa fungsi yang pernah dijalankan oleh lembaga ini akan dijalankan oleh sekretaris kabinet dan kepala staf kepresidenan.
Sementara itu, fungsi monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh UKP4 akan dilakukan oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang kemarin perpresnya juga telah diterbitkan oleh Presiden. “Jadi, ini (kepala staf kepresidenan) bukan pengganti UKP4 dan betul-betul bentukan lembaga baru,” tambahnya.
KSAU Dilantik Besok
Selain melantik kepala staf kepresidenan, Presiden Jokowi siang kemarin juga melantik Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya Ade Supandi menggantikan Laksamana Marsetio. Pengangkatan KSAL ditetapkan dalam Keppres Nomor 92 TNI/2014 yang ditandatangani Presiden Jokowi.
Dalam undangan yang disampaikan kepada media pagi kemarin, disebutkan Presiden Jokowi juga akan melantik Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya Agus Supriatna. Namun, pelantikan Agus ditunda hingga Jumat besok, mengingat pangkat yang bersangkutan baru dinaikkan menjadi bintang tiga kemarin.
Seskab Andi Widjajanto mengatakan, pengunduran pelantikan Marsekal Madya Agus Supriatna ini untuk menjaga ketertiban administrasi kepangkatan di TNI. “Hari ini (kemarin) Agus naik bintang tiga, karena menjabat sebagai kasum (kepala staf umum) TNI. Lalu nanti pada 2 Januari dilantik sebagai KSAU,” tandasnya.
Diangkatnya Agus sebagai KSAU saat masih bintang dua, menurut Andi sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden. Menurutnya, Presiden disodorkan masing-masing tiga nama calon untuk KSAL dan KSAU oleh Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko. “Jadi itu sudah melewati usulan dari Panglima TNI, lalu Presiden memilih Pak Agus. Sebetulnya di calon KSAL juga ada yang masih bintang dua, tetapi untuk KSAL yang dipilih Pak Ade Supandi,” tambahnya.
Rarasati syarief
(bbg)