Menristek Keluhkan Dana Riset Kalah dengan Negara Tetangga

Rabu, 31 Desember 2014 - 12:30 WIB
Menristek Keluhkan Dana...
Menristek Keluhkan Dana Riset Kalah dengan Negara Tetangga
A A A
SEMARANG - Dana riset di Indonesia diakui memang masih sangat kecil dibandingkan dengan negara-negara lain termasuk negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Jumlah anggaran untuk kebutuhan riset dari pemerintah memang perlu ditingkatkan agar kebutuhan penelitian yang berkembang dapat terjamin.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek dan Dikti) M Nasir di sela diskusi refleksi akhir tahun dengan topik "Hilirisasi Penelitian Perguruan Tinggi" di Kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Selasa 30 Desember 2014 malam.

"Dana riset yang ada masih kurang dari 1% GDP. Jumlah tersebut masih cukup jauh dari keinginan untuk membangun riset secara baik. Kondisi seperti ini akan terus kita perbaiki dari waktu ke waktu," ujarnya.

Nasir menyebut, dana riset di Indonesia masih berada di bawah nilai 1% APBN. Alokasi dana riset yang berada di APBN, berada pada kisaran 0,08% atau sekira Rp20 triliun pertahunnya. Jumlah itu dianggap belum ideal jika ingin pengembangan dunia riset di Tanah Air tumbuh dengan baik.

Meski demikian, ujar mantan rektor terpilih Undip ini, pihaknya tetap akan mendorong terciptanya penelitian-penelitian berkualitas dari perguruan tinggi. Pihaknya berjanji akan terus menjembatani agar hasil penelitian dapat terpakai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara luas.

"Dengan begitu, sebuah riset yang dihasilkan tidak hanya terhenti pada prototype saja, namun mampu menjawab tantangan (kebutuhan) yang ada di masyarakat," bebernya.

Pada kesempatan yang sama, Rektor Undip Prof Sudharto P Hadi mengatakan, riset merupakan salah satu pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi. Riset juga memiliki posisi strategis, yakni menjadi dasar dari pilar pendidikan dan pilar pengabdian masyarakat.

Melalui penelitian, materi pembelajaran akan terus terbaharukan. Selama ini, hasil-hasil dari penelitian masih kurang dikembangkan dengan baik, terutama dalam bentuk inovasi hingga dapat dimanfaatkan oleh pengguna, baik masyarakat umum maupun kalangan industri.
(kri)
Berita Terkait
25 Peneliti Ikut Pelatihan...
25 Peneliti Ikut Pelatihan dan Sertifikasi Peneliti Kuantitatif Internasional
Menristek Sampaikan...
Menristek Sampaikan Fokus Prioritas Riset Nasional pada Rakornas PRN
Pemerintah Perlu Benahi...
Pemerintah Perlu Benahi Ekosistem PeĀ­neĀ­litian di Dalam Negeri
Wakil Kepala BRIN Amarulla...
Wakil Kepala BRIN Amarulla Octavian Kukuhkan 4 Profesor Riset
Sajikan Sains dari Sudut...
Sajikan Sains dari Sudut Berbeda, SINDO Media Kunjungi Menristek
UI Terima Dana Prioritas...
UI Terima Dana Prioritas Riset Nasional Rp9,8 Miliar
Berita Terkini
Presiden Bakal Umumkan...
Presiden Bakal Umumkan Tunjangan Guru ASN Langsung ke Rekening
53 menit yang lalu
Menkomdigi Sebut Status...
Menkomdigi Sebut Status Seskab Berlandaskan Kewenangan Konstitusional
1 jam yang lalu
Ahok Penuhi Panggilan...
Ahok Penuhi Panggilan Kejagung: Apa yang Saya Tahu Akan Saya Sampaikan!
2 jam yang lalu
Daftar Lengkap 10 Kapolda...
Daftar Lengkap 10 Kapolda Baru pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
2 jam yang lalu
Mutasi Polri Maret 2025:...
Mutasi Polri Maret 2025: Irjen Rusdi Hartono Jabat Kapolda Sulsel, Brigjen Mardiyono Kapolda Bengkulu
3 jam yang lalu
Daftar Polwan Baru Jabat...
Daftar Polwan Baru Jabat Kapolres pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
3 jam yang lalu
Infografis
Negara Paling Korup...
Negara Paling Korup di Asia Tenggara versi Transparency International
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved