Korban Tewas Feri Italia Jadi 10 Orang
A
A
A
ROMA - Jumlah korban tewas dalam kebakaran kapal feri Norman Atlantic di perairan Adriatic mencapai 10 orang hingga kemarin. Pencarian korban selamat diperluas hingga Laut Albania.
Namun belum jelas berapa banyak penumpang yang berada di dalam kapal dan berapa banyak orang yang hilang. Meski demikian, Angkatan Laut Italia tetap melakukan pencarian. Sedikitnya 32 orang masih dikabarkan hilang berdasarkan daftar penumpang dan awak kabin. Namun tidak ada keakuratan daftar penumpang di kapal feri berbendera Italia yang disewa oleh operator feri Italia Anek Lines itu.
“Kami tidak bisa menyebutkan jumlah orang yang kemungkinan hilang,” kata Menteri Perhubungan Italia Maurizio Lupi seperti dikutip AFP. Lupi mengungkapkan, 427 orang selamat dalam operasi di tengah angin keras dan asap tebal. Dia tidak dapat memastikan berapa banyak orang yang hilang.
“Kita tetap melanjutkan upaya pencarian karena kita tidak mengetahui jumlah penumpang sebenarnya,” sebutnya. Seperti dilansir BBC, para pejabat Italia mengatakan mereka tidak bisa memastikan jumlah orang yang masih hilang dari feri Norman Atlantic di lepas pantai Corfu.
Mereka baru dapat memastikan setelah tahap evakuasi selesai dilakukan. Ketidakakuratan daftar penumpang juga dibenarkan Menteri Perdagangan Italia Miltiadis Varvitsiotis. Dia mengungkapkan ada kemungkinan ketidakakuratan dan komplain tentang buruknya komunikasi dengan Italia.
“Saya ragu tentang nama yang tertera dalam daftar itu benar. Kita memiliki dua orang yang namanya sama,” katanya kepada Mega TV. Kapten Argilio Giacomazzi, 62, dipuji banyak pihak karena tetap berada di kapal untuk mengawasi proses pengungsian. Dia bertahan selama 36 jam di kapal setelah mengirimkan isyarat terjadinya masalah di Norman Atlantic. Dia menjadi orang terakhir yang keluar dari kapal dan menyerahkan diri kepada para pejabat Angkatan Laut.
Namun belum jelas penyebab kebakaran yang terjadi hari Minggu (28/12) di dek feri. Jaksa Italia telah memulai penyelidikan. Mereka menyelidiki dari mana api pertama kali muncul. “Kita akan memeriksa apakah kapten kapal terlalu mengabaikan tanda-tanda kebakaran yang memicu bencana,” kata jaksa penuntut di Bari, Italia, Giuseppe Volpe.
Media-media Italia melaporkan, pemilik kapal dan kapten akan didakwa dengan pasal pembunuhan. Sementara itu, para korban selamat menggambarkan kekacauan yang terjadi di kapal sebelum penyelamatan. Mereka menceritakan penumpang terinjak- injak dan saling berpukulan karena berusaha menjadi orang pertama yang diselamatkan.
“Sekoci tidak ada yang beroperasi dan tidak ada awak kabin yang membantu penumpang,” kata salah seorang penumpang. Kemudian, penumpang lainnya, Teodora Douli, mengaku tidak mampu menolong suaminya yang meninggal karena tenggelam. “Kita bertahan empat jam di perairan,” kata Teodora Douli. Sementara itu, dua pelaut Albania yang ikut dalam operasi penyelamatan itu dinyatakan tewas. Mereka meninggal dunia akibat terhantam kabel yang menghubungkan kapal feri yang tenggelam dan kapal penyelamat.
Andika hendra m
Namun belum jelas berapa banyak penumpang yang berada di dalam kapal dan berapa banyak orang yang hilang. Meski demikian, Angkatan Laut Italia tetap melakukan pencarian. Sedikitnya 32 orang masih dikabarkan hilang berdasarkan daftar penumpang dan awak kabin. Namun tidak ada keakuratan daftar penumpang di kapal feri berbendera Italia yang disewa oleh operator feri Italia Anek Lines itu.
“Kami tidak bisa menyebutkan jumlah orang yang kemungkinan hilang,” kata Menteri Perhubungan Italia Maurizio Lupi seperti dikutip AFP. Lupi mengungkapkan, 427 orang selamat dalam operasi di tengah angin keras dan asap tebal. Dia tidak dapat memastikan berapa banyak orang yang hilang.
“Kita tetap melanjutkan upaya pencarian karena kita tidak mengetahui jumlah penumpang sebenarnya,” sebutnya. Seperti dilansir BBC, para pejabat Italia mengatakan mereka tidak bisa memastikan jumlah orang yang masih hilang dari feri Norman Atlantic di lepas pantai Corfu.
Mereka baru dapat memastikan setelah tahap evakuasi selesai dilakukan. Ketidakakuratan daftar penumpang juga dibenarkan Menteri Perdagangan Italia Miltiadis Varvitsiotis. Dia mengungkapkan ada kemungkinan ketidakakuratan dan komplain tentang buruknya komunikasi dengan Italia.
“Saya ragu tentang nama yang tertera dalam daftar itu benar. Kita memiliki dua orang yang namanya sama,” katanya kepada Mega TV. Kapten Argilio Giacomazzi, 62, dipuji banyak pihak karena tetap berada di kapal untuk mengawasi proses pengungsian. Dia bertahan selama 36 jam di kapal setelah mengirimkan isyarat terjadinya masalah di Norman Atlantic. Dia menjadi orang terakhir yang keluar dari kapal dan menyerahkan diri kepada para pejabat Angkatan Laut.
Namun belum jelas penyebab kebakaran yang terjadi hari Minggu (28/12) di dek feri. Jaksa Italia telah memulai penyelidikan. Mereka menyelidiki dari mana api pertama kali muncul. “Kita akan memeriksa apakah kapten kapal terlalu mengabaikan tanda-tanda kebakaran yang memicu bencana,” kata jaksa penuntut di Bari, Italia, Giuseppe Volpe.
Media-media Italia melaporkan, pemilik kapal dan kapten akan didakwa dengan pasal pembunuhan. Sementara itu, para korban selamat menggambarkan kekacauan yang terjadi di kapal sebelum penyelamatan. Mereka menceritakan penumpang terinjak- injak dan saling berpukulan karena berusaha menjadi orang pertama yang diselamatkan.
“Sekoci tidak ada yang beroperasi dan tidak ada awak kabin yang membantu penumpang,” kata salah seorang penumpang. Kemudian, penumpang lainnya, Teodora Douli, mengaku tidak mampu menolong suaminya yang meninggal karena tenggelam. “Kita bertahan empat jam di perairan,” kata Teodora Douli. Sementara itu, dua pelaut Albania yang ikut dalam operasi penyelamatan itu dinyatakan tewas. Mereka meninggal dunia akibat terhantam kabel yang menghubungkan kapal feri yang tenggelam dan kapal penyelamat.
Andika hendra m
(bbg)