Basarnas Kerahkan Puluhan Penyelam Andal
A
A
A
JAKARTA - Pada hari keempat masa pencarian, Basarnas akan mengerahkan sedikitnya 66 penyelam yang berasal dari TNI AL dan unsur terkait.
Pelibatan penyelam ini dilakukan setelah ditemukannya serpihan dan beberapa jasad penumpang AirAsia kemarin. Kepala Basarnas Marsekal Madya F Henry Bambang Soelistyo mengatakan, pihaknya akan menerjunkan tim penyelam untuk mengevakuasi berbagai serpihan dan jasad manusia di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
“Saya sudah siapkan pasukan penyelam dari dinas penyelamTNIAL, dandari Rescue Basarnas,” ungkap Bambang di Kantor Basarnas kemarin. Kedalaman laut yang ada di bawah serpihan ini antara 25 meter sampai 30 meter. Oleh karena itu, menurutnya, penyelam masih bisa diterjunkan untuk evakuasi.
Selain mengerahkan penyelam, tadi malam pihaknya juga mengerahkan sejumlah kapal yang mampu mendeteksi logam di dasar laut. Setelah penemuan kemarin, Basarnas dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melakukan investigasi awal ihwal semua temuan objek tersebut. “Saya mohon support semua unsur untuk terus berjuang melakukan langkah operasi berikutnya,” tutupnya.
Proses evakuasi hari ini akan dimulai pada pukul 06.00 WIB. Sementara itu Panglima TNI Jenderal Moeldoko telah memerintahkan personel TNI AL dan AU untuk menambah pasukan dan fasilitas di Pangkalan Bun. TNI AL diminta menerjunkan pasukan katak untuk segera hadir ke Pangkalan Bun membantu proses evakuasi. Adapun TNI AU diminta untuk segera menambah jumlah pesawat Hercules dan helikopter guna membantu proses evakuasi.
“TNI memberikan kekuatan optimal kepada Basarnas agar punya kekuatan penuh,” kata Moeldoko. Setidaknya untuk pasukan katak, Moeldoko memastikan ada 47 personel yang diberangkatkan pada pukul 05.00 WIB pagi ini (Rabu). Sementara untuk pesawat Hercules dan helikopter setidaknya ada 5 hingga 10 unit yang diturunkan. “Saya juga minta keterlibatan TNI AU untuk menyediakan pesawat Hercules serta heli setidaknya 5 sampai 10 unit,” ucapnya.
Dia memerintahkan unsur kodam baik di Pangkalan Bun maupun di Surabaya untuk siap membantu proses evakuasi. Baik ketika mengurus jenazah hingga pemulangannya ke Surabaya. Dia pun meminta agar setiap informasi yang beredar seputar kecelakaan ini hanya disampaikan oleh Basarnas dan bukan pihak lain.
“Kepala Basarnas mengambil alih penuh dan TNI hanya memberi dukungan. Sehingga tidak ada info lain yang membingungkan,” tegasnya. Mengenai bantuan yang disampaikan oleh pihak luar negeri, Moeldoko mengatakan hal itu akan dikoordinasikan Basarnas. Intinya pemerintah telah membuka ruang untuk hadirnya bantuan dari sejumlah negara tersebut.
Dian ramdhani
Pelibatan penyelam ini dilakukan setelah ditemukannya serpihan dan beberapa jasad penumpang AirAsia kemarin. Kepala Basarnas Marsekal Madya F Henry Bambang Soelistyo mengatakan, pihaknya akan menerjunkan tim penyelam untuk mengevakuasi berbagai serpihan dan jasad manusia di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
“Saya sudah siapkan pasukan penyelam dari dinas penyelamTNIAL, dandari Rescue Basarnas,” ungkap Bambang di Kantor Basarnas kemarin. Kedalaman laut yang ada di bawah serpihan ini antara 25 meter sampai 30 meter. Oleh karena itu, menurutnya, penyelam masih bisa diterjunkan untuk evakuasi.
Selain mengerahkan penyelam, tadi malam pihaknya juga mengerahkan sejumlah kapal yang mampu mendeteksi logam di dasar laut. Setelah penemuan kemarin, Basarnas dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melakukan investigasi awal ihwal semua temuan objek tersebut. “Saya mohon support semua unsur untuk terus berjuang melakukan langkah operasi berikutnya,” tutupnya.
Proses evakuasi hari ini akan dimulai pada pukul 06.00 WIB. Sementara itu Panglima TNI Jenderal Moeldoko telah memerintahkan personel TNI AL dan AU untuk menambah pasukan dan fasilitas di Pangkalan Bun. TNI AL diminta menerjunkan pasukan katak untuk segera hadir ke Pangkalan Bun membantu proses evakuasi. Adapun TNI AU diminta untuk segera menambah jumlah pesawat Hercules dan helikopter guna membantu proses evakuasi.
“TNI memberikan kekuatan optimal kepada Basarnas agar punya kekuatan penuh,” kata Moeldoko. Setidaknya untuk pasukan katak, Moeldoko memastikan ada 47 personel yang diberangkatkan pada pukul 05.00 WIB pagi ini (Rabu). Sementara untuk pesawat Hercules dan helikopter setidaknya ada 5 hingga 10 unit yang diturunkan. “Saya juga minta keterlibatan TNI AU untuk menyediakan pesawat Hercules serta heli setidaknya 5 sampai 10 unit,” ucapnya.
Dia memerintahkan unsur kodam baik di Pangkalan Bun maupun di Surabaya untuk siap membantu proses evakuasi. Baik ketika mengurus jenazah hingga pemulangannya ke Surabaya. Dia pun meminta agar setiap informasi yang beredar seputar kecelakaan ini hanya disampaikan oleh Basarnas dan bukan pihak lain.
“Kepala Basarnas mengambil alih penuh dan TNI hanya memberi dukungan. Sehingga tidak ada info lain yang membingungkan,” tegasnya. Mengenai bantuan yang disampaikan oleh pihak luar negeri, Moeldoko mengatakan hal itu akan dikoordinasikan Basarnas. Intinya pemerintah telah membuka ruang untuk hadirnya bantuan dari sejumlah negara tersebut.
Dian ramdhani
(bbg)