Ini Beberapa Upaya KPK Cegah Korupsi Selama 2014
A
A
A
JAKARTA - Dalam menekan angka korupsi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga melakukan upaya pencegahan.
Lembaga yang dipimpin Abraham Samad itu melakukan berbagai cara dalam melakukan pencegahan korupsi.
Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Pradja mencontohkan salah satu langkah pencegahan korupsi, yakni peluncuran buku putih bagi calon presiden dan calon wakil presiden.
Bagi calon presiden, kata dia, buku itu mungkin hal kecil. Tapi bagi KPK, buku itu bisa jadi bahan penilaian terhadap komitmen presiden dan wakil presiden saat menjalankan negara.
Adnan mengungkapkan, KPK juga telah memberikan berbagai masukan kepada para menteri terkait program kerja.
"Kita peringatkan kepada para menteri apabila rekomendasi diabaikan akan jadi kasus. Contohnya e-KTP, haji, dan sapi," ucap Adnan di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Senin 29 Desember 2014.
Dia mengatakan KPK telah melakukan koordinasi dan supervisi beberapa bidang yang menjadi titik perhatian.
Di antaranya pada bidang pertambangan, mineral dan barubara (minerba), minyak dan gas (migas), kehutanan, BPJS, Ketenagakerjaan, dan distribusi beras miskin (raskin) Bulog.
Dalam melakukan kordinasi dan supervisi di bidang minerba, lanjut dia, KPK berkoordinasi dengan sejumlah intansi.
Dalam melakukan pencegahan, KPK telah memberikan pembekalan tentang antikorupsi kepada partai politik.
KPK pun mendorong lahirnya agen-agen antikorupsi di lembaga pendidikan.
"Kita melakukan training of trainer dosen 3.000 dari 1.500 perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta," papar Adnan.
Sabir Laluhu
Selain itu KPK meluncurkan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) agar pemahaman masyarakat semakin meningkat.
Di antaranya aplikasi Gratifikasi Informasi dan Sosialiasi (GRATis) berbasis android dan IOS serta Kanal KPK TV berbasis streaming.
Adnan melanjutkan, KPK juga menggalakan pendidikan, sosialisasi dan kampanye antikorupsi.
Untuk 2014, ada 18 kajian yang dilakukan yang rekomendasinya sudah disampaikan ke intansi terkait.
Lembaga yang dipimpin Abraham Samad itu melakukan berbagai cara dalam melakukan pencegahan korupsi.
Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Pradja mencontohkan salah satu langkah pencegahan korupsi, yakni peluncuran buku putih bagi calon presiden dan calon wakil presiden.
Bagi calon presiden, kata dia, buku itu mungkin hal kecil. Tapi bagi KPK, buku itu bisa jadi bahan penilaian terhadap komitmen presiden dan wakil presiden saat menjalankan negara.
Adnan mengungkapkan, KPK juga telah memberikan berbagai masukan kepada para menteri terkait program kerja.
"Kita peringatkan kepada para menteri apabila rekomendasi diabaikan akan jadi kasus. Contohnya e-KTP, haji, dan sapi," ucap Adnan di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Senin 29 Desember 2014.
Dia mengatakan KPK telah melakukan koordinasi dan supervisi beberapa bidang yang menjadi titik perhatian.
Di antaranya pada bidang pertambangan, mineral dan barubara (minerba), minyak dan gas (migas), kehutanan, BPJS, Ketenagakerjaan, dan distribusi beras miskin (raskin) Bulog.
Dalam melakukan kordinasi dan supervisi di bidang minerba, lanjut dia, KPK berkoordinasi dengan sejumlah intansi.
Dalam melakukan pencegahan, KPK telah memberikan pembekalan tentang antikorupsi kepada partai politik.
KPK pun mendorong lahirnya agen-agen antikorupsi di lembaga pendidikan.
"Kita melakukan training of trainer dosen 3.000 dari 1.500 perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta," papar Adnan.
Sabir Laluhu
Selain itu KPK meluncurkan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) agar pemahaman masyarakat semakin meningkat.
Di antaranya aplikasi Gratifikasi Informasi dan Sosialiasi (GRATis) berbasis android dan IOS serta Kanal KPK TV berbasis streaming.
Adnan melanjutkan, KPK juga menggalakan pendidikan, sosialisasi dan kampanye antikorupsi.
Untuk 2014, ada 18 kajian yang dilakukan yang rekomendasinya sudah disampaikan ke intansi terkait.
(dam)