Tragedi AirAsia Undang Simpati Dunia

Senin, 29 Desember 2014 - 11:46 WIB
Tragedi AirAsia Undang Simpati Dunia
Tragedi AirAsia Undang Simpati Dunia
A A A
SINGAPURA - Insiden hilangnya pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 dalam perjalanan Surabaya ke Singapura mengundang simpati dunia. Mereka juga menawarkan bantuan dalam operasi pencarian dan penyelamatan.

Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak mengaku telah mengetahui kecelakaan itu. “Sangat sedih mendengar kabar hilangnya AirAsia Indonesia QZ8501. Pikiran saya sama dengan keluarga para korban. Malaysia siap membantu,” kata dia kemarin, dikutip Straits Times.

“Kita akan mencari tahu apa yang terjadi terhadap pesawat,” ucapnya. PM Singapura Lee Hsien Loong juga mengucapkan perhatiannya atas hilangnya pesawat AirAsia. Dia langsung menghubungi Presiden Joko Widodo untuk mengucapkan duka. “Pikiran kita bersama dengan para penumpang dan keluarga mereka,” ungkapnya. Lee juga berjanji memberikan bantuan dalam upaya pencarian pesawat AirAsia. “Dua pesawat RSAF C-130 akan siaga dan siap membantu pencarian,” kata Lee.

Dia menambahkan, para menterinya juga akan melakukan koordinasi untuk memberikan bantuan. Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Heng telah menghubungi Menhan RI Ryamizard Ryacudu. “Saya mengatakan kepada dia (Ryamizard) bahwa pesawat dan kapal SAF (Pasukan Tentara Singapura) selalu siap untuk membantu,” tutur Ng.

Australia juga siap membantu Indonesia melakukan misi pencarian dan penyelamatan. Itu disampaikan PM Australia Tony Abbott saat menghubungi Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan duka atas kabar hilangnya Air- Asia. “Australia memiliki pesawat P3 Orio yang siap membantu operasi pencarian dan penyelamatan jika dibutuhkan,” kata Abbott.

Sedangkan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop telah menghubungi Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi sejak kabar pesawat dinyatakan hilang. Dia mengucapkan duka bagi penumpang dan awak kabin. “Kita berharap dan berdoa masih ada korban selamat,” tuturnya, dikutip Sydney Morning Herald. Bishop mengungkapkan, tidak ada warga negara Australia atau penduduk permanen Australia dalam penerbangan AirAsia itu.

Di Washington, Gedung Putih mengungkapkan, Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah mendapatkan laporan tentang hilangnya AirAsia. “Presiden (Obama) telah mendapatkan laporan (hilangnya) AirAsia 8501 dan Gedung Putih terus memantau situasi yang berkembang,” kata juru bicara Gedung Putih Eric Schultz, dikutip Reuters.

Sedangkan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengungkapkan duka mendalam terhadap penumpang dan awak kabin yang menjadi korban. Dia juga bersimpati dengan keluarga korban. Kementerian Luar Negeri juga telah mengaktifkan mekanisme respons darurat.

“Kita telah memerintahkan Kedubes China di Singapura dan Indonesia serta konsulat di Surabaya untuk mengecek dan memverifikasi laporan serta situasi terkini,” kata Hua. Dia menambahkan, belum ada laporan warga negara China yang ikut terbang dengan AirAsia. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi RI telah melakukan koordinasi langsung dan menjalin komunikasi dengan beberapa menlu yang warga negaranya berada di penerbangan yang hilang kontak tersebut.

“Singapura dan Australia juga menyampaikan kepada Menlu RI kesiapannya membantu pemerintah dalam upaya pencarian Air AsiaQZ8501,” demikian keterangan Kemlu RI.

Andika hendra m
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7021 seconds (0.1#10.140)