Siapkah Kita Menghadapi AEC 2015?

Jum'at, 26 Desember 2014 - 11:02 WIB
Siapkah Kita Menghadapi...
Siapkah Kita Menghadapi AEC 2015?
A A A
Dalam hitungan hari, 2015 akan segera menggantikan 2014. Tahun baru yang harusnya menjadi harapan baru bagi semua orang, namun kali ini sedikit berbeda.

Keberadaan isu tentang perdagangan bebas se-ASEAN yang mungkin diberlakukan akhir 2015 bisa menjadi sebuah bentuk penjajahan bagi sebagian orang, bisa juga menjadi sebuah peluang bagi sebagian orang lainnya. Namun, sudahkah kita semua mendengar akan ada isu tersebut, ASEAN Economic Community (AEC)? Bagaimana persiapan yang telah kita atau bangsa kita sendiri lakukan untuk AEC?

Sebelum menginjak pertanyaan kedua, kita tinjau dahulu pertanyaan pertama. Sudah yakinkah bahwa seluruh lapisan masyarakat Indonesia telah mengetahui akan ada AEC, di mana Indonesia salah satu bagian di dalamnya? Sudahkah mereka yang berada di daerah yang kita sendiri sulit menjangkaunya telah mengetahui isu tersebut?

Meski terlihat sepele, ini akan sedikitbanyak memengaruhi kesiapan bangsa Indonesia dalam menghadapi komunitas perdagangan bebas tersebut. Bagaimana kita menyelesaikan sebuah permasalahan bila kita sendiri tidak mengetahui apa permasalahannya? Sudah bukan saatnya masyarakat tetap mengeluhkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Tantangan yang ada pada 2015 lebih besar daripada sekadar kenaikan harga BBM. Akan lebih baik bila kita menyebarkan pengetahuan mengenai AEC pada masyarakat pelosok yang sulit terjangkau oleh kita, apalagi internet. Setidaknya, mereka tidak akan lagi terkejut dengan banyak orang asing yang muncul pada akhir 2015, yang tidak lagi hanya untuk berwisata melihat keindahan panorama Indonesia, melainkan juga untuk berdagang di Indonesia.

Bila kita sudah yakin bahwa seluruh lapisan masyarakat telah mengetahui isu tersebut, pertanyaan besar selanjutnya, apa yang sudah kita persiapkan untuk menghadapinya? Mari kita melirik janji-janji pemerintah yang telah terkumandang sebelum mereka akhirnya dipercaya oleh masyarakat Indonesia untuk memimpin Indonesia.

Tantangan besar yang ada pada 2015 ini bisa menjadi dorongan besar bagi pemerintah untuk segera merealisasikan janji-janjinya untuk meningkatkan pembangunan yang lebih maju dan berkeadilan. Pemerintah harus lebih serius lagi dalam menjalankan agenda-agenda pembangunan yang telah terstruktur dengan baik.

Sebaik apa pun susunan perencanaan, tidak akan tetap menjadi baik bila tidak dijalankan. Begitu pula, kita sebagai masyarakat yang dipimpinnya jangan hanya tinggal diam menonton pergerakan pemerintah. Kita harus turut berpartisipasi membantu pembangunan tersebut karena sebaik apa pun seorang pemimpin, tidak akan ada artinya bila yang dipimpin tidak turut mendukung.

Semoga tantangan besar pada 2015 akan berubah menjadi peluang besar bagi negara Indonesia, bukan malah menjadi sebuah bentuk penjajahan maupun momok bagi bangsa.
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1347 seconds (0.1#10.140)