Lalu Lintas di Bandara Kian Macet
A
A
A
TANGERANG - Para penumpang pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta harus mempersiapkan waktu lama untuk mencapai terminal tujuannya. Hal ini karena lalu lintas di kawasan tersebut semakin macet.
Titik macet yang paling parah yakni di Bundaran Prasasti yang berada di tengah dan menjadi penghubung ke kompleks perkantoran bandara, gudang kargo, terminal 3, dan tol Sedyatmo. Berdasarkan pantauan, kemacetan terjadi padatnya volume kendaraan pada pagi dan sore hari. Juga karena bundaran tersebut menjadi titik temu kendaraan yang menuju ke berbagai lokasi.
Kasat Lantas Polres Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Zaenal Ahzab mengatakan, berdasarkan data, setiap hari 6.000 kendaraan lebih hanya melintas ke bandara, sedangkan sisanya sekitar 3.500 pengendara yang memang ada kepentingan di bandara itu, seperti calon penumpang pesawat, pekerja atau pegawai, serta aktivitas kargo.
“Kalau di luar negeri pas mau masuk ke arah bandara diwajibkan membayar, hal itu tentu membuat mereka yang melintas enggak masuk ke area bandara,” katanya kemarin. Menurut dia, Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah satu-satunya bandara terbuka di dunia.
Tidak seperti bandara yang ada di luar negeri yang tertutup aksesnya. Selain itu, dia mempertanyakan desain terminal 3 karena pintu keluarmasuknya hanya satu hingga akhirnya bertumpu pada Bundaran Prasasti. “Itulah penyebab bandara ini padat dan macet. Zaenal mencatat ada empat permasalahan penyebab jalan di bandara menjadi macet.
Pertama, tak ada pembatasan kendaraan; kedua, pintu masuk dan keluar yang sama pada terminal 3; ketiga, penutupan Pintu M1; dan keempat karena bandara menjadi jalan alternatif. PT Angkasa Pura II, selaku pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pun mencari solusi atas kemacetan yang kian parah tersebut.
Salah satunya mulai Jumat (19/12) pukul 00.00 WIB, Jalan Perimeter Utara yang merupakan jalur alternatif dari Bandara Soekarno-Hatta-Tangerang akan diberlakukan menjadi dua arah. Rekayasa lalu lintas ini sebagai salah satu upaya untuk mengatasi kepadatan di kawasan bandara.
“Upaya lainnya kendaraan menuju arah kargo dibelokkan menuju arah Hotel Sheraton Bandara,” ujar Manajer Humas dan Protokol Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Yudis Tiawan. Pemberlakuan jalur dua arah di Jalan Perimeter Utara bertujuan memecah kepadatan lalu lintas di Bundaran Prasasti yang padat kendaraan dan rawan kemacetan di jam-jam sibuk, utamanya pagi dan sore hari.
Dengan demikian, pengendara dari arah Tangerang-Jakarta bisa melintas di jalur itu langsung menuju tol Sedyatmo, tanpa melalui Bundaran Prasasti lagi. Berdasarkan hasil evaluasi, banyak kendaraan dari arah Tangerang menuju Jakarta masih melintas di bandara masuk Bundaran Prasasti.
Begitu juga kendaraan dari arah Jakarta menuju Tangerang melintas ke Bundaran Prasasti, baru menuju Jalan Perimeter Utara ke arah Tangerang. Hal ini menyebabkan kemacetan karena di saat yang bersamaan banyak penumpang yang baru tiba di bandara Soekarno-Hatta menuju Jakarta serta karyawan pulang.
Penumpang Melonjak
Menjelang libur Natal 2014 dan Tahun Baru 2015, penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta mulai terlihat padat kemarin. Di terminal 1B, calon penumpang pesawat terlihat mengantre masuk pintu masuk keberangkatan. Banyak juga yang menunggu jadwal keberangkatan di tempat duduk yang ada.
Petugas Officer In Charge (OIC) Terminal1BandaraInternasional Soekarno-Hatta, Supriadi Jaya, mengatakan bahwa penumpang mulai terlihat ramai sejak Kamis (18/12) karena sudah memasuki massa libur sekolah. Diprediksi jumlah penumpang akan terus meningkat sampai hari H Natal dan Tahun Baru.
“Benar sudah ada peningkatan penumpang sekitar 20% dibanding jumlah rata-rata penumpang pada hari normal sekitar 68.000 orang yang datang dan pergi dari terminal 1. Tapi tidak ada penumpukan, masih berjalan normal,” jelasnya. Sejak Sabtu (20/12), jumlah penumpang mencapai 80.000 orang.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, pihaknya meningkatkan jumlah petugas di setiap unit mulai dari petugas aviation security (Avsec), bagian operasi, dan teknik guna mendukung operasional. “Termasuk jam kerja lembur kita berlakukan untuk bantuan operasional di lapangan,” jelasnya.
Selain itu juga disediakan Posko Natal dan Tahun Baru di terminal 1, 2, dan 3, serta 36 orang duta bandara untuk memberikan informasi kepada para penumpang terkait jadwal penerbangan dan lainnya. “Posko dan duta bandara mulai aktif besok (hari ini). Mereka membantu penumpang yang masihbingunguntukkelancaran operasional bandara,” paparnya.
Hendrik, salah satu penumpang, mengatakan akan berangkat ke Aceh untuk merayakan Natal dan Tahun Baru bersama keluarga besar. Menurutnya, harga tiket sudah naik dari hari biasa Rp800.000 menjadi Rp1,4 juta. “Saya beli dua tiket untuk berangkat bersama istri. Kita beli dari tiga hari yang lalu,” jelas warga Tanjung Priok, Jakarta Utara itu.
Sementara itu, Sabtu (20/12) petugas Avsec menangkap tiga calo tiket di terminal 1B. Ketiganya pelaku berinisial RH, J, dan M ditangkap sekitar pukul 10.00 WIB setelah terpantau melalui CCTV. Manajer Humas dan Protokoler Bandara Internasional Soekarno-Hatta Yudis Tiawan mengatakan, ketiga pelaku sudah meresahkan pengguna jasa bandara.
“Kami mendengar ada informasi dari pengguna jasa yang komplain, lalu kami telusuri. Setelah ditelusuri dengan menyasar CCTV, kami dapati ciriciri yang disebutkan pengguna jasa tersebut,” ujarnya. Ketiganya sudah diserahkan ke Polres Bandara Soekarno-Hatta.
Denny irawan
Titik macet yang paling parah yakni di Bundaran Prasasti yang berada di tengah dan menjadi penghubung ke kompleks perkantoran bandara, gudang kargo, terminal 3, dan tol Sedyatmo. Berdasarkan pantauan, kemacetan terjadi padatnya volume kendaraan pada pagi dan sore hari. Juga karena bundaran tersebut menjadi titik temu kendaraan yang menuju ke berbagai lokasi.
Kasat Lantas Polres Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Zaenal Ahzab mengatakan, berdasarkan data, setiap hari 6.000 kendaraan lebih hanya melintas ke bandara, sedangkan sisanya sekitar 3.500 pengendara yang memang ada kepentingan di bandara itu, seperti calon penumpang pesawat, pekerja atau pegawai, serta aktivitas kargo.
“Kalau di luar negeri pas mau masuk ke arah bandara diwajibkan membayar, hal itu tentu membuat mereka yang melintas enggak masuk ke area bandara,” katanya kemarin. Menurut dia, Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah satu-satunya bandara terbuka di dunia.
Tidak seperti bandara yang ada di luar negeri yang tertutup aksesnya. Selain itu, dia mempertanyakan desain terminal 3 karena pintu keluarmasuknya hanya satu hingga akhirnya bertumpu pada Bundaran Prasasti. “Itulah penyebab bandara ini padat dan macet. Zaenal mencatat ada empat permasalahan penyebab jalan di bandara menjadi macet.
Pertama, tak ada pembatasan kendaraan; kedua, pintu masuk dan keluar yang sama pada terminal 3; ketiga, penutupan Pintu M1; dan keempat karena bandara menjadi jalan alternatif. PT Angkasa Pura II, selaku pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pun mencari solusi atas kemacetan yang kian parah tersebut.
Salah satunya mulai Jumat (19/12) pukul 00.00 WIB, Jalan Perimeter Utara yang merupakan jalur alternatif dari Bandara Soekarno-Hatta-Tangerang akan diberlakukan menjadi dua arah. Rekayasa lalu lintas ini sebagai salah satu upaya untuk mengatasi kepadatan di kawasan bandara.
“Upaya lainnya kendaraan menuju arah kargo dibelokkan menuju arah Hotel Sheraton Bandara,” ujar Manajer Humas dan Protokol Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Yudis Tiawan. Pemberlakuan jalur dua arah di Jalan Perimeter Utara bertujuan memecah kepadatan lalu lintas di Bundaran Prasasti yang padat kendaraan dan rawan kemacetan di jam-jam sibuk, utamanya pagi dan sore hari.
Dengan demikian, pengendara dari arah Tangerang-Jakarta bisa melintas di jalur itu langsung menuju tol Sedyatmo, tanpa melalui Bundaran Prasasti lagi. Berdasarkan hasil evaluasi, banyak kendaraan dari arah Tangerang menuju Jakarta masih melintas di bandara masuk Bundaran Prasasti.
Begitu juga kendaraan dari arah Jakarta menuju Tangerang melintas ke Bundaran Prasasti, baru menuju Jalan Perimeter Utara ke arah Tangerang. Hal ini menyebabkan kemacetan karena di saat yang bersamaan banyak penumpang yang baru tiba di bandara Soekarno-Hatta menuju Jakarta serta karyawan pulang.
Penumpang Melonjak
Menjelang libur Natal 2014 dan Tahun Baru 2015, penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta mulai terlihat padat kemarin. Di terminal 1B, calon penumpang pesawat terlihat mengantre masuk pintu masuk keberangkatan. Banyak juga yang menunggu jadwal keberangkatan di tempat duduk yang ada.
Petugas Officer In Charge (OIC) Terminal1BandaraInternasional Soekarno-Hatta, Supriadi Jaya, mengatakan bahwa penumpang mulai terlihat ramai sejak Kamis (18/12) karena sudah memasuki massa libur sekolah. Diprediksi jumlah penumpang akan terus meningkat sampai hari H Natal dan Tahun Baru.
“Benar sudah ada peningkatan penumpang sekitar 20% dibanding jumlah rata-rata penumpang pada hari normal sekitar 68.000 orang yang datang dan pergi dari terminal 1. Tapi tidak ada penumpukan, masih berjalan normal,” jelasnya. Sejak Sabtu (20/12), jumlah penumpang mencapai 80.000 orang.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, pihaknya meningkatkan jumlah petugas di setiap unit mulai dari petugas aviation security (Avsec), bagian operasi, dan teknik guna mendukung operasional. “Termasuk jam kerja lembur kita berlakukan untuk bantuan operasional di lapangan,” jelasnya.
Selain itu juga disediakan Posko Natal dan Tahun Baru di terminal 1, 2, dan 3, serta 36 orang duta bandara untuk memberikan informasi kepada para penumpang terkait jadwal penerbangan dan lainnya. “Posko dan duta bandara mulai aktif besok (hari ini). Mereka membantu penumpang yang masihbingunguntukkelancaran operasional bandara,” paparnya.
Hendrik, salah satu penumpang, mengatakan akan berangkat ke Aceh untuk merayakan Natal dan Tahun Baru bersama keluarga besar. Menurutnya, harga tiket sudah naik dari hari biasa Rp800.000 menjadi Rp1,4 juta. “Saya beli dua tiket untuk berangkat bersama istri. Kita beli dari tiga hari yang lalu,” jelas warga Tanjung Priok, Jakarta Utara itu.
Sementara itu, Sabtu (20/12) petugas Avsec menangkap tiga calo tiket di terminal 1B. Ketiganya pelaku berinisial RH, J, dan M ditangkap sekitar pukul 10.00 WIB setelah terpantau melalui CCTV. Manajer Humas dan Protokoler Bandara Internasional Soekarno-Hatta Yudis Tiawan mengatakan, ketiga pelaku sudah meresahkan pengguna jasa bandara.
“Kami mendengar ada informasi dari pengguna jasa yang komplain, lalu kami telusuri. Setelah ditelusuri dengan menyasar CCTV, kami dapati ciriciri yang disebutkan pengguna jasa tersebut,” ujarnya. Ketiganya sudah diserahkan ke Polres Bandara Soekarno-Hatta.
Denny irawan
(bbg)