Para Birokrat Janji Jalankan Lima Budaya Kerja
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag menyatakan akan memperkuat lima budaya kerja bagi para pegawai. Budaya tersebut diharapkan mampu meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengatakan saat kembali ditunjuk memimpin Kemenag, dia menyosialisasikan lima nilai budaya kerja, yakni integritas, profesionalitas, inovatif, bertanggung jawab, dan keteladanan. Lima budaya tersebut harus menjadi pedoman bagi seluruh pegawai dalam bekerja melayani masyarakat.
Karena itu dia mengajak agar para pegawai di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) dapat menjalankan lima nilai budaya kerja yang telah disosialisasikan di lingkungan Kemenag dengan sepenuh hati. ”Saya harap nilai-nilai tersebut dapat dilaksanakan atas kesadaran pribadi masing-masing pegawai Kemenag,” kata Lukman saat membuka workshop Mission, Vision, Values and Meaning (MVVM) di Kantor Kementerian Agama, Jakarta kemarin.
Workshop bertema ”Mewujudkan Revolusi Mental melalui Internalisasi Nilai-Nilai Budaya Kerja Kemenag” ini diikuti pejabat eselon I dan II serta seluruh kepala kanwil Kemenag. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari (11-12) tersebut merupakan bagian dari program peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Kemenag. Peningkatan SDM merupakan salah satu perhatian Lukman untuk peningkatan kualitas kinerja Kemenag.
”Proses ikhtiar membenahi Kementrian Agama berjalan sesuai dengan apa yang kita rencanakan dan dalam rangka melakukan revolusi mental. Kegiatan ini ingin lebih meneguhkan pemaknaan berkiprah di institusi yang sesungguhnya sangat mulia, yakni Kementrian Agama,” paparnya.
Dia berharap para peserta yang ikut dalam workshop itu bisa kembali menyebarkan nilai-nilai dan menjadi teladan kepada seluruh staf. ”Peserta yang hadir dalam kegiatan ini merupakan para pemimpin di lingkungan Kemenag. Saya berharap dan kita berharap mudah-mudahan mind set kita bisa menyatukan paradigma dan cara pandang kita. Bagaimana lima nilai ini bisa dihayati dan pahami kemudian mengejawantah dalam prilaku keseharian,” imbuh Lukman lagi.
Pelaksanaan workshop MVVM merupakan kerja sama Kemenag dengan ESQ 165, lembaga yang telah lama fokus dalam pembangunan karakter. Ary Ginanjar Agustian, pakar pembangunan karakter yang juga pendiri ESQ 165, mengatakan bahwa moral menjadi faktor penting berjalan atau tidaknya sebuah sistem yang dibangun dalam suatu lembaga. ”Sehebat apa pun sistem yang dibangun, tanpa pembangunan moral manusianya, akan membuat sistem tersebut hancur,” ujar Ary yang menjadi pembicara dalam sesi pertama workshop.
Imas damayanti
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengatakan saat kembali ditunjuk memimpin Kemenag, dia menyosialisasikan lima nilai budaya kerja, yakni integritas, profesionalitas, inovatif, bertanggung jawab, dan keteladanan. Lima budaya tersebut harus menjadi pedoman bagi seluruh pegawai dalam bekerja melayani masyarakat.
Karena itu dia mengajak agar para pegawai di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) dapat menjalankan lima nilai budaya kerja yang telah disosialisasikan di lingkungan Kemenag dengan sepenuh hati. ”Saya harap nilai-nilai tersebut dapat dilaksanakan atas kesadaran pribadi masing-masing pegawai Kemenag,” kata Lukman saat membuka workshop Mission, Vision, Values and Meaning (MVVM) di Kantor Kementerian Agama, Jakarta kemarin.
Workshop bertema ”Mewujudkan Revolusi Mental melalui Internalisasi Nilai-Nilai Budaya Kerja Kemenag” ini diikuti pejabat eselon I dan II serta seluruh kepala kanwil Kemenag. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari (11-12) tersebut merupakan bagian dari program peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Kemenag. Peningkatan SDM merupakan salah satu perhatian Lukman untuk peningkatan kualitas kinerja Kemenag.
”Proses ikhtiar membenahi Kementrian Agama berjalan sesuai dengan apa yang kita rencanakan dan dalam rangka melakukan revolusi mental. Kegiatan ini ingin lebih meneguhkan pemaknaan berkiprah di institusi yang sesungguhnya sangat mulia, yakni Kementrian Agama,” paparnya.
Dia berharap para peserta yang ikut dalam workshop itu bisa kembali menyebarkan nilai-nilai dan menjadi teladan kepada seluruh staf. ”Peserta yang hadir dalam kegiatan ini merupakan para pemimpin di lingkungan Kemenag. Saya berharap dan kita berharap mudah-mudahan mind set kita bisa menyatukan paradigma dan cara pandang kita. Bagaimana lima nilai ini bisa dihayati dan pahami kemudian mengejawantah dalam prilaku keseharian,” imbuh Lukman lagi.
Pelaksanaan workshop MVVM merupakan kerja sama Kemenag dengan ESQ 165, lembaga yang telah lama fokus dalam pembangunan karakter. Ary Ginanjar Agustian, pakar pembangunan karakter yang juga pendiri ESQ 165, mengatakan bahwa moral menjadi faktor penting berjalan atau tidaknya sebuah sistem yang dibangun dalam suatu lembaga. ”Sehebat apa pun sistem yang dibangun, tanpa pembangunan moral manusianya, akan membuat sistem tersebut hancur,” ujar Ary yang menjadi pembicara dalam sesi pertama workshop.
Imas damayanti
(bbg)