Perayaan Natal Momentum Introspeksi

Minggu, 14 Desember 2014 - 10:45 WIB
Perayaan Natal Momentum Introspeksi
Perayaan Natal Momentum Introspeksi
A A A
JAKARTA - Perayaan Natal harus dimaknai sebagai momentum introspeksi dan bukan sekadar rutinitas. Dengan merenung dan mengevaluasi diri, diharapkan pada masa mendatang umat akan menjadi pribadi yang lebih baik.

CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan, Natal harus membawa arti dalam kehidupan. Perayaan sakral ini semestinya menjadi momen memperbaiki diri untuk kemudian melangkah lebih baik di tahun-tahun berikutnya. “Saya pun introspeksi dalam suasana Natal ini, semoga memasuki 2015 dapat lebih baik lagi,” kata HT seusai menghadiri acara Natal Bersama Pasar Modal 2014 bertema Loving God Loving People di Jakarta tadi malam.

Natal Bersama Pasar Modal digelar di The Hall Senayan City, antara lain dihadiri Ketua Dewan Komisioner Otoritas JasaKeuangan(OJK) Muliaman D Hadad dan Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito. Muliaman mengatakan, acara yang rutin digelar tahun ini diharapkan dapat membangun semangat kekeluargaan di antara seluruh pelaku pasar modal.

Menurutnya, selain meningkatkan kualitas jiwa, banyak hal yang harus dipersiapkan pelaku pasar modal untuk menghadapi tahun depan. ”Tahun depan tidak mudah karena situasi global tidak terlalu banyak perubahan,” ujarnya. Ketua Panitia Acara Wito Mailoa menjelaskan, acara Natal Bersama Pasar Modal tidak hanya menekankan ritual agama, melainkan juga diisi aktivitas sosial, antara lain implementasi tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

Spiritualitas Kunci Sukses

Pentingnya introspeksi juga diungkapkan HT ketika menghadiri seminar Servant Leadership dalam rangka perayaan Natal Himpunan Pengusaha Profesional Kristen Indonesia (HIPPKI) di Gereja Bethel Pembaruan di Plaza UOB, Jakarta, kemarin. HT mengingatkan, seorang pemimpin harus memiliki sifat melayani (leadership servant).

Indikator dari sifat melayani itu antara lain ditunjukkan dengan sikap rendah hati, mau mendengar, dan mau terjun ke bawah. HT kemudian memaparkan kunci kesuksesan dalam hidup. Menurutnya, untuk menjadi pribadi yang sukses, manusia harus meningkatkan spiritualitas diri terlebih dahulu. Kesuksesan tidak pernah terlepas dari campur tangan Tuhan.

Setidaknya ada tiga kualitas yang disyaratkan HT sebagai dasar pembentuk keberhasilan. Pertama, kualitas vertikal (vertical quality), yaitu kualitas hubungan manusia dengan Tuhan. Kedua, kualitas internal (internal quality) bahwa musuh terbesar manusia sebenarnya adalah diri sendiri. Artinya, seseorang paling mengerti kelemahannya, bukan orang lain.

“Karena itu introspeksi penting, sebab dalam kondisi apa pun dan kapan pun, kita selalu punya kelemahan,” paparnya. Kualitas ketiga penentu keberhasilan seseorang adalah kualitas eksternal (external quality). Kualitas eksternal diukur dari sejauh mana seorang bisa memberikan pelayanan terbaik dan memberikan efek positif bagi orang lain.

Hermansah/Khoirul muzakki
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8531 seconds (0.1#10.140)