Ratusan Pompa Air Disebar di Sejumlah Titik
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta terus berupaya memastikan semua wilayah siap menghadapi puncak musim hujan dan ancaman banjir.
Salah satunya dengan melakukan perbaikan sejumlah pompa yang rusak. Dari 555 pompa air di Ibu Kota, 141 unit dalam kondisi rusak. Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak hujan di Jakarta terjadi pada Januari 2015. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta, Agus Priyono Jendro akan memastikan seluruh pompa air dapat beroperasi sepenuhnya sebelum akhir Desember.
“Sehingga pada saat puncak hujan terjadi seluruh pompa air siap bekerja untuk menangani genangan air dan banjir,” katanya di Balai Kota kemarin. Agus menjelaskan, perbaikan 141 pompa yang terdiri dari pompa stationer, pompa mobile , dan pompa underpass tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2014 sebesar Rp5 miliar.
Selain perbaikan pompa air yang rusak, Dinas PU menyebarkan 45 pompa mobile ke daerah rawan banjir. Ketika genangan air terjadi, pompa mobile tersebut diharapkan langsung beroperasi menyedot air untuk dialirkan ke sungai atau kanal. Program lain untuk pengendalian banjir tetap terus berjalan, seperti normalisasi kali, saluran penghubung, pembuatan waduk, dan pembuatan tanggul raksasa. Proyek pengendalian banjir dilanjutkan pada 2015.
“Kami pastikan banjir 2014- 2015 ini masih aman. Untuk daerah cekungan akan kami tempatkan pompa mobile agar cepat surut,” ungkapnya. Di bagian lain, Pemkot Bekasi berencana membangun lima polder air tahun depan. Polder air bakal dibangun di Perumahan Dosen IKIP (Jatibening), Rawa Bogo(PondokMelati), ArenJaya (Bekasi Timur), Galaxi (Bekasi Selatan), dan di Hulu Kali Bekasi atau di sekitar Kali Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air (Disbimarta) Kota Bekasi Tri Adhianto mengklaim tandon itu dapat mengurangi banjir dan genangan di 54 titik banjir yang tersebar di 12 kecamatan serta 56 kelurahan.
Bima setiyadi/ Abdullah m surjaya
Salah satunya dengan melakukan perbaikan sejumlah pompa yang rusak. Dari 555 pompa air di Ibu Kota, 141 unit dalam kondisi rusak. Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak hujan di Jakarta terjadi pada Januari 2015. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta, Agus Priyono Jendro akan memastikan seluruh pompa air dapat beroperasi sepenuhnya sebelum akhir Desember.
“Sehingga pada saat puncak hujan terjadi seluruh pompa air siap bekerja untuk menangani genangan air dan banjir,” katanya di Balai Kota kemarin. Agus menjelaskan, perbaikan 141 pompa yang terdiri dari pompa stationer, pompa mobile , dan pompa underpass tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2014 sebesar Rp5 miliar.
Selain perbaikan pompa air yang rusak, Dinas PU menyebarkan 45 pompa mobile ke daerah rawan banjir. Ketika genangan air terjadi, pompa mobile tersebut diharapkan langsung beroperasi menyedot air untuk dialirkan ke sungai atau kanal. Program lain untuk pengendalian banjir tetap terus berjalan, seperti normalisasi kali, saluran penghubung, pembuatan waduk, dan pembuatan tanggul raksasa. Proyek pengendalian banjir dilanjutkan pada 2015.
“Kami pastikan banjir 2014- 2015 ini masih aman. Untuk daerah cekungan akan kami tempatkan pompa mobile agar cepat surut,” ungkapnya. Di bagian lain, Pemkot Bekasi berencana membangun lima polder air tahun depan. Polder air bakal dibangun di Perumahan Dosen IKIP (Jatibening), Rawa Bogo(PondokMelati), ArenJaya (Bekasi Timur), Galaxi (Bekasi Selatan), dan di Hulu Kali Bekasi atau di sekitar Kali Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air (Disbimarta) Kota Bekasi Tri Adhianto mengklaim tandon itu dapat mengurangi banjir dan genangan di 54 titik banjir yang tersebar di 12 kecamatan serta 56 kelurahan.
Bima setiyadi/ Abdullah m surjaya
(ars)