Untuk Perbaiki Citra, Komunikasi DPR Perlu Diperbaiki
A
A
A
JAKARTA - DPR merupakan salah satu lembaga tinggi negara yang memegang daulat rakyat karena, para anggotanya dipilih oleh rakyat dan memegang langsung amanat rakyat.
Namun selama ini, DPR selalu dinilai negatif oleh masyarakat. Sehingga, DPR berusaha untuk memperbaiki komunikasi dengan masyarakat agar lebih dekat.
Dalam kegiatan delegasi yang bertajuk "Temui Wakilmu" yang berlangsung di Gedung DPR, sebanyak 20 orang pilihan dari kalangan muda berstatus pelajar hingga profesional menemui perwakilan pimpinan dan anggota DPR.
Mereka saling bertukar pikiran mengenai harapannya terhadap DPR untuk kemajuan Indonesia.
Mereka mengungkapkan, sebagai masyarakat sipil, mereka merasakan betapa sulitnya untuk menemui para wakil rakyatnya bahkan yang berasal dari daerah pemilihan (dapil) sekitar tempat tinggalnya.
Oleh karena itu, mereka mengharapkan ada pola komunikasi baru yang memudahkan komunikasi antara anggota DPR dengan masyarakat.
Dan permintaan itu pun diapreasiasi oleh pimpinan DPR. Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon mengaku senang dengan diadakannya kegiatan ini.
Menurutnya, hal ini positif untuk bisa mendekatkan anggota DPR dengan masyarakat. Karena, telah terjadi salah interpretasi di publik mengenai tugas DPR.
"Saya kira memang perlu kegiatan seperti ini, agar publik bisa lebih mengenal wakilnya di DPR," kata Fadli di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 4 Desember 2014.
Fadli menjelaskan, DPR bukan pelaksana pemerintahan, tapi sebagai kontrol pemerintahan. Dan kalau ada yang mengatakan bahwa DPR banyak bicara memang tugas DPR berbicara.
Menurutnya, anggota DPR harus orang yang pandai berbicara dalam artian substansial karena DPR adalah speaker.
"Saya baru saja menghadiri ASEAN Parliamentary Assembly (APA), semua yang menghadiri acara itu harus berbicara. Itu yang harus diluruskan, apalagi di sosmed (sosial media) banyak kesalahpahaman, memang tugas parlemen adalah pengontrol," jelas Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu.
Namun selama ini, DPR selalu dinilai negatif oleh masyarakat. Sehingga, DPR berusaha untuk memperbaiki komunikasi dengan masyarakat agar lebih dekat.
Dalam kegiatan delegasi yang bertajuk "Temui Wakilmu" yang berlangsung di Gedung DPR, sebanyak 20 orang pilihan dari kalangan muda berstatus pelajar hingga profesional menemui perwakilan pimpinan dan anggota DPR.
Mereka saling bertukar pikiran mengenai harapannya terhadap DPR untuk kemajuan Indonesia.
Mereka mengungkapkan, sebagai masyarakat sipil, mereka merasakan betapa sulitnya untuk menemui para wakil rakyatnya bahkan yang berasal dari daerah pemilihan (dapil) sekitar tempat tinggalnya.
Oleh karena itu, mereka mengharapkan ada pola komunikasi baru yang memudahkan komunikasi antara anggota DPR dengan masyarakat.
Dan permintaan itu pun diapreasiasi oleh pimpinan DPR. Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon mengaku senang dengan diadakannya kegiatan ini.
Menurutnya, hal ini positif untuk bisa mendekatkan anggota DPR dengan masyarakat. Karena, telah terjadi salah interpretasi di publik mengenai tugas DPR.
"Saya kira memang perlu kegiatan seperti ini, agar publik bisa lebih mengenal wakilnya di DPR," kata Fadli di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 4 Desember 2014.
Fadli menjelaskan, DPR bukan pelaksana pemerintahan, tapi sebagai kontrol pemerintahan. Dan kalau ada yang mengatakan bahwa DPR banyak bicara memang tugas DPR berbicara.
Menurutnya, anggota DPR harus orang yang pandai berbicara dalam artian substansial karena DPR adalah speaker.
"Saya baru saja menghadiri ASEAN Parliamentary Assembly (APA), semua yang menghadiri acara itu harus berbicara. Itu yang harus diluruskan, apalagi di sosmed (sosial media) banyak kesalahpahaman, memang tugas parlemen adalah pengontrol," jelas Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu.
(maf)