Djan Faridz Tolak Berbagi Kantor dengan Romi
Rabu, 03 Desember 2014 - 00:17 WIB

Djan Faridz Tolak Berbagi Kantor dengan Romi
A
A
A
JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz menegaskan pengamanan kantor DPP PPP merupakan tanggung jawabnya.
Kubu Djan tidak bersedia penjagaan atau pengamanan kantor DPP PPP dilakukan secara bersama dengan PPP kubu M Romahurmuziy atau Romi.
"Baik penjagaan maupun kegiatan, semua yang ada di gedung ini sepenuhnya tanggung jawab dari PPP yang dipimpin oleh Pak Djan Faridz," tutur Ketua Tim Kuasa Hukum PPP kubu Djan Faridz, Humphrey Djemat di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (2/12/2014).
Dia mengaku sudah meminta perlindungan hukum dan keamanan kantor PPP kepada kepolisian.
"Kami sudah mendengar selentingan adanya usaha-usaha untuk menduduki kantor ini atau mengirim orang-orang ke kantor ini secara premanisme," ungkapnya.
Ratusan orang mengenakan rompi hitam bertuliskan Satgas DPP PPP mendatangi Kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/12/2014) siang.
Mereka mengaku sebagai pendukung PPP yang dipimpin oleh M Romahurmuziy atau Romi.
Kericuhan berebut kantor ini merupakan buntut perseteruan di internal pengurus PPP pasca Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014.
Ketika itu sejumlah pengurus PPP kubu M Romahurmuziy menggelar rapat pengurus DPP PPP yang hasilnya mencopot Suryadharma Ali dari kursi ketua umum. Mereka pun menggelar Muktamar di Surabaya pada 15-18 Oktober.
Muktamar yang tidak dihadiri Suryadharma Ali atau SDA itu pun menunjuk Romi sebagai Ketua Umum DPP PPP. Romi dipilih secara aklamasi.
Sementara itu kubu SDA juga menggelar Muktamar pada 30 November-2 Desember 2014 di Jakarta. Djan Faridz terpilih menjadi ketua umum menggantikan SDA.
Kubu Djan tidak bersedia penjagaan atau pengamanan kantor DPP PPP dilakukan secara bersama dengan PPP kubu M Romahurmuziy atau Romi.
"Baik penjagaan maupun kegiatan, semua yang ada di gedung ini sepenuhnya tanggung jawab dari PPP yang dipimpin oleh Pak Djan Faridz," tutur Ketua Tim Kuasa Hukum PPP kubu Djan Faridz, Humphrey Djemat di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (2/12/2014).
Dia mengaku sudah meminta perlindungan hukum dan keamanan kantor PPP kepada kepolisian.
"Kami sudah mendengar selentingan adanya usaha-usaha untuk menduduki kantor ini atau mengirim orang-orang ke kantor ini secara premanisme," ungkapnya.
Ratusan orang mengenakan rompi hitam bertuliskan Satgas DPP PPP mendatangi Kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/12/2014) siang.
Mereka mengaku sebagai pendukung PPP yang dipimpin oleh M Romahurmuziy atau Romi.
Kericuhan berebut kantor ini merupakan buntut perseteruan di internal pengurus PPP pasca Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014.
Ketika itu sejumlah pengurus PPP kubu M Romahurmuziy menggelar rapat pengurus DPP PPP yang hasilnya mencopot Suryadharma Ali dari kursi ketua umum. Mereka pun menggelar Muktamar di Surabaya pada 15-18 Oktober.
Muktamar yang tidak dihadiri Suryadharma Ali atau SDA itu pun menunjuk Romi sebagai Ketua Umum DPP PPP. Romi dipilih secara aklamasi.
Sementara itu kubu SDA juga menggelar Muktamar pada 30 November-2 Desember 2014 di Jakarta. Djan Faridz terpilih menjadi ketua umum menggantikan SDA.
(dam)