Terus Berinovasi Buah Kepekaan Sosial

Selasa, 02 Desember 2014 - 10:26 WIB
Terus Berinovasi Buah...
Terus Berinovasi Buah Kepekaan Sosial
A A A
Dalam meningkatkan pelayanan publik, Pemkot Surabaya, bertepatan dengan Hari Pahlawan pada 10 November lalu, meluncurkan Kios Pelayanan Publik di Balai Kota Surabaya, Senin (10/11).

Kios ini berbentuk anjungan dengan berbagai pelayanan publik ini merupakan upaya Pemkot Surabaya mempercepat proses pelayanan publik dalam rangka penyelenggaraan good governance . Inovasi ini dilengkapi layar touch screen, keyboard, scanner, dan printer untuk mempercepat proses pelayanan.

Termasuk, penjelasan dalam bahasa Jawa dan bahasa Madura demi memudahkan pemahaman warga. Melalui kios pelayanan publik tersebut, warga Surabaya dapat melakukan layanan publik secara online sehingga tidak perlu mendatangi loket layanan di dinas terkait. Risma ketika meluncurkan Kios Pelayanan Publik mengatakan, inovasi terbaru Pemkot Surabaya ini terdiri dari tiga menu utama dengan peruntukan yang berbeda.

Tiga menu tersebut yakni Surabaya Single Window (SSW) khusus untuk perizinan, lalu e-Health untuk layanan kesehatan, dan e-Lampid untuk administrasi kependudukan. Lampid merupakan kependekan dari (akta) kelahiran- kematian-pindah-datang. Untuk e-Health , Risma menjelaskan, program layanan kesehatan secara online ini lahir karena keprihatinan yang sering menyaksikan antrean panjang di rumah sakit.

Dengan digagasnya e-Health, warga dapat melakukan pendaftaran secara online sehingga meminimalisasi antrean di loket. Sedang melalui e-Lampid, warga tidak perlu mengantre panjang di loket Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil).

Cukup dengan masuk ke website http://dispendukcapil.surabaya.go.id lalu klik layanan informasi online, warga tinggal memiliki administrasi kelahiran dan kematian. “Kalau yang online lama kan verifikasi di Dispendukcapil, ini di kelurahan. Ini jadi lebih cepat dekat,” kata Risma.

Tantangan yang Tak Pernah Habis

Sementara itu, hasil survei Laboratorium Politik dan Rekayasa Kebijakan (Lapora) Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang dengan dan Sindikasi Research and Strategic Institute terhadap 250 responden di seluruh Kecamatan di Surabaya sepanjang 10-22 Februari 2014 dengan margin eror 4% menunjukkan, sekitar 57,9% menyatakan, kinerja Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini cukup baik.

Sekitar 2,3% menyatakan sangat baik, 21,8% sedang, dan 17,9% menyatakan buruk. Kepala Lapora Unibraw Faza Dora Nailufar mengungkapkan, kesimpulan secara umum itu terbagi dalam beberapa kategori. Untuk bidang kesehatan sekitar 93% menyatakan baik dan 7% buruk.

Penilaian buruk dari responden ini karena program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dianggap amburadul. Untuk pendidikan 92% responden menyatakan cukup baik. Ini karena ada program Bantuan Operasional Siswa Daerah (Bosda) dan juga inovasi pemerintah yang lain seperti pendaftaran masuk sekolah secara online, dan raport online.

Dalam bidang ketenagakerjaan, 54% responden menyatakan baik dan sisanya 46% menyatakan buruk. Buruknya iklim ketenagakerjaan ini dikarenakan penyerapan tenaga kerja bagi orang Surabaya sendiri sangat minim. Dalam bidang administrasi, 86% responden menyatakan baik dan sisanya 14% buruk.

Untuk pariwisata, 87% responden menyatakan baik dan 13%. Untuk bidang infrastruktur, 68% responden menyatakan baik. Sedangkan, 32% sisanya menyatakan burukkarena banyak proyek infrastruktur masih belum tepat sasaran, seperti proyek gorong-gorong yang tak kunjung selesai pada musim hujan sehingga pengendalian banjir belum maksimal.

Lukman hakim
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0801 seconds (0.1#10.140)