Pemerintah Belanda Deteksi Kasus Baru Flu Burung
A
A
A
BELANDA - Kementerian Urusan Ekonomi Belanda kembali mengonfirmasi adanya kasus baru flu burung di negara itu.
Kali ini virus ditemukan di peternakan ayam, Provinsi Zoeterwoude, wilayah selatan Belanda. ”Pemerintah belum memastikan apakah virus avian influenza tersebut masuk dalam kategori patogen rendah atau patogen tinggi. Sedang dilakukan analisis terhadap virus itu dan diharapkan dalam waktu singkat dapat diketahui hasilnya,” demikian bunyi pernyataan Kementerian sebagaimana dikutip Press TV kemarin.
Pada saat bersamaan Badan Pengawas Makanan dan Keamanan Produk Belanda (NVWA) menyatakan telah melakukan sterilisasi terhadap peternakan unggas itu. ”Semua, empat peternakan lain dalam radius 10 kilometer dari perusahaan di Zoeterwoude tersebut, akan diperiksa untuk mengetahui kemungkinan kehadiran flu unggas,” lapor Xinhua.
Penyebab penularan itu belum diketahui. Semua ayam tersebut tak memiliki akses ke luar. Kasus pertama flu burung pada peternakan ayam di Belanda terjadi di Hekendorp, Utrecht, pada 15 November silam. Dalam rentang lima hari muncul lagi kasus serupa di sebuah peternakan pedesaan Ter Aar, juga wilayah selatan Belanda. Sekitar 43.000 ayam yang terinfeksi virus H5 itu pun dimusnahkan.
Pada saat pemerintah menganalisis kejadian-kejadian itu, temuan kembali muncul di Provinsi Overijssel, tepatnya di Kamperveen, disusul penyebaran di dua peternakan bebek dan ayam. Kali ini virus dipastikan jenis H5N8. Peternakan ayam di Belanda dibagi menjadi empat region. Kontak antarpeternakan saat ini dikurangi seminim mungkin. Tindakan pencegahan yang dijalankan diharapkan mampu mengatasi situasi untuk dua pekan ke depan.
“Ini merupakan kemunduran besar,” ungkap staf dari Kementerian Perekonomian, Sharon Dijksma, seperti dilansir Globalpost, ”kami berharap ini tidak seburuk pada 2003 silam. ”Sebanyak 30,7 juta unggas dimusnahkan pada kasus penyebaran flu burung dengan jenis virus H7N7 yang terjadi pada 2003 di Belanda.
Arvin
Kali ini virus ditemukan di peternakan ayam, Provinsi Zoeterwoude, wilayah selatan Belanda. ”Pemerintah belum memastikan apakah virus avian influenza tersebut masuk dalam kategori patogen rendah atau patogen tinggi. Sedang dilakukan analisis terhadap virus itu dan diharapkan dalam waktu singkat dapat diketahui hasilnya,” demikian bunyi pernyataan Kementerian sebagaimana dikutip Press TV kemarin.
Pada saat bersamaan Badan Pengawas Makanan dan Keamanan Produk Belanda (NVWA) menyatakan telah melakukan sterilisasi terhadap peternakan unggas itu. ”Semua, empat peternakan lain dalam radius 10 kilometer dari perusahaan di Zoeterwoude tersebut, akan diperiksa untuk mengetahui kemungkinan kehadiran flu unggas,” lapor Xinhua.
Penyebab penularan itu belum diketahui. Semua ayam tersebut tak memiliki akses ke luar. Kasus pertama flu burung pada peternakan ayam di Belanda terjadi di Hekendorp, Utrecht, pada 15 November silam. Dalam rentang lima hari muncul lagi kasus serupa di sebuah peternakan pedesaan Ter Aar, juga wilayah selatan Belanda. Sekitar 43.000 ayam yang terinfeksi virus H5 itu pun dimusnahkan.
Pada saat pemerintah menganalisis kejadian-kejadian itu, temuan kembali muncul di Provinsi Overijssel, tepatnya di Kamperveen, disusul penyebaran di dua peternakan bebek dan ayam. Kali ini virus dipastikan jenis H5N8. Peternakan ayam di Belanda dibagi menjadi empat region. Kontak antarpeternakan saat ini dikurangi seminim mungkin. Tindakan pencegahan yang dijalankan diharapkan mampu mengatasi situasi untuk dua pekan ke depan.
“Ini merupakan kemunduran besar,” ungkap staf dari Kementerian Perekonomian, Sharon Dijksma, seperti dilansir Globalpost, ”kami berharap ini tidak seburuk pada 2003 silam. ”Sebanyak 30,7 juta unggas dimusnahkan pada kasus penyebaran flu burung dengan jenis virus H7N7 yang terjadi pada 2003 di Belanda.
Arvin
(ars)