Sabu Diselundupkan dalam Buku Nelson Mandela
A
A
A
TANGERANG - Berbagai macam cara dilakukan pihak luar untuk menyelundupkan narkoba melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Kali ini sabu digelapkan lewat paket kiriman buku mengenai Nelson Mandela.
Paket pertama dikirim pada Jumat (7/11) dari Kota Bedfordview. Barang buktinya sabu seberat 388 gram. Barang itu diterima HS, 37, di Cimanggis, Depok. Paket kedua dikirim pada Sabtu (15/11) dari Kota Johanesburg. Sabu seberat 590 gram juga disembunyikan dalam buku Nelson Mandela yang diterima oleh S, 54, dan MS, 40 di Koja, Jakarta Utara.
Ketiganya ditangkap aparat Bea Cukai dan Polres Bandara Soekarno-Hatta. “Mereka terlibat dalam penyelundupan sabu dari Afrika Selatan. Barang haram tersebut diketahui dari pemeriksaan x-ray (mesin pemindai) di Terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta. Petugas curiga dengan tampilan buku di mesin x-ray,” ujar Kepala Kantor Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Okto Irianto.
Akhirnya, petugas melakukan pemeriksaan fisik, ternyata isinya sabu. Nilai estimasi barang bukti pertama sebesar Rp524 juta dan yang kedua Rp796 juta. Selain kiriman dari Afrika Selatan, pihaknya juga mengungkap kiriman paket sabu yang disembunyikan dalam mesin printer dari Guangzhou, China, pada Sabtu (15/11).
Pihaknya curiga barang tersebut berasal dari jaringan yang sama. “Paket itu datang bersamaan dengan barang bukti kasus kedua dari Afrika. Diduga, para pemain ini kembali mencoba modus lama,” katanya. Berat sabu yang diselundupkan tersebut sekitar 3,2 kg dengan nilai estimasi mencapai Rp4,4 miliar.
Penerimanya belum diketahui, karena atas nama PT(perseroan terbatas). Tujuannya yaitu ke Ciracas, Jakarta Timur. “Ini masih kita kembangkan,” kataOkto. Wakil Kasat Narkoba Polres Metro Bandara Soekarno- Hatta AKP Subekti menambahkan, barang bukti kasus pertama dan kedua dikirim oleh dua warga negara Afrika yang pernah dipenjara di Indonesia.
Keduanya berinisialMdanL. Setelah keluar dari penjara, ternyata mereka beraksi lagi.“MerekajaringanAfrika. Modusnya sama seperti tahun lalu, diselundupkan melalui buku Nelson Mandela,” ujarnya.
Denny irawan
Paket pertama dikirim pada Jumat (7/11) dari Kota Bedfordview. Barang buktinya sabu seberat 388 gram. Barang itu diterima HS, 37, di Cimanggis, Depok. Paket kedua dikirim pada Sabtu (15/11) dari Kota Johanesburg. Sabu seberat 590 gram juga disembunyikan dalam buku Nelson Mandela yang diterima oleh S, 54, dan MS, 40 di Koja, Jakarta Utara.
Ketiganya ditangkap aparat Bea Cukai dan Polres Bandara Soekarno-Hatta. “Mereka terlibat dalam penyelundupan sabu dari Afrika Selatan. Barang haram tersebut diketahui dari pemeriksaan x-ray (mesin pemindai) di Terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta. Petugas curiga dengan tampilan buku di mesin x-ray,” ujar Kepala Kantor Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Okto Irianto.
Akhirnya, petugas melakukan pemeriksaan fisik, ternyata isinya sabu. Nilai estimasi barang bukti pertama sebesar Rp524 juta dan yang kedua Rp796 juta. Selain kiriman dari Afrika Selatan, pihaknya juga mengungkap kiriman paket sabu yang disembunyikan dalam mesin printer dari Guangzhou, China, pada Sabtu (15/11).
Pihaknya curiga barang tersebut berasal dari jaringan yang sama. “Paket itu datang bersamaan dengan barang bukti kasus kedua dari Afrika. Diduga, para pemain ini kembali mencoba modus lama,” katanya. Berat sabu yang diselundupkan tersebut sekitar 3,2 kg dengan nilai estimasi mencapai Rp4,4 miliar.
Penerimanya belum diketahui, karena atas nama PT(perseroan terbatas). Tujuannya yaitu ke Ciracas, Jakarta Timur. “Ini masih kita kembangkan,” kataOkto. Wakil Kasat Narkoba Polres Metro Bandara Soekarno- Hatta AKP Subekti menambahkan, barang bukti kasus pertama dan kedua dikirim oleh dua warga negara Afrika yang pernah dipenjara di Indonesia.
Keduanya berinisialMdanL. Setelah keluar dari penjara, ternyata mereka beraksi lagi.“MerekajaringanAfrika. Modusnya sama seperti tahun lalu, diselundupkan melalui buku Nelson Mandela,” ujarnya.
Denny irawan
(bbg)