Libur Natal, Tiket KA Ludes
A
A
A
JAKARTA - Mendekati perayaan Natal dan Tahun Baru sebanyak 149.358 tiket kereta api ekonomi sudah terjual. Tujuan favorit penumpang yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Sejumlah tiket kereta api yang ludes pada 19-31 Desember 2014 seperti kereta Kertajaya tujuan Pasar Senen-Pasar Turi, kereta Tawang Jaya tujuan Pasar Senen-Semarang, kereta Mata Remaja tujuan Pasar Senen-Malang, kereta Progo tujuan Pasar Senen-Lempuyangan, kereta Kutojaya Utara tujuan Pasar Senen-Kutoharjo, serta kereta Jaya Baru Malang tujuan Pasar Senen-Surabaya.
“Tujuan wilayah tersebut sudah habis terjual, penuh terjualnya. Dalam arti ada satu atau dua tiket yang masih tersisa,” ujar Kepala Humas PT KAI Daop I Agus Komarudin kemarin. Kereta eksekutif pada 23-25 Desember juga sudah habis terjual seperti kereta Gajayana dengan rute Gambir-Malang, kereta Taksaka Pagi tujuan Gambir-Yogyakarta, Argo Lawu, Purwojaya, dan Argo Dwipangga.
“Kalau eksekutif dan bisnis sebenarnya masih ada, tapi di atas tanggal 26 Desember,” katanya. Pihaknya yang menyiapkan 55 kereta api reguler dengan tujuan Jawa Timur dan Jawa Tengah juga sudah laku terjual. Umumnya para calon penumpang kereta api memesan tiket kereta api sejak 90 hari sebelum keberangkatan.
“Dalam per hari untuk kereta api kelas ekonomi disiapkan sebanyak 13.578 tempat duduk, eksekutif 8.400 tempat duduk, dan bisnis sebanyak 8.400 tempat duduk,” sebut Agus. Salah satu penumpang kereta api yang ditemui di Stasiun Senen, Apriyanto mengatakan, dirinya hendak pulang menuju kampung halamannya di Yogyakarta, namun ketika sampai di stasiun tiket sudah ludes terjual.
“Niatnya mau naik kereta, tapi pas lihat tiket sudah habis ya terpaksa saya beli tiket bus,” katanya. Dia mengaku sudah mengetahui sejak dua tahun lalu bahwa pembelian tiket bisa dilakukan secara online. Awalnya dia tidak ada rencana keluar kota, namun teman sekantor ada yang mengajaknya pergi ke Yogyakarta pada 25 Desember.
Pengamat transportasi dari Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas menuturkan, habisnya tiket kereta merupakan bukti ada perubahan dalam sistem pembelian tiket kereta. Dengan demikian, proses pembelajaran bagi pengguna kereta agar bisa maksimal membeli tiket secara online.
Memang belum sepenuhnya seluruh pengguna mengerti cara membeli tiket melalui online, namun seiring perkembangan zaman nanti mau tidak mau harus bisa. Dengan pembelian online, masyarakat tidak perlu berdesakan, stasiun juga tidak kotor. “Memang idealnya stasiun hanya difungsikan sebagai tempat menunggu kereta,” ucapnya.
Selain memudahkan pengguna kereta, sistem pembelian online juga membuat masyarakat merencanakan perjalanan keluar kota dari jauh-jauh hari sehingga ketika tiba hari keberangkatan tidak begitu berat. Hal yang harus menjadi perhatian PT KAI adalah pengawasan terhadap outlet yang menjual tiket KA. Masih banyak keluhan masyarakat atas banyak praktik percaloan.
Ini bisa diminimalisasi dengan desain tiket yang eksklusif sehingga oknum tidak bisa menduplikasi tiket asli. Hingga kini pemeriksaan tiket masih dilakukan manual baik saat masuk stasiun maupun di atas kereta sehingga ketika ada tiket palsu petugas tidak terlalu memerhatikan. “Memang ketika hari besar seperti Lebaran kerap ditemukan tiket palsu, namun pada hari biasa pemeriksaan tidak terlalu ketat,” ucapnya.
Ridwansyah
Sejumlah tiket kereta api yang ludes pada 19-31 Desember 2014 seperti kereta Kertajaya tujuan Pasar Senen-Pasar Turi, kereta Tawang Jaya tujuan Pasar Senen-Semarang, kereta Mata Remaja tujuan Pasar Senen-Malang, kereta Progo tujuan Pasar Senen-Lempuyangan, kereta Kutojaya Utara tujuan Pasar Senen-Kutoharjo, serta kereta Jaya Baru Malang tujuan Pasar Senen-Surabaya.
“Tujuan wilayah tersebut sudah habis terjual, penuh terjualnya. Dalam arti ada satu atau dua tiket yang masih tersisa,” ujar Kepala Humas PT KAI Daop I Agus Komarudin kemarin. Kereta eksekutif pada 23-25 Desember juga sudah habis terjual seperti kereta Gajayana dengan rute Gambir-Malang, kereta Taksaka Pagi tujuan Gambir-Yogyakarta, Argo Lawu, Purwojaya, dan Argo Dwipangga.
“Kalau eksekutif dan bisnis sebenarnya masih ada, tapi di atas tanggal 26 Desember,” katanya. Pihaknya yang menyiapkan 55 kereta api reguler dengan tujuan Jawa Timur dan Jawa Tengah juga sudah laku terjual. Umumnya para calon penumpang kereta api memesan tiket kereta api sejak 90 hari sebelum keberangkatan.
“Dalam per hari untuk kereta api kelas ekonomi disiapkan sebanyak 13.578 tempat duduk, eksekutif 8.400 tempat duduk, dan bisnis sebanyak 8.400 tempat duduk,” sebut Agus. Salah satu penumpang kereta api yang ditemui di Stasiun Senen, Apriyanto mengatakan, dirinya hendak pulang menuju kampung halamannya di Yogyakarta, namun ketika sampai di stasiun tiket sudah ludes terjual.
“Niatnya mau naik kereta, tapi pas lihat tiket sudah habis ya terpaksa saya beli tiket bus,” katanya. Dia mengaku sudah mengetahui sejak dua tahun lalu bahwa pembelian tiket bisa dilakukan secara online. Awalnya dia tidak ada rencana keluar kota, namun teman sekantor ada yang mengajaknya pergi ke Yogyakarta pada 25 Desember.
Pengamat transportasi dari Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas menuturkan, habisnya tiket kereta merupakan bukti ada perubahan dalam sistem pembelian tiket kereta. Dengan demikian, proses pembelajaran bagi pengguna kereta agar bisa maksimal membeli tiket secara online.
Memang belum sepenuhnya seluruh pengguna mengerti cara membeli tiket melalui online, namun seiring perkembangan zaman nanti mau tidak mau harus bisa. Dengan pembelian online, masyarakat tidak perlu berdesakan, stasiun juga tidak kotor. “Memang idealnya stasiun hanya difungsikan sebagai tempat menunggu kereta,” ucapnya.
Selain memudahkan pengguna kereta, sistem pembelian online juga membuat masyarakat merencanakan perjalanan keluar kota dari jauh-jauh hari sehingga ketika tiba hari keberangkatan tidak begitu berat. Hal yang harus menjadi perhatian PT KAI adalah pengawasan terhadap outlet yang menjual tiket KA. Masih banyak keluhan masyarakat atas banyak praktik percaloan.
Ini bisa diminimalisasi dengan desain tiket yang eksklusif sehingga oknum tidak bisa menduplikasi tiket asli. Hingga kini pemeriksaan tiket masih dilakukan manual baik saat masuk stasiun maupun di atas kereta sehingga ketika ada tiket palsu petugas tidak terlalu memerhatikan. “Memang ketika hari besar seperti Lebaran kerap ditemukan tiket palsu, namun pada hari biasa pemeriksaan tidak terlalu ketat,” ucapnya.
Ridwansyah
(bbg)