Iwapi Kedepankan Kreativitas

DENPASAR - Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) benar-benar menunjukkan kesiapannya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Kesiapan itu dilakukan dengan membangun kekuatan kreatif anggotanya.

Ketua Umum Iwapi Dyah Anita Prihapsari mengatakan, kreativitas menjadi modal utama yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi pasar bebas. ”Pasar bebas banyak merugikan kita sebenarnya. Tapi kalau kreatif, kita bisa mengambil banyak keuntungan,” katanya pada hari kedua Rakernas Iwapi di Sanur, Bali, kemarin.

Anita menjelaskan, untuk mengembangkan produk industri kreatif hasil anggota Iwapi ke dunia internasional, pihaknya selama ini bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian Perdagangan. Kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM berupa strategi mengemas produk yang memiliki nilai jual berstandar internasional, misalnya pelatihan packaging untuk produk.

”Adapun kerja sama dengan Kementerian Perdagangan berupa pelatihan ekspor,” papar Anita. Produk-produk kreatif dari para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) Iwapi ini turut dipajang dalam stan pameran di arena rakernas. Total ada 150 stan produk unggulan UMKM dari berbagai daerah di Nusantara.

Selain bekerja sama dengan pemerintah, Iwapi juga menggandeng pihak swasta untuk mengadakan pelatihan kreativitas seperti dengan Microsoft, presentasi dari Telkom dan Indosat. Pelatihan difokuskan dalam pemanfaatan teknologi informasi. Anita menegaskan, pembekalan teknologi informasi menjadi penting mengingat dari 32.000 anggota Iwapi, 83% merupakan pengusaha di sektor UMKM, terdiri 60% pengusaha mikro dan kecil dan sisanya pengusaha menengah.

Ketua panitia Rakernas Iwapi Claudia Maasie menambahkan, hari keduarakernasdiisi dengan pleno yang membahas kinerja organisasi. ”Apa saja kinerja yang sudah dicapai dan yang masih perlu ditingkatkan masih akan dimatangkan pada hari terakhir rakernas,” katanya.

Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra berharap sebagai sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang usaha, IWAPI harus mampu menjadi problem solving minimal bagi anggota dan juga bagi dunia usaha lain. ”Agar menjadi organisasi yang kuat para pengurus jangan mencampuradukkan antara kepentingan pribadi dan kepentingan organisasi,” kata Rai Mantra dalam keterangan resminya.

Miftahul chusna