Perundingan Nuklir Iran Dilanjutkan Bulan Depan
A
A
A
VIENNA - Lima anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Jerman sepakat melanjutkan perundingan nuklir dengan Iran bulan depan.
Kesepakatan itu tercapai setelah mereka gagal mencapai kesepakatan akhir pada tenggat waktu perundingan yang berakhir kemarin. ”Ada beberapa kemajuan dari hasil perundingan ini,” kata seorang diplomat yang ikut dalam perundingan itu kepada Reuters . ”Kita akan bertemu lagi untuk membahas beberapa isu sebelum tahun baru,” tutur diplomat yang tidak disebutkan namanya.
Sebenarnya perundingan di Vienna kemarin untuk membuka pintu berakhirnya sanksi ekonomi terhadap Iran dan penghentian program nuklir Teheran. Lebarnya kesenjangan dan banyaknya perbedaan memaksa para menteri luar negeri Iran, Inggris, Amerika Serikat (AS), Rusia, China, Prancis, dan Jerman atau dikenal dengan P5+1 harus berlomba dengan waktu.
Mereka bersitegang selama 12 tahun terakhir dalam isu nuklir Iran. Inti perundingan nuklir kemarin adalah negara-negara Barat menginginkan Iran untuk menurunkan ambisi nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi. Menteri Luar Negeri AS John Kerry telah membujuk Menlu Iran Mohammad Javad Zarif pada Minggu (23/11) agar menyetujui tawaran Barat tersebut.
Itu pertemuan keenam sejak Kamis (20/11) untuk mendiskusikan isu nuklir Iran. Dilansir Al Jazeera , ulama pronuklir dan ratusan mahasiswa kemarin menggelar demonstrasi di jalanan Kota Teheran dan beberapa reaktor nuklir. Mereka menuntut pemerintah tidak terjebak dengan tekanan negara-negara Barat.
Andika hendra m
Kesepakatan itu tercapai setelah mereka gagal mencapai kesepakatan akhir pada tenggat waktu perundingan yang berakhir kemarin. ”Ada beberapa kemajuan dari hasil perundingan ini,” kata seorang diplomat yang ikut dalam perundingan itu kepada Reuters . ”Kita akan bertemu lagi untuk membahas beberapa isu sebelum tahun baru,” tutur diplomat yang tidak disebutkan namanya.
Sebenarnya perundingan di Vienna kemarin untuk membuka pintu berakhirnya sanksi ekonomi terhadap Iran dan penghentian program nuklir Teheran. Lebarnya kesenjangan dan banyaknya perbedaan memaksa para menteri luar negeri Iran, Inggris, Amerika Serikat (AS), Rusia, China, Prancis, dan Jerman atau dikenal dengan P5+1 harus berlomba dengan waktu.
Mereka bersitegang selama 12 tahun terakhir dalam isu nuklir Iran. Inti perundingan nuklir kemarin adalah negara-negara Barat menginginkan Iran untuk menurunkan ambisi nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi. Menteri Luar Negeri AS John Kerry telah membujuk Menlu Iran Mohammad Javad Zarif pada Minggu (23/11) agar menyetujui tawaran Barat tersebut.
Itu pertemuan keenam sejak Kamis (20/11) untuk mendiskusikan isu nuklir Iran. Dilansir Al Jazeera , ulama pronuklir dan ratusan mahasiswa kemarin menggelar demonstrasi di jalanan Kota Teheran dan beberapa reaktor nuklir. Mereka menuntut pemerintah tidak terjebak dengan tekanan negara-negara Barat.
Andika hendra m
(bbg)