Proyek Stasiun Kereta Api Bandara Dimulai
A
A
A
TANGERANG - Pembangunan stasiun kereta api (KA) di dalam area Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah dimulai.
Kini pembangunan sudah memasuki tahap pendirian tiang pancang. Sebelumnya, pendirian tiang pancang dan pembersihan utilitas di lokasi pembangunan sudah dilakukan. Tahapan selanjutnya adalahmembuatstruktur bangunan Stasiun KA Bandara. Stasiun KA Bandara bakal berdiri di atas lahan seluas 7.200 m2.
Untuk pengerjaannya ditunjuk PT Adhi Karya (Persero). BUMN ini juga mengerjakan proyek Terminal 3 Ultimate. Sementara itu, operator KA Bandara PT Railink berharap proyek KA Bandara akan rampung pada satu tahun atau selesai pada akhir tahun 2015. Untuk pengoperasiannya akan dilaksanakan pada Januari 2016 mendatang. “Dari sisi material kita sudah kirim ke Bandara Soekarno- Hatta, Angkasa Pura sudah bangun stasiunnya di bandara,” papar Direktur Utama PT Railink M N Fadhil kemarin.
Seperti diketahui, rel KA Bandara ini akan terbentang sepanjang 12,5 km dari Stasiun Batu Ceper hingga Stasiun Bandara Soekarno-Hatta. Dampak dari pembangunan Stasiun KA Bandara, Jalan C3 dan C4 yang menghubungkan Jakarta dengan area perkantoran di sebelah barat Bandara Soekarno-Hatta harus ditutup. PT Angkasa Pura II (Persero) dan Polres Metro Bandara Soekarno- Hatta telah melakukan rekayasa lalu lintas.
Pengguna jalan dari arah timur (Bundaran Kargo) menuju barat (Pintu M1) yang melintasi Jalan C3 dialihkan melintasi Jalan P1 dengan terlebih dahulu memutar melalui jembatan lingkar sebelah kantor otoritas bandara. Dari Jalan P1 lalu turun di jembatan lingkar sebelah Purantara dan langsung mengakses Jalan M1. Adapun pengguna jalan dari Jakarta dan Rawa Bokor yang hendak menuju Pintu M1 bisa langsung mengakses Jalan P1 kemudian turun di jembatan lingkar sebelah Purantara dan mengakses Jalan M1.
Terkait dengan itu, Jalan M1 yang tadinya digunakan untuk akses kendaraan dari arah barat ke timur akan diubah menjadi sebaliknya. Hal itu demi menghindari crossing kendaraan yang turun dari jembatan lingkar Purantara. Sementara untuk kendaraan dari arah barat (pintu M1) yang menuju arah timur (Bundaran Kargo atau Jakarta), aksesnya dipindahkan ke Jalan M2 (bertukar tempat dengan Jalan M1), lalu berputar melalui jembatan lingkar sebelah ACS dan melewati Jalan P2.
Denny irawan/ Heru febrianto
Kini pembangunan sudah memasuki tahap pendirian tiang pancang. Sebelumnya, pendirian tiang pancang dan pembersihan utilitas di lokasi pembangunan sudah dilakukan. Tahapan selanjutnya adalahmembuatstruktur bangunan Stasiun KA Bandara. Stasiun KA Bandara bakal berdiri di atas lahan seluas 7.200 m2.
Untuk pengerjaannya ditunjuk PT Adhi Karya (Persero). BUMN ini juga mengerjakan proyek Terminal 3 Ultimate. Sementara itu, operator KA Bandara PT Railink berharap proyek KA Bandara akan rampung pada satu tahun atau selesai pada akhir tahun 2015. Untuk pengoperasiannya akan dilaksanakan pada Januari 2016 mendatang. “Dari sisi material kita sudah kirim ke Bandara Soekarno- Hatta, Angkasa Pura sudah bangun stasiunnya di bandara,” papar Direktur Utama PT Railink M N Fadhil kemarin.
Seperti diketahui, rel KA Bandara ini akan terbentang sepanjang 12,5 km dari Stasiun Batu Ceper hingga Stasiun Bandara Soekarno-Hatta. Dampak dari pembangunan Stasiun KA Bandara, Jalan C3 dan C4 yang menghubungkan Jakarta dengan area perkantoran di sebelah barat Bandara Soekarno-Hatta harus ditutup. PT Angkasa Pura II (Persero) dan Polres Metro Bandara Soekarno- Hatta telah melakukan rekayasa lalu lintas.
Pengguna jalan dari arah timur (Bundaran Kargo) menuju barat (Pintu M1) yang melintasi Jalan C3 dialihkan melintasi Jalan P1 dengan terlebih dahulu memutar melalui jembatan lingkar sebelah kantor otoritas bandara. Dari Jalan P1 lalu turun di jembatan lingkar sebelah Purantara dan langsung mengakses Jalan M1. Adapun pengguna jalan dari Jakarta dan Rawa Bokor yang hendak menuju Pintu M1 bisa langsung mengakses Jalan P1 kemudian turun di jembatan lingkar sebelah Purantara dan mengakses Jalan M1.
Terkait dengan itu, Jalan M1 yang tadinya digunakan untuk akses kendaraan dari arah barat ke timur akan diubah menjadi sebaliknya. Hal itu demi menghindari crossing kendaraan yang turun dari jembatan lingkar Purantara. Sementara untuk kendaraan dari arah barat (pintu M1) yang menuju arah timur (Bundaran Kargo atau Jakarta), aksesnya dipindahkan ke Jalan M2 (bertukar tempat dengan Jalan M1), lalu berputar melalui jembatan lingkar sebelah ACS dan melewati Jalan P2.
Denny irawan/ Heru febrianto
(ars)