Australia Manfaatkan Koala, China Lupakan Panda

Selasa, 18 November 2014 - 12:45 WIB
Australia Manfaatkan Koala, China Lupakan Panda
Australia Manfaatkan Koala, China Lupakan Panda
A A A
BRISBANE - Australia pandai memainkan diplomasi yang hangat dan halus ketika menyambut para pemimpin pemerintahan pada KTT G-20 di Brisbane akhir pekan lalu. ”Diplomasi Koala” yang dipertontonkan Australia mampu menurunkan ketegangan dan sebagai ajang rileksasi di antara para pemimpin dunia.

Semua pemimpin dunia mulai dari Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama hingga PM India Narendra Modi ikut antre untuk memegang dan menggendong koala. ”Diplomasi Koala” juga mampu membuat Presiden Rusia Vladimir Putin yang selalu tegang dapat tersenyum saat menggendong binatang yang populer di Australia itu.

Putin bahkan terus tersenyum ketika binatang itu berusaha mencakar lehernya. Sedangkan Obama hanya menggendong koala di lengannya. Kanselir Jerman Angela Merkel hanya menepuk koala yang digendong oleh PM Tony Abbott. PM India Narendra Modijustrusangat akrabdengan koala yang digendongnya.

Koala yang digendong para pemimpin dunia itu bernama Jimbelung yang berjenis kelamin betina. Karena terlalu banyak digendong, Jimbelung pun kelelahan. Obama berkomentar mengenai ”Diplomasi Koala” yang disuguhkan Australia. Dia mengungkapkan, tak semua fauna asli Australia itu lucu dan menggemaskan. ”Diplomat AS juga mengingatkan saya kalau banyak binatang Australia yang dapat membunuh seperti hiu dan buaya,” tuturnya.

Pada 2011, Obama memang pernah berkunjung ke Northern Territory yang dikenal memiliki banyak binatang asli Australia. Ternyata, bukan hanya pemimpin negara yang mendapatkan suguhan koala. Ibu negara Australia, Margie Abbott, mengundang para istri pemimpin G-20 untuk berkunjung ke lokasi Cagar Alam Lone Pine Koala, taman koala yang berjarak 12 kilometer dari Brisbane.

Di sana para ibu negara menggendong dan memeluk koala. ”Sebagai warga Australia, saya bangga kita berbagi cerita tentang koala,” kata pengasuh koala, Al Mucci, dari Taman Binatang Dreamworld, kepada AFP. Koala juga membawa pesan agar binatang itu tetap lestari di tengah pembangunan yang terkadang merusak habitat aslinya.

”Koala dan manusia tidak dapat belajar untuk hidup bersama. Populasi koala terus berkurang.” Pertanyaannya, kenapa Australia lebih memilih ”Diplomasi Koala” dibandingkan kanguru? Jika dibandingkan kanguru, koala lebih jinak dan unik. Sifat koala seperti itu yang ingin ditunjukkan Australia dalam diplomasinya.

Penelitian yang dilakukan pada 2011 menunjukkan 10 juta koala hidup sebelum pemukim Inggris tiba pada 1788. Jumlah itu menurun menjadi 45.000 yang hidup di alam bebas. Perlu diingat, koala menghabiskan 20 jam untuk tidur. Berbeda dengan China yang tidak memainkan diplomasi binatang pada KTT APEC yang digelar sebelum KTT G-20.

China tidak menampilkan panda yang kerap menjadi alat diplomasinya pada KTT APEC. Padahal, China telah memanfaatkan panda sebagai diplomasi sejak lama. Panda menjadi identitas China sejak 1950- an di mana Beijing mengirimkan dua panda ke Kebun Binatang Moskow sebagai simbol kehangatan hubungan kedua negara.

Dua bulan setelah Presiden AS Richard Nixon berkunjung ke China pada Februari 1972, pasangan panda bernama Hsing-Hsing dan Ling- Ling dikirim ke Washington sebagai hadiah.

Andika hendra m
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5153 seconds (0.1#10.140)