Film Borobudur Resmi Diluncurkan

Senin, 17 November 2014 - 15:49 WIB
Film Borobudur Resmi...
Film Borobudur Resmi Diluncurkan
A A A
YOGYAKARTA - Pertama kalinya film animasi berjudul 200 Tahun Ditemukan Borobudur resmi diluncurkan dalam penutupan The 3rd Borobudur Writers & Cultural Festival 2014 di Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa, Yogyakarta, Sabtu (15/11) malam.

Film pendek berdurasi 15 menit ini memuat tentang kisah sejarah awal mula dibangun dan ditemukan kembali Candi Borobudur oleh Sir Thomas Stamford Raffles. ”Peluncuran film ini menjadi salah satu misi untuk menjadikan Borobudur sumber inspirasi dan tidak sebagai bangunan saja. Yang tentu saja, ini berguna bagi Nusantara. Kebetulan tahun (2014) ini bertepatan dengan 200 tahun ditemukan kembali Borobudur oleh Raffles,” ujar Direktur Utama (Dirut) PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, & Ratu Boko (PT TWC) Lailly Prihatiningtyas.

Dengan film tersebut, pihaknya yang bekerja sama dengan Perum Produksi Film Negara untuk membuat film. Tidak hanya mengenang, tetapi juga ingin mengajak masyarakat menggali lebih dalam keberadaan Candi Borobudur yang sempat masuk dalam tujuh keajaiban dunia. Ada satu hal yang menarik mengingat kisah Candi Borobudur yang dituangkan dalam film ini disampaikan melalui media kesenian wayang yang dibuat oleh Sujono dan dibawakan oleh Sih Agung Prasetya, dalang asal Magelang.

Menurut Tyas—begitu sapaan akrabnya, media wayang dipilih karena Candi Borobudur dikelilingi seniman-seniman seni rupa seperti payung, wayang, dan lainnya. Melalui kesempatan itu, pihaknya ingin mengedepankan konten lokal yang ada di sekitar Borobudur. Seni rupa seperti wayang dinilainya bisa mempresentasikan sejarah Candi Borobudur.

”Sebenarnya ini pertama kali (diluncurkan) dan film ini baru diputar secara terbatas. Kami ingin persembahkan segala sesuatu Borobudur untuk semua. Film ini mengisahkan dari awal dibangun sampai sekarang, yang diceritakan lewat wayang,” katanya. Menurut dia, film yang menelan dana Rp500 juta ini akan mendunia lewat festival-festival film yang digelar di Indonesia maupun luar negeri.

Selain ingin lebih memperkenalkan tentang Candi Borobudur, film itu sekaligus menjadi ajang promosi untuk menarik perhatian dunia. Di sisi lain, pihaknya juga ingin film yang dibuat selama empat bulan ini menjadi sarana edukasi bagi anak - anak. ”Kami ingin film Borobudur ini masuk dalam festival-festival film dunia seperti Busan Film Festival. Sumber cerita film ini dari teks-teks sejarah yang ada,” kata dia.

Meski sempat mengalami kendala teknis dalam pemutaran perdananya, Sang Dalang Sih Agung Prasetya berhasil menanganinya lewat sajian pementasan wayang dadakan. Sekitar 10 menit lamanya, dalang asal Magelang ini mampu mengatasi rasa penasaran para penontonnya dan menyampaikan pesan untuk lebih mengenal dan menjaga warisan budaya Nusantara.

Siti estuningsih
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6620 seconds (0.1#10.140)