Puluhan Proyek Perbaikan Jalan Gagal
A
A
A
SERANG - Sejumlah proyek perbaikan jalan di Banten hingga kini belum dikerjakan. Dipastikan perbaikan gagal dilakukan tahun ini. Komisi IV DPRD Banten juga meminta Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Banten menunda puluhan proyek perbaikan jalan yang telah direncanakan tahun ini.
Hal tersebut perlu dilakukan karena sisa waktu penggunaan anggaran 2014 berakhir pada pertengahan Desember mendatang. Sekretaris Komisi IV DPRD Banten Toni Fathoni Mukson mengatakan, jika terus dilelang maka waktu pengerjaan proyek tidak akan cukup.
”Saya menilai waktunya sudah terlalu sempit untuk mengerjakan pembangunan jalan, apalagi saat ini sudah masuk musim hujan,” kata Toni, kemarin. Menurut Toni, proyek perbaikan jalan yang belum berjalan saat ini 13 paket, sedangkan yang berjalan hanya 5 proyek. ”Jadi apa yang telah direncanakan pada 2014 progres pelaksanaannya tidak berjalan. Kalau kami hitung, serapan DBMTR hanya 15%,” ujarnya.
Dari hasil rapat koordinasi dengan DBMTR, semua data pembangunan jalan telah diserahkan ke Unit Layanan Pengadaan (ULP) untuk dilelang. Namun dari hasil lelang yang dilakukan ULP, banyak perusahaan yang tidak memenuhi persyaratan dan akhirnya tidak memenangkan proyek.
”Jadi memang harus meminimkan persyaratan administrasi yang dipandang tidak begitu penting, tapi hasil pekerjaannya harus berkualitas,” terangnya. Akibat mandeknya pengerjaan perbaikan mengakibatkan beberapa jalan dibiarkan rusak. Ini karena anggaran pemeliharaan tidak bisa digunakan untuk jalan rusak yang rencananya akan diperbaiki.
”Jadi, anggaran pemeliharaan tidak bisa masuk jika ada rusak jalan yang sudah direncanakan dibangun,” tandasnya. Data Komisi IV DPRD Banten menunjukkan, total panjang jalan provinsi 852,888 kilometer. Jalan yang dalam kondisi baik 223.389 km (26,19%), sedang 386.489 km (45,32%), rusak 68.643 km (8,55%), dan rusak berat 174.367 km (19,94%).
Jika dilihat menurut Wilayah Kerja Pembangunan (WKP), untuk WKP 1 meliputi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan. Di wilayah ini total panjang jalan 210.779 km. Jalan dengan kondisi baik 81.239 km, sedang 98.560 km, rusak 5.034 km, dan rusak berat 25.946 km. WKP 2 meliputi Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon dengan total panjang jalan 294.663 km.
Jalan dengan kondisi jalan baik 95.735 km, sedang 141.418 km, rusak 17.253 km, dan rusak berat 40.257 km.WKP 3 Kabupaten Lebak dan Pandeglang dengan total panjang jalan 347.446 km. Jalan dengan kondisi jalan baik 46.415 km, sedang 146.511 km, rusak 46.356 km, dan rusak berat 108.164 km.
Kepala DBMTR Banten Husni Hasan mengaku ada beberapa proyek yang ditangguhkan pengerjaannya, yakni pembetonan jalan. Penangguhan dilakukan karena pengerjaan memakan waktu hingga 28 hari. ”Proyek pembetonan yang gagal lelang memang saat ini tidak kembali kami lelangkan lagi,” kata Husni. Namun untuk pembangunan jalan dengan hotmix tetap dilakukan karena bisa cepat selesai.
Teguh mahardika
Hal tersebut perlu dilakukan karena sisa waktu penggunaan anggaran 2014 berakhir pada pertengahan Desember mendatang. Sekretaris Komisi IV DPRD Banten Toni Fathoni Mukson mengatakan, jika terus dilelang maka waktu pengerjaan proyek tidak akan cukup.
”Saya menilai waktunya sudah terlalu sempit untuk mengerjakan pembangunan jalan, apalagi saat ini sudah masuk musim hujan,” kata Toni, kemarin. Menurut Toni, proyek perbaikan jalan yang belum berjalan saat ini 13 paket, sedangkan yang berjalan hanya 5 proyek. ”Jadi apa yang telah direncanakan pada 2014 progres pelaksanaannya tidak berjalan. Kalau kami hitung, serapan DBMTR hanya 15%,” ujarnya.
Dari hasil rapat koordinasi dengan DBMTR, semua data pembangunan jalan telah diserahkan ke Unit Layanan Pengadaan (ULP) untuk dilelang. Namun dari hasil lelang yang dilakukan ULP, banyak perusahaan yang tidak memenuhi persyaratan dan akhirnya tidak memenangkan proyek.
”Jadi memang harus meminimkan persyaratan administrasi yang dipandang tidak begitu penting, tapi hasil pekerjaannya harus berkualitas,” terangnya. Akibat mandeknya pengerjaan perbaikan mengakibatkan beberapa jalan dibiarkan rusak. Ini karena anggaran pemeliharaan tidak bisa digunakan untuk jalan rusak yang rencananya akan diperbaiki.
”Jadi, anggaran pemeliharaan tidak bisa masuk jika ada rusak jalan yang sudah direncanakan dibangun,” tandasnya. Data Komisi IV DPRD Banten menunjukkan, total panjang jalan provinsi 852,888 kilometer. Jalan yang dalam kondisi baik 223.389 km (26,19%), sedang 386.489 km (45,32%), rusak 68.643 km (8,55%), dan rusak berat 174.367 km (19,94%).
Jika dilihat menurut Wilayah Kerja Pembangunan (WKP), untuk WKP 1 meliputi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan. Di wilayah ini total panjang jalan 210.779 km. Jalan dengan kondisi baik 81.239 km, sedang 98.560 km, rusak 5.034 km, dan rusak berat 25.946 km. WKP 2 meliputi Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon dengan total panjang jalan 294.663 km.
Jalan dengan kondisi jalan baik 95.735 km, sedang 141.418 km, rusak 17.253 km, dan rusak berat 40.257 km.WKP 3 Kabupaten Lebak dan Pandeglang dengan total panjang jalan 347.446 km. Jalan dengan kondisi jalan baik 46.415 km, sedang 146.511 km, rusak 46.356 km, dan rusak berat 108.164 km.
Kepala DBMTR Banten Husni Hasan mengaku ada beberapa proyek yang ditangguhkan pengerjaannya, yakni pembetonan jalan. Penangguhan dilakukan karena pengerjaan memakan waktu hingga 28 hari. ”Proyek pembetonan yang gagal lelang memang saat ini tidak kembali kami lelangkan lagi,” kata Husni. Namun untuk pembangunan jalan dengan hotmix tetap dilakukan karena bisa cepat selesai.
Teguh mahardika
(bbg)