Pemkot Bangun JPO Khusus Penumpang KRL
Pemkot Bangun JPO Khusus Penumpang KRL
A
A
A
BOGOR - Pemkot Bogor dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) sepakat membangun jembatan penyeberangan orang (JPO) khusus bagi penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line.
Jembatan ini bertujuan meminimalisasi kemacetan di kawasan Stasiun Bogor karena banyak penumpang KRL yang menyeberang sembarangan bahkan menunggu angkutan perkotaan (angkot) di sekitar stasiun.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, pihaknya akan membangun JPO, trotoar, celukan jalan, tempat pemberhentian angkutan umum, dan kawasan perparkiran atau park and ride untuk menata kawasan Stasiun Bogor agar terhindar dari kemacetan parah.
Pengerjaan beberapa proyek itu akan dilakukan secara bertahap. Pengerjaan pertama adalah pembuatan JPO yang akan dilakukan satu bulan ke depan. “Jembatan tersebut akan menghubungkan Jalan Paledang, Jalan Mayor Oking, lalu terintegrasi masuk ke dalam Stasiun Bogor. Anggaran yang disiapkan sebesar Rp200 juta,” ujar Bima di kawasan Stasiun Bogor kemarin.
Kepala Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor Achsin Prasetyo menjelaskan, jembatan dengan panjang kurang lebih 500 meter, lebar satu meter, dan tinggi sekitar 10 meter itu juga akan dibuatkan atap sehingga masyarakat bisa nyaman. “Sehingga hilir-mudik penumpang kereta nantinya melewati jembatan dan tidak mengganggu arus lalu lintas kendaraan yang ada di bawahnya,” katanya.
Selain jembatan, Pemkot Bogor akan membuat celukan jalan dan dua tempat pemberhentian angkutan umum yakni di Jalan Kapten Muslihat dan Jalan Mayor Oking. Jalan sekeliling stasiun juga bakal dibangun trotoar bagi pejalan kaki.
Di tempat sama, Kapolres Bogor Kota AKBP Irsan menambahkan peningkatan lalu lintas kendaraan di sekitar Stasiun Bogor saat ini cukup signifikan dan biasa padat pada jam-jam sibuk baik pagi maupun sore hari. “Diharapkan pemkot fokus menata kawasan Stasiun Bogor agar arus lalu lintas benar-benar lancar,” ucapnya.
Haryudi
Jembatan ini bertujuan meminimalisasi kemacetan di kawasan Stasiun Bogor karena banyak penumpang KRL yang menyeberang sembarangan bahkan menunggu angkutan perkotaan (angkot) di sekitar stasiun.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, pihaknya akan membangun JPO, trotoar, celukan jalan, tempat pemberhentian angkutan umum, dan kawasan perparkiran atau park and ride untuk menata kawasan Stasiun Bogor agar terhindar dari kemacetan parah.
Pengerjaan beberapa proyek itu akan dilakukan secara bertahap. Pengerjaan pertama adalah pembuatan JPO yang akan dilakukan satu bulan ke depan. “Jembatan tersebut akan menghubungkan Jalan Paledang, Jalan Mayor Oking, lalu terintegrasi masuk ke dalam Stasiun Bogor. Anggaran yang disiapkan sebesar Rp200 juta,” ujar Bima di kawasan Stasiun Bogor kemarin.
Kepala Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor Achsin Prasetyo menjelaskan, jembatan dengan panjang kurang lebih 500 meter, lebar satu meter, dan tinggi sekitar 10 meter itu juga akan dibuatkan atap sehingga masyarakat bisa nyaman. “Sehingga hilir-mudik penumpang kereta nantinya melewati jembatan dan tidak mengganggu arus lalu lintas kendaraan yang ada di bawahnya,” katanya.
Selain jembatan, Pemkot Bogor akan membuat celukan jalan dan dua tempat pemberhentian angkutan umum yakni di Jalan Kapten Muslihat dan Jalan Mayor Oking. Jalan sekeliling stasiun juga bakal dibangun trotoar bagi pejalan kaki.
Di tempat sama, Kapolres Bogor Kota AKBP Irsan menambahkan peningkatan lalu lintas kendaraan di sekitar Stasiun Bogor saat ini cukup signifikan dan biasa padat pada jam-jam sibuk baik pagi maupun sore hari. “Diharapkan pemkot fokus menata kawasan Stasiun Bogor agar arus lalu lintas benar-benar lancar,” ucapnya.
Haryudi
(bbg)
Explore More