Densus 88 Dikerahkan Selidiki Teror di Rumah Amien Rais

Selasa, 11 November 2014 - 11:40 WIB
Densus 88 Dikerahkan...
Densus 88 Dikerahkan Selidiki Teror di Rumah Amien Rais
A A A
JAKARTA - Mabes Polri mengerahkan tim Densus 88 Antiteror untuk mengusut penembakan di rumah tokoh nasional Amien Rais, Kamis (6/11) dini hari lalu. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie mengatakan, pelibatan Densus 88 tersebut untuk memperdalam penyelidikan aksi teror tersebut.

Harapannya, dengan dukungan ini pelaku dan motif teror tersebut bisa diungkap dengan cepat. ”Polda DIY dibantu Bareskrim, Densus 88, Labfor, Inafis masih terus menyelidiki,” kata dia di Jakarta kemarin. Ronny juga menyatakan pihaknya berencana menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) lagi untuk mendapatkan data yang lebih akurat.

Sebab dimungkinkan masih ada sisasisa selongsong peluru serta proyektil di rumah Amien di Pandeansari, Condongcatur, Depok, Kabupaten Sleman, DIY. ”Semua nantinya bisa diidentifikasi berangkat dari fakta di lapangan,” jelasnya.

Menurut Ronny, closed circuit television (CCTV) di sekitar TKP saat ini sudah diperiksa untuk membantu penelusuran. Beberapa CCTV yang diperiksa adalah di pintu masuk dan keluar kompleks Pandean Sari, toko swalayan, dan Kantor Indosat. Sejumlah CCTV itu sudah dibuka, tapi belum diketahui hasilnya. Sebelumnya Polda DIY menduga penembakan terhadap mobil Toyota Harrier AB 264 AR milik Amien Rais menggunakan senjata api rakitan dan peluru bekas.

Dugaan ini berdasarkan penyelidikan di lapangan dan pemeriksaan barang bukti selongsong maupun serpihan proyektil. Penembakan dilakukan dengan menggunakan peluru kaliber 223 yang serupa dengan kaliber 5,56 kali 45 cm. Karena dari selongsong peluru yang ditemukan di TKP terdapat patahan bibir selongsong, diduga peluru yang digunakan tersebut merupakan peluru bekas.

Lantaran peluru yang digunakan tidak standar, senjata yang digunakan juga tidak standar. Biasanya menggunakan laras panjang. Direktur Tindak Pidana Umum Mabes Polri Brigjend Harry Prastowo juga membenarkan adanya dugaan ini. Sementara Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X enggan mengomentari lebih jauh seputar penembakan di rumah mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) tersebut.

Raja Keraton Yogyakarta ini memilih diam saat dicegat wartawan, baik di Kompleks Kepatihan maupun di Gedung DPRD DIY, kemarin. ”Saya tidak mau menanggapi,” kata HB X sebelum paparan KUA-PPAS APBD DIY 2015 di DPRD DIY kemarin. Setelah didesak wartawan, Sultan pun hanya berkomentar singkat. ”Ya prihatin,” ucapnya. Sultan berharap kasus tersebut bisadibukakepolisian.”Harapannya bisa terbuka sajalah,” ujarnya.

Disinggung soal banyaknya aksi kekerasan yang terjadi di wilayah DIY, Sultan mengaku bukan kewenangannya. ”Itu bukan urusan saya,” tegas dia seraya bergegas melangkah menuju masuk ruang transit DPRD DIY. Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari daerah pemilihan DIY Hafidz Asrom menengarai penembakan yang dilakukan di rumah mantan ketua PP Muhammadiyah ini bermotif politik.

Alasannya Amien Rais tidak bisa dilepaskan dari pergerakan politik secara nasional. ”Saya lebih melihat kasus itu pada segi politik. Sebab kalau ada niat kejahatan, mau nembak di siang hari juga bisa, apa susahnya,” ujarnya. Di tengah kepolisian bekerja menyelidiki teror ini, sejumlah elemen masyarakat Yogyakarta kembali melakukan desakan ke Polda DIY.

Kali ini aksi dilakukan ratusan perempuan yang tergabung dalam Aliansi Perempuan Anti-Kekerasan DIY. Mereka terdiri atas 23 elemen antara lain Aisyah, Sekar Surya, Sinar Sang Surya, Salimah, Budi Mulya, Wanita Islam, Nasyiatul Aisyah.

Aktivis Aisyah Marthia Adelheida meminta kepada Polda DIY segera mengungkap kasus kekerasan itu. ”Itu (jika tidak dituntaskan) merupakan preseden buruk bagi Yogyakarta, apalagi berstatus city of tolerance ,” ujarnya.

Ketua DPD PAN Sleman itu menambahkan, Aliansi Perempuan Anti-Kekerasan DIY akan terus mengawal kasus ini sampai polisi mampu membuka lebar- lebar kasus yang menimpa politikus senior ini. ”Kami akan terus mengonsolidasikan tuntutan keadilan kepada berbagai elemen masyarakat. Kami terus mendorong polisi untuk mengungkap kasus ini,” tegas anggota DPRD DIY itu.

Alfian faisal/Ridwan anshori/Muji barnugroho
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7992 seconds (0.1#10.140)