Kyai Sepuh Minta PPP Islah

Jum'at, 07 November 2014 - 03:19 WIB
Kyai Sepuh Minta PPP Islah
Kyai Sepuh Minta PPP Islah
A A A
PASURUAN - Pengasuh Ponpes Besuk, Kejayan, Kabupaten Pasuruan, KH Mas Subadar, meminta agar dua kubu PPP segera menggelar islah.

Namun terkait mekanismenya seperti apa pihaknya menyerahkan pada Mbah Moen (Maimun Zubair).

"PPP harus segera islah, harus jadi satu. Nanti kyai sepuh, Mbah Moen yang ngatur. Saya hanya ngikut para kyai sepuh," kata KH Mas Subadar usai menerima kunjungan Romahurmuziy, Ketua Umum PPP di Ponpesnya, Kamis (6/11/2014).

Menurut KH Mas Subadar, dualisme kepemimpinan ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Karena justru akan merugikan partai berlambang Kakbah tersebut. Ia berharap perpecahan tersebut bisa segera terselesaikan.

"Entah gimana caranya, harus jadi satu. Tergantung yang punya bonggel," kata KH Mas Subadar seraya menunjuk Romahurmuziy.

Sementara itu, Romhaurmuziy mengungkapkan, kedatangannya pada sejumlah kyai sepuh untuk meminta restu dan dukungan atas hasil Muktamar PPP di Surabaya. Pihaknya juga melaporkan bahwa kepemimpinannya di PPP telah mendapatkan legalitas dari pemerintah.

"Kami sudah menyampaikan, bahwa PPP telah mendapatkan legalitas dari pemerintah. Mbah Moen juga selalu berpesan karena ini pemerintah dan undang-undang telah memberikan pengesahan terhadap hasil-hasil Muktamar Surabaya, maka diamanatkan agar tugas manusia mengamankan takdir," kata Romi, panggilan akrabnya.

Karena itu, selaku ketua umum terpilih pihaknya berkewajiban melakukan silaturahmi terhadap para masyayih dan ulama. Hal ini sekaligus untuk memberikan pengertian terhadap para ulama yang selama ini tidak mendapat informasi secara utuh.

"Kami juga mengajak seluruh DPW dan DPC serta pengurus yang ikut dalam Muktamar Jakarta untuk bergabung dalam satu barisan kepemimpinan atas nama islah," tegas Romi.

Menurutnya, saat ini hanya ada dua DPW yang belum bergabung dalam kepemimpinannya. Namun ia optimis dua DPW tersebut segera bergabung kembali dan segera bekerja untuk memenangkan PPP pada pemilu mendatang.

"Hasil Muktamar Surabaya mewajibkan untuk membuka pintu islah sampai kapanpun. Kami akan menerima kembali DPC yang kemarin ikut dalam Muktamar di Jakarta," tandasnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7675 seconds (0.1#10.140)