Perahu Tertabrak Speedboat, 1 Balita Tewas
A
A
A
MUARAENIM - Badar, bocah berumur 4 tahun 6 bulan warga Desa Mulia Abadi, Kecamatan Muara Belida, Kabupaten Muaraenim, tewas tenggelam di Sungai Belida ketika perahu dayung yang dinaiki bersama ibunya, Ogeng, 35, terbalik setelah ditabrak speedboat, Senin (3/11).
Korban ditemukan tewas setelah hampir setengah hari dilakukan pencarian oleh warga tidak jauh dari lokasi kejadian. Sementara ibunya tidak mengalami cedera dalam kejadian itu. Berdasarkan informasi yang diperoleh KORAN SINDO, ibu dan anak tersebut sedang di atas perahu dayung saat hendak menyeberang Sungai Belida. Tiba-tiba dari arah samping datang speedboat yang dikemudikan Jimi, warga setempat. Tabrakan pun tak terelakkan.
Diduga kejadian itu terjadi karena jarak pandang hanya beberapa meter akibat kabut asap yang menyelimuti permukaan sungai tersebut. Camat Muara Belida Budi Purwanto membenarkan adanya kejadian tersebut. Saat kejadian, diduga korban bersama sang ibu hendak bepergian ke suatu tempat dengan menggunakan perahu. Menurutnya, warga setempat memang sering menggunakan perahu sebagai alat transportasi mengingat desa tersebut terletak di pinggir Sungai Belida.
Budi menambahkan, usai ditabrak, perahu langsung terbalik dan kedua korban tercebur ke sungai. Ibu korban masih sempat menyelamatkan diri, sedangkan anaknya langsung tenggelam. Pengemudi speedboat sendiri sudah berusaha menolong korban. Hanya, korban langsung tenggelam ke dasar sungai, sehingga tidak bisa diselamatkan. “Jasad balita itu baru ditemukan ketika ada penyelam khusus dengan alat yang turun langsung. Kejadian sekitar pukul 08.00 dan ditemukan sekitar pukul 14.00,”ujarnya.
Kapolsek Gelumbang AKP Mulyono menambahkan, pihaknya saat ini sudah menahan pengemudi speedboat tersebut. Menurut Mulyono, sang pengemudi, Jimi, mengaku bahwa dirinya sama sekali tidak melihat ada perahu yang menyeberang. Apalagi, kondisi permukaan sungai tertutup kabut asap, sehingga jarak pandang terbatas.
Irhamudin sutan Parmato
Korban ditemukan tewas setelah hampir setengah hari dilakukan pencarian oleh warga tidak jauh dari lokasi kejadian. Sementara ibunya tidak mengalami cedera dalam kejadian itu. Berdasarkan informasi yang diperoleh KORAN SINDO, ibu dan anak tersebut sedang di atas perahu dayung saat hendak menyeberang Sungai Belida. Tiba-tiba dari arah samping datang speedboat yang dikemudikan Jimi, warga setempat. Tabrakan pun tak terelakkan.
Diduga kejadian itu terjadi karena jarak pandang hanya beberapa meter akibat kabut asap yang menyelimuti permukaan sungai tersebut. Camat Muara Belida Budi Purwanto membenarkan adanya kejadian tersebut. Saat kejadian, diduga korban bersama sang ibu hendak bepergian ke suatu tempat dengan menggunakan perahu. Menurutnya, warga setempat memang sering menggunakan perahu sebagai alat transportasi mengingat desa tersebut terletak di pinggir Sungai Belida.
Budi menambahkan, usai ditabrak, perahu langsung terbalik dan kedua korban tercebur ke sungai. Ibu korban masih sempat menyelamatkan diri, sedangkan anaknya langsung tenggelam. Pengemudi speedboat sendiri sudah berusaha menolong korban. Hanya, korban langsung tenggelam ke dasar sungai, sehingga tidak bisa diselamatkan. “Jasad balita itu baru ditemukan ketika ada penyelam khusus dengan alat yang turun langsung. Kejadian sekitar pukul 08.00 dan ditemukan sekitar pukul 14.00,”ujarnya.
Kapolsek Gelumbang AKP Mulyono menambahkan, pihaknya saat ini sudah menahan pengemudi speedboat tersebut. Menurut Mulyono, sang pengemudi, Jimi, mengaku bahwa dirinya sama sekali tidak melihat ada perahu yang menyeberang. Apalagi, kondisi permukaan sungai tertutup kabut asap, sehingga jarak pandang terbatas.
Irhamudin sutan Parmato
(bbg)