Pendidikan dan Riset
A
A
A
ANDHIKA PUTRA PRATAMA
Ketua Umum Badan Perwakilan Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Pemerintahan Indonesia secara resmi memasuki masa-masa transisi. Setelah10tahun, untuk pertama kalinya bangsa ini tidak lagi dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bersama dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, serta jajaran kabinet barunya, Presiden Joko Widodo akan mencoba konsep pembangunan baru dengan berlandaskan pembangunan 10 tahun dari Presiden SBY. Di sinilah letak tantangan sebenarnya dari pemerintahan terpilih, yaitu meneruskan pembangunan yang telah dilakukan sedemikian rupa oleh presiden sebelumnya.
Presiden SBY memberikan milestone yang sangat baik bagi dunia pendidikan di Indonesia. Berbagai program yang dilakukan dengan meningkatkan spending (pengeluaran) di bidang pendidikan hingga 20% dari APBN. Berbagai hasil dari programnya terlihat dengan nyata dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Bantuan operasional sekolah (BOS) untuk pendidikan dasar hingga menengah atas, beasiswa Bidikmisi untuk pendidikan tinggi, hingga beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan beasiswa Presiden Republik Indonesia (BPRI).
Setelah pengembangan pendidikan, langkah berikutnya adalah mengakomodir bidang riset sebagai follow-up dari akselerasi bidang pendidikan. Program Riset Inovatif dan Produktif (RISPRO) adalah langkah awal dari kebijakan riset presiden SBY di akhir masa kepengurusannya yang diharapkan bisa diteruskan dan diperkuat oleh pemerintahan presiden Joko Widodo.
Sambutan riuh masyarakat di pemerintahan baru ini diharapkan menjadi momentum bagi presiden terpilih, Joko Widodo, untuk memajukan pendidikan dan riset ke arah yang terus membaik. Berbagai kebijakan yang mulai terdengar, termasuk di antaranya memecah kementrian pendidikan dasar-menengah serta pendidikan tinggi dan riset diharapkan menjadi satu dari sekian banyak program yang akan terus dibuat dalam usaha mencapai akselerasi pendidikan dan riset yang lebih baik. Dengan demikian, diharapkan janji konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dapat terlaksana dengan lebih cepat, tepat dan progresif sehingga kelak mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih makmur dan sejahtera.
Ketua Umum Badan Perwakilan Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Pemerintahan Indonesia secara resmi memasuki masa-masa transisi. Setelah10tahun, untuk pertama kalinya bangsa ini tidak lagi dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bersama dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, serta jajaran kabinet barunya, Presiden Joko Widodo akan mencoba konsep pembangunan baru dengan berlandaskan pembangunan 10 tahun dari Presiden SBY. Di sinilah letak tantangan sebenarnya dari pemerintahan terpilih, yaitu meneruskan pembangunan yang telah dilakukan sedemikian rupa oleh presiden sebelumnya.
Presiden SBY memberikan milestone yang sangat baik bagi dunia pendidikan di Indonesia. Berbagai program yang dilakukan dengan meningkatkan spending (pengeluaran) di bidang pendidikan hingga 20% dari APBN. Berbagai hasil dari programnya terlihat dengan nyata dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Bantuan operasional sekolah (BOS) untuk pendidikan dasar hingga menengah atas, beasiswa Bidikmisi untuk pendidikan tinggi, hingga beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan beasiswa Presiden Republik Indonesia (BPRI).
Setelah pengembangan pendidikan, langkah berikutnya adalah mengakomodir bidang riset sebagai follow-up dari akselerasi bidang pendidikan. Program Riset Inovatif dan Produktif (RISPRO) adalah langkah awal dari kebijakan riset presiden SBY di akhir masa kepengurusannya yang diharapkan bisa diteruskan dan diperkuat oleh pemerintahan presiden Joko Widodo.
Sambutan riuh masyarakat di pemerintahan baru ini diharapkan menjadi momentum bagi presiden terpilih, Joko Widodo, untuk memajukan pendidikan dan riset ke arah yang terus membaik. Berbagai kebijakan yang mulai terdengar, termasuk di antaranya memecah kementrian pendidikan dasar-menengah serta pendidikan tinggi dan riset diharapkan menjadi satu dari sekian banyak program yang akan terus dibuat dalam usaha mencapai akselerasi pendidikan dan riset yang lebih baik. Dengan demikian, diharapkan janji konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dapat terlaksana dengan lebih cepat, tepat dan progresif sehingga kelak mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih makmur dan sejahtera.
(bbg)