Oknum Polisi Tembak Warga

Senin, 03 November 2014 - 18:19 WIB
Oknum Polisi Tembak Warga
Oknum Polisi Tembak Warga
A A A
PANGKALAN BALAI - Aksi kebrutalan oknum polisi kembali terjadi. Kanit Reskrim Polsek Pangkalan Balai Bripka Md diduga telah menembak orang tidak bersalah, Huzer, 45, warga Perumnas Griya Mulya, Kecamatan Betung, Banyuasin, Sumatera Selatan, pukul 11.00 WIB kemarin.

Akibatnya, korban dilarikan ke RS Myria Palembang setelah sempat dirawat di Puskesmas Betung dan RSUD Banyuasin karena luka tembak di paha kirinya. Dari informasi yang dikumpulkan KORAN SINDO, aksi penembakan terjadi di depan Terminal Tipe A Kelurahan Betung, Kecamatan Betung.

Menurut keterangan saksi mata, Har, kejadian berawal ketika oknum polisi tersebut mengemudikan Avanza hitam bernomor polisi BK 111 F dari arah Pangkalan Balai menuju Betung dengan kecepatan tinggi. Saat tiba di Terminal Betung, mobil yang dikendarainya tibatiba memotong lajur berlawanan dan menabrak salah satu pengendara motor hingga terpental. Mobil Bripka Md sendiri tersungkur ke selokan.

Sesaat setelah kejadian itu, melintaslah korban Huzer yang mengendarai motor temannya dan berencana ke bengkel dekat tempat kejadian perkara untuk memeriksa motornya yang tengah diperbaiki. Namun, tibatiba Bripka Md keluar dari mobil dan langsung menembak korban hingga terjatuh dari motornya. Tidak cukup sampai di situ, Bripka Md kembali mendekati korban dan hendak melepaskan tembakan keduanya.

Sontak korban yang ketakutan, langsung meminta ampun dan menanyakan kesalahannya. “Setelah minta ampun, orang berpistol itu tidak jadi menembak untuk kedua kali. Tak lama kemudian, ada mobil yang datang menjemput orang berpistol itu dan langsung membawanya pergi ke arah Sekayu. Kami duga orang itu polisi, karena saat keluar mobil, dia pakai pistol di pinggangnya, tapi kondisinya tidak pakai baju seragam seperti orang habis mabuk gitu,”beber Har.

Setelah ditinggalkan oknum polisi itu, warga yang berada di lokasi kejadian langsung menolong korban dan membawanya ke Puskesmas Betung. Tapi lantaran proyektilnya masih menyangkut di paha, Huzer dirujuk ke RSUD Banyuasin dan kemudian dibawa ke RS Myria Palembang. Keluarga korban meminta oknum polisi tersebut untuk ditindak dan dihukum seberat mungkin karena hanya mematikan anggota keluarga mereka.

“Kalau dia ini (Huzer) maling atau rampok, tembak mati saja kami ikhlas. Tapi ini tidak ada salah apa-apa. Cuma lewat langsung ditembak. Bahkan kalau dia tidak mengelak, adik saya ini bisa mati kena tembak. Kami minta kasus ini diselidiki sampai tuntas dan pelakunya ditindak tegas,” kata Samsudin, kakak korban saat ditemui di RS Myria. Selain menembak Huzer, korban Bripka Md lainnya adalah Dewi Apriadi, 25, warga Desa Taja Mulya, Kecamatan Betung.

Dia merupakan pengendara motor yang ditabrak sebelumnya hingga membuat motornya rusak parah. Korban juga mengalami patah tulang iga sebelah kiri dan luka lecet di bagian kepala. Saat ini korban masih mendapat perawatan di UGD Puskesmas Betung. Dewi yang mengendarai Honda GL Pro BG 5654 JY, berencana hendak pulang kerumahnya setelah berkunjung ke salah satu kerabatnya di Betung.

Tiba di lokasi kejadian, tiba-tiba dari arah berlawanan muncul Avanza hitam Bripka Md. “Saya terkejut karena mobil itu ngebut mengambil jalur saya. Saya sempat menepi, tapi tetap saja ditabrak hingga saya terpental. Saya lihat mobil itu juga masuk selokan, tapi setelah itu saya tidak tahu apa-apa lagi dan saat sadar sudah ada di Puskesmas,”jelasnya.

Kapolsek Betung AKP Sodri Juraimi membenarkan adanya kejadian penembakan tersebut. “Saya sekarang (kemarin) berada di rumah sakit Myria untuk melihat korban. Pelakunya sudah diamankan di Polres Banyuasin,” ujarnya singkat. Dihubungi terpisah, Kapolres Banyuasin AKBP Julihan Muntaha berjanji akan bertindak profesional dan transparan dalam menyelidiki serta menyelesaikan kasus penembakan terhadap warga sipil yang melibatkan anggotanya.

Dia juga membenarkan anggota yang melakukan penembakan yakni Bripka Md. “Saya pastikan polisi akan transparan dan tidak ada yang ditutupi. Kalau anggota saya salah, tentu akan ditindak sesuai hukum yang berlaku,” tegas Julihan. Kapolres juga berjanji akan menanggung sepenuhnya biaya pengobatan korban penembakan oknum polisi itu sampai sembuh. Dari informasi yang diperolehnya, anggotanya itu sempat mengalami kecelakaan lalu lintas karena menabrak salah satu pengendara motor.

Dia menduga anak buahnya panik hingga melepaskan tembakan. “Untuk sementaran penembakan diduga dilatarbelakangi kepanikan, karena dia (pelaku) takut dihakimi warga setelah menabrak pengendara motor. Tapi yang jelas, setiap kesalahan anggota akan ditindak sesuai hukum yang berlaku. Sedangkan untuk biaya korban akan ditanggung sepenuhnya Polres Banyuasin,” pungkasnya.

Yopie cipta raharja
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5015 seconds (0.1#10.140)