Calon Ketum Golkar Intens Galang DPD

Senin, 03 November 2014 - 13:51 WIB
Calon Ketum Golkar Intens Galang DPD
Calon Ketum Golkar Intens Galang DPD
A A A
JAKARTA - Persaingan calon ketua umum (ketum) Golkar menuju musyawarah nasional (munas) kian hangat. Mendekati jadwal pelaksanaan munas pada awal 2015, para calon ketua kian intensif menggalang dukungan pemilik suara di daerah.

Kemarin, dua calon, yakni Priyo Budi Santoso dan Airlangga Hartarto, menggelar pertemuan dengan pengurus dewan pimpinan daerah (DPD) di dua provinsi berbeda.

Priyo bersilaturahmi dengan ketua DPD I dan DPD II Golkar se-Sulawesi Selatan di Makassar, sedangkan Airlangga mengonsolidasi ketua DPD I dan DPD II se-Jawa Timur di Surabaya. Priyo dan Airlangga merupakan 2 dari 7 kader yang mengincar kursi nomor 1 di partai beringin ini. Lima kader lainnya adalah Agung Laksono, Agus Gumiwang, MS Hidayat, Hajriyanto Tohari, dan Zainudin Amali.

Ketujuh calon ketua umum ini bahkan sudah membuat pernyataan bersama yang meminta agar munas berjalan demokratis, jujur, adil, terbuka, dan bebas dari tekanan serta sanksi pemecatan. Di hadapan para ketua DPD Golkar, Priyo dan Airlangga sama- sama mengusung isu regenerasi dan pembaruan demi membawa partai ini lebih berjaya pada Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Menurut Priyo, Golkar membutuhkan figur yang fresh untuk dapat menghentikan ketidakberuntungan yang mereka alami pada beberapa pemilu terakhir.

“Figur fresh dan energik bisa menjadi magnet Golkar ketika pileg dan pilpres dilakukan secara serentak,” kata Priyo di Makassar. Priyo yang juga wakil ketua DPR periode 2009-2014 mengatakan, mesin Golkar sudah sangat teruji kekuatannya dari pemilu ke pemilu sehingga selalu bisa mendapatkan suara yang signifikan di pileg. Namun kekuatan mesin itu menjadi berbeda ketika pilpres digelar, yaitu Golkar sering gagal memenangi pertarungan.

“Partai Golkar memiliki kehebatan dalam membangun mesin politik, tapi keteter dalam membangun kekuatan figur yang potensial dan layak jual. Itu yang membuat Golkar belum berhasil merebut kembali tampuk kepemimpinan nasional,” ujarnya. Sementara itu, Airlangga Hartarto juga mengungkap programnya dalam rangka menjadikan Golkar sebagai partai pemenang pada pemilu mendatang. Di depan ketua DPD se- Jawa Timur, Airlangga berjanji menjadikan Golkar sebagai partai yang aspiratif, kuat, dan progresif atau konsep Triaji (tiga nilai).

“Setidaknya ada tiga agenda yang akan diusung, yaitu menjadikan Golkar lebih aspiratif, menjadi partai yang kuat dan mengakar, serta menjadi partai yang lebih progresif dan bisa menjawab tantangan zaman,” kata dia. Sementara itu, peta dukungan menjelang munas akan makin dinamis jika Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) kembali maju untuk kedua kalinya.

Meskipun sejauh ini belum menyatakan niatnya untuk maju, Ical sudah memberi isyarat akan melanjutkan kepemimpinannya hingga lima tahun ke depan. Seusai melakukan rapat konsolidasi dengan DPD di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (1/11), Ical mengaku sudah mendapat banyak dukungan. “Saya enggak tahu, tapi banyak sekali yang meminta kepada saya (untuk maju jadi ketua umum),” ujarnya. Bahkan, Ical mengaku dukungan terhadapnya saat ini mencapai 350 dari 560 suara DPD. Namun dia tidak menegaskan apakah akan maju lagi atau tidak.

DPD Diyakini Dukung Regenerasi

Di sisi lain, sejumlah inisiator Gerakan Regenerasi Kepemimpinan Partai Golkar menilai wajar klaim yang disampaikan Ical bahwa ada 350 dari 560 DPD yang telah mendukungnya untuk kembali maju di munas. Namun klaim itu dinilai bisa jadi hanya dinamika sesaat karena mayoritas DPD.

“Saya meyakini mayoritas DPD Golkar mempunyai harapan menang dalam Pemilu 2019 dan mereka itu tahu bahwa untuk punya potensi menang Golkar harus melakukan pembaruan dan regenerasi,” kata Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari selaku inisiator Gerakan Regenerasi Kepemimpinan Partai Golkar kemarin. Menurut Hajriyanto, betapapun banyak DPD yang mendorong Ical untuk maju lagi, dia juga meyakini bahwa mereka juga mendorong calon lain, termasuk dirinya.

Pandangan senada disampaikan inisiator lainnya, Agun GunanjarSudarsa. Untukitu, diamengajak semua tokoh Golkar yang hendak maju untuk bersamasama memastikan bahwa Munas 2015 berlangsung secara demokratis dengan memberikan jaminan sesuai dengan AD/ART Golkar.

“Janganlah forum rapimnas dengan mengundang DPD II tiba-tiba diubah jadi forum munas, itu tidak demokratis. Ini dugaan saja karena saya mendengar sejumlah dukungan itu tidak murni karena para ketua DPD juga memberi dukungan kepada kandidat ketua umum lainnya,” ungkapdia. Agun mengimbau agar calon yang hendak berkompetisi, termasuk Ical agar menghentikan praktik-praktik tidak fair. Semua itu harus dilakukan secara prosedural sesuai dengan AD/ART.

“Ingat, tanpa regenerasi secara menyeluruh di tingkat DPP, tunggu Golkar akan ditinggalkan pemilihnya. Populasi dan karakteristik pemilih di 2019 itu pemilih baru,” ujarnya.

Rahmat sahid/Ant
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5078 seconds (0.1#10.140)