Koarmatim Kerahkan KRI Sorong-911 dan Pesawat Cassa

Sabtu, 01 November 2014 - 10:16 WIB
Koarmatim Kerahkan KRI...
Koarmatim Kerahkan KRI Sorong-911 dan Pesawat Cassa
A A A
SURABAYA - Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) mengerahkan KRI Sorong- 911 dan pesawat Cassa untuk membantu pencarian pesawat latih yang hilang kontak di Perairan Pulau Moyo, Nusa Tenggara Barat, sejak Kamis (30/10).

Kepala Dinas Penerangan Koarmatim Letnal Kolonel Laut (KH) Abdul Kadir mengatakan, pengerahan KRI Sorong merupakan perintah langsung dari Pangarmatim Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim guna membantu pencarian melalui laut. “Saat ini kapal perang dari jajaran Satuan Kapal Bantu Koarmatim sudah berada di sekitar Perairan Pulau Moyo,” ungkap Kadir, kemarin. Menurut Kadispen, upaya pencarian dilakukan dengan menyisir Perairan Pulau Moyo yang dilaporkan sebagai titik akhir hilangnya kontak pesawat latih jenis Liberty XL2 milik sekolah penerbangan Lombok Institute Flight Technology (LIFT).

Untuk mencari objek tersebut, KRI Sorong menggunakan penginderaan secara elektrik dengan radar dan pengamatan visual. Koarmatim juga mengerahkan jajaran di Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Mataram yang dekat dengan lokasi kejadian untuk mendukung upaya pencarian pesawat latih tersebut. Pesawat latih jenis Liberty tipe XL2 dilaporkan hilang kontak di sekitar Perairan Pulau Moyo, Sumbawa, NTB, Kamis (30/10) sekitar pukul 11.25 WITA.

Saat melakukan penerbangan dari Bandara Internasional Lombok menuju Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin III (Brangbiji) Sumbawa Besar, pesawat tersebut membawa dua orang penumpang, yakni Boon Huan Lua, warga Singapura selaku instruktur sekaligus pilot, dan Jati Wikranto, seorang siswa Sekolah Penerbangan LIFT dari Jakarta. Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Marsekal Pertama TNI SB Supriyadi mengatakan, pesawat latih itu diperkirakan jatuh di kedalaman 20 meter di Perairan Pulau Moyo.

Perkiraan lokasi jatuhnya pesawat itu didasari dari penemuan sejumlah serpihan badan pesawat seperti alumunium foil dan life jacket yang diduga milik pesawat latih tersebut. “Berdasarkan tanda-tanda yang ada, pesawat itu kemungkinan jatuh di kedalaman 20 meter arah 4 mil dari garis pantai Pulau Moyo, Sumbawa,” kata Supriyadi di Mataram, kemarin. Saat ini Basarnas bersama tim gabungan dari TNI dan Polri, serta dibantu masyarakat sekitar telah menuju lokasi titik penemuan jatuhnya pesawat tersebut.

“Mengingat jatuhnya pesawat ini di kedalaman 20 meter di bawah laut, kami memutuskan untuk menerjunkan tim penyelam yang beranggotakan delapan orang dari Basarnas, TNI, dan Polair,” ujarnya. Supriyadi menambahkan, melihat kondisi tersebut dua orang penumpang, yakni Boon Huan Lua dan Jati, kecil kemungkinan ditemukan dalam keadaan selamat.

“Kalau melihat lokasi jatuhnya pesawat, kecil kemungkinan kedua penumpangnya selamat. Tetapi, kami akan berusaha mencari mereka walaupun kemungkinan untuk hidup kecil,” ucapnya. Untuk membantu kelancaran pencarian pesawat tersebut, selain dibantu dua helikopter, tim gabungan juga menerjunkan dua kapal dari Basarnas dan Polair, perahu karet ditambah perahu nelayan.

M ridwan/ant
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0683 seconds (0.1#10.140)