16 Ribu Warga Subang Terkena Wabah Kaki Gajah
A
A
A
SUBANG - Ratusan desa/ kelurahan di Kabupaten Subang dinyatakan sebagai daerah endemis (wabah) penyakit kaki gajah atau filariasis.
Kondisi ini harus diwaspadai semua komponen masyarakat. “Dari total 253 desa/ kelurahan, 236 desa di antaranya merupakan daerah endemis penyakit kaki gajah. Jadi, penyebarannya harus diwaspadai seluruh warga,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Budi Subiantoro kepada KORAN SINDO seusai kegiatan pengobatan massal filariasis (kaki gajah) di Kelurahan Wanareja Kecamatan Subang, Jawa Barat, kemarin.
Dia menyebutkan penyakit kaki gajah pertama kali ditemukan di Subang pada 2000. Saat ini penyebaran penyakit tersebut merambah 1,4% dari total jumlah penduduk Subang yang mencapai 1,6 juta jiwa, atau sekitar 16.000 orang lebih. Belasan ribu penderita penyakit itu tersebar di 236 desa/kelurahan di 30 kecamatan. “Saat ini penderita kaki gajah akut yang sudah sulit disembuhkan sebanyak 28 orang. Adapun ribuan lainnya masih bisa disembuhkan,” tuturnya.
Bupati Subang Ojang Sohandi mengatakan, untuk mencegah meluasnya penyebaran wabah filariasis, pemerintah gencar melakukan pengobatan massal gratis berupa pemberian obat filariasis. “Pemberian obat filariasis ini kami lakukan secara rutin sebagai tindak pencegahan. Jangan sampai ke depannya ada masyarakat yang terkena lagi,” kata Ojang, seraya menambahkan bahwa sasaran pengobatan gratis diarahkan untuk mengobati sekitar satu juta jiwa lebih warga Subang.
Menurut Ojang, warga di kawasan pantura menjadi target prioritas pihaknya dalam mencegah penyebaran penyakit filariasis. Sebab, kawasan tersebut paling banyak populasi penderitanya, mengingat tingkat mobilisasi kehidupannya sangat tinggi.
Usep husaeni
Kondisi ini harus diwaspadai semua komponen masyarakat. “Dari total 253 desa/ kelurahan, 236 desa di antaranya merupakan daerah endemis penyakit kaki gajah. Jadi, penyebarannya harus diwaspadai seluruh warga,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Budi Subiantoro kepada KORAN SINDO seusai kegiatan pengobatan massal filariasis (kaki gajah) di Kelurahan Wanareja Kecamatan Subang, Jawa Barat, kemarin.
Dia menyebutkan penyakit kaki gajah pertama kali ditemukan di Subang pada 2000. Saat ini penyebaran penyakit tersebut merambah 1,4% dari total jumlah penduduk Subang yang mencapai 1,6 juta jiwa, atau sekitar 16.000 orang lebih. Belasan ribu penderita penyakit itu tersebar di 236 desa/kelurahan di 30 kecamatan. “Saat ini penderita kaki gajah akut yang sudah sulit disembuhkan sebanyak 28 orang. Adapun ribuan lainnya masih bisa disembuhkan,” tuturnya.
Bupati Subang Ojang Sohandi mengatakan, untuk mencegah meluasnya penyebaran wabah filariasis, pemerintah gencar melakukan pengobatan massal gratis berupa pemberian obat filariasis. “Pemberian obat filariasis ini kami lakukan secara rutin sebagai tindak pencegahan. Jangan sampai ke depannya ada masyarakat yang terkena lagi,” kata Ojang, seraya menambahkan bahwa sasaran pengobatan gratis diarahkan untuk mengobati sekitar satu juta jiwa lebih warga Subang.
Menurut Ojang, warga di kawasan pantura menjadi target prioritas pihaknya dalam mencegah penyebaran penyakit filariasis. Sebab, kawasan tersebut paling banyak populasi penderitanya, mengingat tingkat mobilisasi kehidupannya sangat tinggi.
Usep husaeni
(ars)