Pakai Sabu, Tessy Terancam Seumur Hidup

Kamis, 30 Oktober 2014 - 14:11 WIB
Pakai Sabu, Tessy Terancam...
Pakai Sabu, Tessy Terancam Seumur Hidup
A A A
JAKARTA - Pelawak kenamaan Kabul Basuki alias Tessy dinyatakan positif memakai zat adiktif narkotika. Tersangka yang ditangkap di Bekasi saat pesta sabu bersama teman-temannya itu terancam hukuman seumur hidup.

Pentolan Grup Srimulat tersebut dijerat Pasal 114 ayat 1 juncto Pasal 132 ayat 1 subsider Pasal 112 ayat 1 juncto Pasal 132 ayat 1 lebih subsider Pasal 124 UU No 35/2009 tentang Narkotika. “Minimal empat tahun maksimal 20 tahun penjara atau seumur hidup,” ujar Kasubdit I Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Kombes Pol Agus Rohmat saat konferensi pers di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, kemarin.

Hingga kini petugas masih terus menggali keterangan dari para tersangka lain, yakni Pudji Sapto dan Ahmad Jamhari terkait asal-usul sabu, termasuk mengungkap jaringan yang memasok sabu kepada mereka. Dari keterangan Tessy diketahui narkoba tersebut dibeli dari seseorang berinisial J yang saat inimasih buron. “Tessy mengaku sempat mengambil uang di ATM sebelum bertransaksi membeli sabu dengan pengedar berinisial J. Transaksi dilakukan di depan rumah Tessy,” katanya.

Dari hasil pengungkapan diketahui Tessy membeli sabu seharga Rp2,3 juta hasil patungan dengan dua sahabatnya itu. Sabu seberat 1,06 gram kemudian sempat digunakan sendiri di rumahnya sebelum berangkat menuju rumah Ahmad Jamhari di Bekasi Utara untuk menikmati sabu secara bersama- sama. “Kita geledah di mobil Mercy silver miliknya, di jok belakang ada sabu dua bungkus plastik yang disimpan di tempat kaca mata seberat 1,06 gram,” ujar Agus.

Selain sabu, petugas juga menyita dua set alat isap dan tiga handphone dari tangan para tersangka. Turut diamankan juga print out tabungan dari Tessy sebagai barang bukti transfer dari tersangka Ahmad Jamhari untuk membeli barang haram tersebut. Saat ini kondisi Tessy sudah berangsur pulih. Hal tersebut dikarenakan cairan pembersih lantai yang sempat diminum oleh tersangka berhasil dinetralisasi oleh pihak rumah sakit. Polisi memastikan upaya bunuh diri yang dilakukan Tessy karena depresi dan malu dengan penangkapan tersebut.

Pengamat sosial budaya dari Universitas Indonesia Devie Rachmawati menuturkan, kalangan artis dan pelawak serta masyarakat memang menjadi target penyebaran narkoba. “Ini basisnya bisnis. Namanya bisnis selalu ingin memperlebar konsumennya. Jadimerekainginbarangtersebut laku keras,” ujarnya.

Bandar maupun pengedar berupaya menjajakan barang haram itu dengan berbagai modus. Ada yang memberikan iming-iming memakai narkotika akan lebih pede, rileks bebas dari stres, dan lainnya. “Ada yang terpincut karena putus asa mencari solusi atas masalahnya. Lalu dia menggunakan narkotika sebagai jalan keluarnya,” kata Devie. Sementara itu, Tessy tidak asing bagi warga Kampung Rawabugel RT 1/3, Margamulya, Bekasi Utara, Kota Bekasi. Berdasarkan pantauan kemarin, rumah mewah dua lantai yang menjadi lokasi penangkapan Tessy tampak gelap dan sepi seolah tak berpenghuni.

Namun, di jalan depan rumah terlihat beberapa warga yang penasaran ingin melihat lokasi penangkapan Tessy. Menurut Ketua RT 2/3 Kusnadi, warga Kampung Rawabugel memang mengenal Tessy dan sering berkunjung ke rumah yang diketahui milik Heri Jamhari. “Biasanya Tessy datang ke wilayah ini sebulan dua kali. Terakhir dia kerap datang bersama artis-artis Srimulat sehingga warga di sini sangat senang kedatangan para pelawak kawakan,” ujarnya.

Selama ini rumah mewah dihuni oleh penjaga salon yang ada di pinggir Jalan Raya Rawabugel. Warga pun melihat rumah itu selalu tampak sepi. Kelihatan ramai jika Tessy datang bersama teman-temannya ke rumah tersebut.

Dian ramdhani/ Abdullah m surjaya/ Sindonews
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0134 seconds (0.1#10.140)