Naik Angkutan Umum di Dubai Dapat Hadiah 4 Kg Emas
A
A
A
DUBAI - Penggunaan transportasi massal di Dubai, Uni Emirat Arab, selama ini tergolong rendah. Kebanyakan warga di sana memilih kendaraan pribadi.
Untuk menarik perhatian publik dalam penggunaan transportasi massal, Pemerintah Dubai memberikan iming-iming hadiah emas 4 kg. Selain emas, hadiah lain berupa uang senilai 1 juta dirham Emirat (Rp3,27 miliar).
Jika ingin mendapatkan emas dan uang tunai sebanyak itu, warga Dubai harus menggunakan transportasi publik mulai Minggu (kemarin). Hadiah-hadiah itu akan diberikan dalam perayaan Hari Transportasi Publik yang akan dirayakan pada 1 November mendatang. Pemberian hadiah itu diharapkan akan memacu warga Dubai untuk berpindah dari kendaraan pribadi ke transportasi massal.
”Acara ini bertujuan untuk mendorong masyarakat agar menghindari ketergantungan terhadap kendaraan pribadi dan beralih menggunakan transportasi massal di Uni Emirat Arab,” kata Yousuf Al Ali, CEO Badan Transportasi Publik (RTA), seperti dikutip Gulf News. Dia mengaku optimistis pemberian hadiah akan menarik perhatian warga Dubai beralih gaya hidup transportasinya.
Pada September lalu, kepemilikan mobil di Dubai termasuk yang tertinggi di dunia dengan rata-rata 2,3 mobil per keluarga. Kesejahteraan keluarga Dubai yang sangat tinggi menjadikan mereka mampu membeli lebih dari satu mobil. Apalagi kepemilikan mobil mewah bagi warga Dubai menjadi hal yang lazim untuk menunjukkan kelas sosial dan gengsi. Infrastruktur jalanan di Dubai juga memanjakan kendaraan umum. Banyak jalanan yang lebar dan mulus membuat warganya lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Selain itu, masih jarangnya kemacetan yang terjadi di Dubai juga memanjakan warganya.
Sementara itu pengguna transportasi massal sangat rendah, hanya sekitar 13%. Tercatat hanya sekitar 146 juta warga Dubai yang menggunakan transportasi publik pada semester pertama tahun ini. Angka itu tergolong rendah dibandingkan dengan kota-kota maju lainnya. Padahal, kota yang semakin banyak warganya menggunakan transportasi massal dapat dikatakan merupakan kota ramah lingkungan dan tidak macet.
Ali optimistis pemberian hadiah emas itu akan meningkatkan jumlah pengguna transportasi umum, baik metro, bus maupun bus air. ”Hari Transportasi Publik menunjukkan upaya kita untuk meningkatkan lingkungan yang bersih dan mempertahankan pembangunan yang berkelanjutan,” tuturnya. Dubai juga ingin mempromosikan penggunaan transportasi massal dengan meningkatkan pelayanan. ”Integrasi antara berbagai variasi moda juga akan dilakukan,” tuturnya.
Dubai selama ini dikenal sebagai kota yang paling rendah membelanjakan uangnya untuk transportasi publik. Hanya 7% dari GDP (gross domestic bruto) saja yang digunakan untuk penanganan masalah transportasi. ”Ini yang terendah di dunia. Dubai disamakan dengan Bangkok dan Kairo,” kata Mattar Al Tayer, pejabat RTA, seperti dikutip Emirate 247. Karena itu, ke depan Dubai ingin meningkatkan belanja transportasi publik menjadi 20% pada 2020.
ANDIKA HENDRA M
Untuk menarik perhatian publik dalam penggunaan transportasi massal, Pemerintah Dubai memberikan iming-iming hadiah emas 4 kg. Selain emas, hadiah lain berupa uang senilai 1 juta dirham Emirat (Rp3,27 miliar).
Jika ingin mendapatkan emas dan uang tunai sebanyak itu, warga Dubai harus menggunakan transportasi publik mulai Minggu (kemarin). Hadiah-hadiah itu akan diberikan dalam perayaan Hari Transportasi Publik yang akan dirayakan pada 1 November mendatang. Pemberian hadiah itu diharapkan akan memacu warga Dubai untuk berpindah dari kendaraan pribadi ke transportasi massal.
”Acara ini bertujuan untuk mendorong masyarakat agar menghindari ketergantungan terhadap kendaraan pribadi dan beralih menggunakan transportasi massal di Uni Emirat Arab,” kata Yousuf Al Ali, CEO Badan Transportasi Publik (RTA), seperti dikutip Gulf News. Dia mengaku optimistis pemberian hadiah akan menarik perhatian warga Dubai beralih gaya hidup transportasinya.
Pada September lalu, kepemilikan mobil di Dubai termasuk yang tertinggi di dunia dengan rata-rata 2,3 mobil per keluarga. Kesejahteraan keluarga Dubai yang sangat tinggi menjadikan mereka mampu membeli lebih dari satu mobil. Apalagi kepemilikan mobil mewah bagi warga Dubai menjadi hal yang lazim untuk menunjukkan kelas sosial dan gengsi. Infrastruktur jalanan di Dubai juga memanjakan kendaraan umum. Banyak jalanan yang lebar dan mulus membuat warganya lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Selain itu, masih jarangnya kemacetan yang terjadi di Dubai juga memanjakan warganya.
Sementara itu pengguna transportasi massal sangat rendah, hanya sekitar 13%. Tercatat hanya sekitar 146 juta warga Dubai yang menggunakan transportasi publik pada semester pertama tahun ini. Angka itu tergolong rendah dibandingkan dengan kota-kota maju lainnya. Padahal, kota yang semakin banyak warganya menggunakan transportasi massal dapat dikatakan merupakan kota ramah lingkungan dan tidak macet.
Ali optimistis pemberian hadiah emas itu akan meningkatkan jumlah pengguna transportasi umum, baik metro, bus maupun bus air. ”Hari Transportasi Publik menunjukkan upaya kita untuk meningkatkan lingkungan yang bersih dan mempertahankan pembangunan yang berkelanjutan,” tuturnya. Dubai juga ingin mempromosikan penggunaan transportasi massal dengan meningkatkan pelayanan. ”Integrasi antara berbagai variasi moda juga akan dilakukan,” tuturnya.
Dubai selama ini dikenal sebagai kota yang paling rendah membelanjakan uangnya untuk transportasi publik. Hanya 7% dari GDP (gross domestic bruto) saja yang digunakan untuk penanganan masalah transportasi. ”Ini yang terendah di dunia. Dubai disamakan dengan Bangkok dan Kairo,” kata Mattar Al Tayer, pejabat RTA, seperti dikutip Emirate 247. Karena itu, ke depan Dubai ingin meningkatkan belanja transportasi publik menjadi 20% pada 2020.
ANDIKA HENDRA M
(ars)