Ignasius Jonan, Memulai dari Toilet Kereta Api
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengangkat Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignasius Jonan menjadi Menteri Perhubungan untuk Kabinet Kerja periode 2014-2019.
Penunjukan pria kelahiran Singapura, 21 Juni 1963 silam itu sebagai Menteri Perhubungan disebut-sebut karena sukses melakukan perubahan besar dalam pelayanan Kereta Api di Indonesia.
Ia menjabat sebagai Dirut PT KAI sejak 25 Februari 2009. Saat pertama kali menduduki jabatan tersebut, dia memulai langkah awal dari pembenahan toilet.
Kenapa toilet? Bagi dia, toilet mencerminkan perilaku suatu masyarakat. Menurutnya, tak ada orang yang bisa hidup tanpa adanya toilet.
Dari toilet itulah, dia dapat mengajak seluruh karyawan PT KAI menjadi customer oriented. Padahal, sebelumnya, karyawan PT KAI sangat acuh tak acuh dalam melayani penumpang.
Selain itu, Jonan sukses membersihkan pedagang kaki lima dari kereta ekonomi, memasang pendingin ruangan (AC) di kereta ekonomi, menghilangkan kebiasaan penumpang yang naik di atap kereta api, penerapan tiket elektronik di commuterline, pembelian tiket secara online juga kebersihan stasiun dan kereta api.
Terkesima pada kesuksesan Jonan, Menteri BUMN Dahlan Iskan memepercayai Lulusan Universitas Airlangga itukembali sebagai Direktur Utama, pada tahun 2013.
Suami dari Ratnawati Jonan ini juga meraih penghargaan The Best CEO BUMN, tahun 2014. Penghargaan ini merupakan bagian dari Bisnis Indonesia Award dengan kualifikasi yakni peranan BUMN dalam menerapkan good clear government, ketidakterkaitan dengan masalah hukum, serta popularitas dari BUMN.
Selain itu, pria yang pernah menjabat sebagai Managing Director Citibank ini juga dinobatkan sebagai People of The Year tahun 2013, versi Koran Sindo. Penghargaan lainnya yang diperoleh yakni, Marketeers of The Year tahun 2013. Penghargaan yang diberikan oleh MarkPlus, inc, yang dinilai langsung oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Selain memberikan kepada 8 BUMN, penghargaan ini juga diberikan kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk kategori pemerintahan.
Penunjukan pria kelahiran Singapura, 21 Juni 1963 silam itu sebagai Menteri Perhubungan disebut-sebut karena sukses melakukan perubahan besar dalam pelayanan Kereta Api di Indonesia.
Ia menjabat sebagai Dirut PT KAI sejak 25 Februari 2009. Saat pertama kali menduduki jabatan tersebut, dia memulai langkah awal dari pembenahan toilet.
Kenapa toilet? Bagi dia, toilet mencerminkan perilaku suatu masyarakat. Menurutnya, tak ada orang yang bisa hidup tanpa adanya toilet.
Dari toilet itulah, dia dapat mengajak seluruh karyawan PT KAI menjadi customer oriented. Padahal, sebelumnya, karyawan PT KAI sangat acuh tak acuh dalam melayani penumpang.
Selain itu, Jonan sukses membersihkan pedagang kaki lima dari kereta ekonomi, memasang pendingin ruangan (AC) di kereta ekonomi, menghilangkan kebiasaan penumpang yang naik di atap kereta api, penerapan tiket elektronik di commuterline, pembelian tiket secara online juga kebersihan stasiun dan kereta api.
Terkesima pada kesuksesan Jonan, Menteri BUMN Dahlan Iskan memepercayai Lulusan Universitas Airlangga itukembali sebagai Direktur Utama, pada tahun 2013.
Suami dari Ratnawati Jonan ini juga meraih penghargaan The Best CEO BUMN, tahun 2014. Penghargaan ini merupakan bagian dari Bisnis Indonesia Award dengan kualifikasi yakni peranan BUMN dalam menerapkan good clear government, ketidakterkaitan dengan masalah hukum, serta popularitas dari BUMN.
Selain itu, pria yang pernah menjabat sebagai Managing Director Citibank ini juga dinobatkan sebagai People of The Year tahun 2013, versi Koran Sindo. Penghargaan lainnya yang diperoleh yakni, Marketeers of The Year tahun 2013. Penghargaan yang diberikan oleh MarkPlus, inc, yang dinilai langsung oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Selain memberikan kepada 8 BUMN, penghargaan ini juga diberikan kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk kategori pemerintahan.
(kri)