Andrinof Chaniago, Belajar dari Kegagalan Orde Baru

Senin, 27 Oktober 2014 - 07:07 WIB
Andrinof Chaniago, Belajar dari Kegagalan Orde Baru
Andrinof Chaniago, Belajar dari Kegagalan Orde Baru
A A A
JAKARTA - Salah satu pekerjaan rumah bagi menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK adalah melakukan pembangunan yang merata dan berkeadilan bagi rakyat.

Untuk mengemban tugas tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Andrinof Chaniago sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas.

Saat ini, Andrinof aktif sebagai dosen di FISIP UI. Selain itu, dia merupakan Senior Fellow di The Habibie Center.

Pria kelahiran Padang 3 November 1962 silam itu sejak awal memang telah memiliki kajian di wilayah pembangunan. Melalui karyanya yang berjudul Gagalnya Pembangunan: Kajian Ekonomi Politik Akar Krisis Indonesia, dia ingin memotret betapa rapuhnya model pembangunan ekonomi yang diterapkan oleh Orde Baru.

Aktivitas sosialnya di bidang politik pembangunan dimulai sejak tahun 1999, saat dia bersama rekan-rekannya mendirikan Center for Indonesian Regional dan Urban Studies atau CIRUS. Di tahun 2008, ia mendirikan CIRUS Surveyors Group (CSG). Di sini, ia menjabat sebagai direktur eksekutif.

Dia menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia untuk program S1-nya. Kemudian melanjutkan ke Program Master Perencanaan dan Kebijakan Publik, Fakultas Ekonomi di universitas yang sama, Universitas Indonesia. Dia juga sempat kuliah di Fu Hsing Kang College, Taipei, Taiwan.

Suami dari Ir. Yultifani ini, juga dikenal sebagai penggagas Visi Indonesia 2033 dan merupakan anggota tim yang bekerja untuk menggodok visi tersebut.

Tujuan sederhana dari tim ini adalah supaya pembangunan yang ada harus sejalan dengan konsekuensi dari kondisi yang ada dan bisa mewujudkan pertumbuhan dalam hal kesejahteraan masyarakat.

Tim ini beranggotakan empat orang yang sama-sama memiliki keahlian yang mumpuni, yaitu Andrinof A Chaniago, Ahmad Erani Yustika, Mohammad Jehansyah Siregar, dan Tata Mustasya.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4867 seconds (0.1#10.140)