Bus Terguling, Dua Penumpang Tewas
A
A
A
INDRAMAYU - Bus Sari Indah jurusan Surabaya-Jakarta terguling di jalur pantura Desa Jumbleng, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, kemarin. Akibatnya, dua penumpang tewas dan 15 orang lainnya luka-luka.
Peristiwa itu bermula saat bus bernomor polisi L 7908 UD itu melaju dari arah Cirebon menuju Jakarta. Saat sampai di ruas jalan Desa Jumbleng, bus yang dikemudikan Antono Hadi Sudjatmiko, warga Banyuwangi, Jawa Timur, itu berusaha menyalip kendaraan yang ada di depannya lewat lajur kiri.
Namun, bus yang dikemudikan dengan kecepatan tinggi itu oleng dan terperosok ke bahu jalan. Sebab, perbedaan ketinggian antara badan jalan dengan bahu jalan di lokasi itu cukup tinggi, yakni sekitar 40 cm.
Ironisnya, sopir tetap memaksakan diri untuk naik ke badan jalan kembali. Namun, bus yang kedua ban belakangnya sudah terperosok ke dalam parit itu ternyata malah terguling hingga akhirnya posisi bus terbalik. Celakanya, dalam posisi itu, bus masih melaju dengan kecepatan tinggi. Bus baru berhenti sekitar 40 meter dari lokasi awal setelah menabrak beberapa pohon di lokasi.
"Saat menyalip, ban samping turun ke bahu jalan hingga bus oleng dan akhirnya terbalik," ujar seorang penumpang, Agus Supriyono. Dalam peristiwa itu, dua orang penumpang tewas seketika. Korban tewas diketahui bernama Zahriyah, 30, warga Kota Bekasi, dan Isyanik, 34, warga Karangrayung, Jawa Timur.
Kejadian itu juga menyebabkan 15 penumpang lain terluka. Empat di antaranya luka parah dan 11 lainnya luka ringan. Seluruh korban, baik yang tewas maupun yang luka, langsung dibawa ke RS Bhayangkara Losarang.
Warga yang mengetahui kejadian itu turut mengevakuasi korban, dibantu aparat Polsek Losarang dan Satuan Lalu Lintas Polres Indramayu. Korban mengalami luka yang cukup serius di bagian kepala dan kaki akibat benturan keras.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Indramayu, AKP Andryanto, mengatakan, polisi masih menyelidiki penyebab pasti peristiwa itu. Namun, diduga sopir dalam keadaan mengantuk saat mengemudi."Ini kecelakaan tunggal. Dugaan sementara, peristiwa itu terjadi akibat sopir mengantuk," ungkap AKP Andryanto.
Selain membawa para korban ke rumah sakit, petugas satuan lalu lintas Polres Indramayu yang datang ke lokasi
juga langsung mengevakuasi kendaraan dengan menggunakan alat berat. Insiden lalu lintas ini menjadi perhatian masyarakat. Polisi yang ada di lokasi langsung membantu kelancaran arus kendaraan yang melintas di jalur pantura Indramayu.
Pada hari yang sama minibus Toyota Avanza dengan nomor polisi B 1946 TRZ juga terguling saat melaju di jalur tol Palimanan-Kanci (Palikanci) Cirebon, Jawa Barat, kemarin. Dalam kecelakaan ini pun dua orang tewas serta sembilan penumpang lainnya luka-luka, dua di antaranya cedera serius.
Dua korban tewas adalah Iskandar, 58, dan Titi Suparti, 55. Keduanya warga Kampung Telajung, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Berdasarkan informasi, kejadian bermula ketika minibus yang dikemudikan Erwin Sarwoko, 46, warga Bekasi, melaju dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta sekitar pukul 07.15 WIB. Ketika sampai di Km 229+700, minibus tersebut oleng ke kanan dan terguling sejauh sekitar 30 meter hingga membuat sebagian penumpang terlempar keluar. Hanya Erwin si pengemudi serta seorang anak, Akbar, yang tersisa di dalamnya.
"Saat itu, minibus mengangkut 11 penumpang," ungkap Kanit Laka Satlantas Polres Cirebon Kota Iptu Sugiono kemarin.
Sejauh ini, dugaan sementara penyebab kecelakaan mengarah pada faktor human error . Sugiono menyebutkan, pengemudi bus diduga mengantuk. Sementara dalam penyidikan sementara juga diketahui minibus mengalami pecah ban pada bagian kiri.
"Korban meninggal dunia dibawa ke kamar mayat RSUD Gunung Jati Kota Cirebon. Delapan orang dirawat di RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon," tambah dia.
Kepolisian telah mengamankan pengemudi maupun barang bukti guna penyidikan lebih jauh. Sementara itu, Kasat Lantas Polres Cirebon AKP Erwin Syah dalam sebuah wawancara mengungkapkan, penyebab kecelakaan lalu lintas selama ini didominasi human error atau faktor kelalaian manusia.
"Imbauan untuk beristirahat saat lelah atau mengantuk di tengah mengemudi sudah sering diberikan. Kesadaran setiap pengendara untuk mengikuti imbauan hingga kepatuhan terhadap ramburambu lalu lintas harus ditingkatkan," imbaunya.
Tomi indra/Erika lia
SABTU 25 OKTOBER 2014
Peristiwa itu bermula saat bus bernomor polisi L 7908 UD itu melaju dari arah Cirebon menuju Jakarta. Saat sampai di ruas jalan Desa Jumbleng, bus yang dikemudikan Antono Hadi Sudjatmiko, warga Banyuwangi, Jawa Timur, itu berusaha menyalip kendaraan yang ada di depannya lewat lajur kiri.
Namun, bus yang dikemudikan dengan kecepatan tinggi itu oleng dan terperosok ke bahu jalan. Sebab, perbedaan ketinggian antara badan jalan dengan bahu jalan di lokasi itu cukup tinggi, yakni sekitar 40 cm.
Ironisnya, sopir tetap memaksakan diri untuk naik ke badan jalan kembali. Namun, bus yang kedua ban belakangnya sudah terperosok ke dalam parit itu ternyata malah terguling hingga akhirnya posisi bus terbalik. Celakanya, dalam posisi itu, bus masih melaju dengan kecepatan tinggi. Bus baru berhenti sekitar 40 meter dari lokasi awal setelah menabrak beberapa pohon di lokasi.
"Saat menyalip, ban samping turun ke bahu jalan hingga bus oleng dan akhirnya terbalik," ujar seorang penumpang, Agus Supriyono. Dalam peristiwa itu, dua orang penumpang tewas seketika. Korban tewas diketahui bernama Zahriyah, 30, warga Kota Bekasi, dan Isyanik, 34, warga Karangrayung, Jawa Timur.
Kejadian itu juga menyebabkan 15 penumpang lain terluka. Empat di antaranya luka parah dan 11 lainnya luka ringan. Seluruh korban, baik yang tewas maupun yang luka, langsung dibawa ke RS Bhayangkara Losarang.
Warga yang mengetahui kejadian itu turut mengevakuasi korban, dibantu aparat Polsek Losarang dan Satuan Lalu Lintas Polres Indramayu. Korban mengalami luka yang cukup serius di bagian kepala dan kaki akibat benturan keras.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Indramayu, AKP Andryanto, mengatakan, polisi masih menyelidiki penyebab pasti peristiwa itu. Namun, diduga sopir dalam keadaan mengantuk saat mengemudi."Ini kecelakaan tunggal. Dugaan sementara, peristiwa itu terjadi akibat sopir mengantuk," ungkap AKP Andryanto.
Selain membawa para korban ke rumah sakit, petugas satuan lalu lintas Polres Indramayu yang datang ke lokasi
juga langsung mengevakuasi kendaraan dengan menggunakan alat berat. Insiden lalu lintas ini menjadi perhatian masyarakat. Polisi yang ada di lokasi langsung membantu kelancaran arus kendaraan yang melintas di jalur pantura Indramayu.
Pada hari yang sama minibus Toyota Avanza dengan nomor polisi B 1946 TRZ juga terguling saat melaju di jalur tol Palimanan-Kanci (Palikanci) Cirebon, Jawa Barat, kemarin. Dalam kecelakaan ini pun dua orang tewas serta sembilan penumpang lainnya luka-luka, dua di antaranya cedera serius.
Dua korban tewas adalah Iskandar, 58, dan Titi Suparti, 55. Keduanya warga Kampung Telajung, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Berdasarkan informasi, kejadian bermula ketika minibus yang dikemudikan Erwin Sarwoko, 46, warga Bekasi, melaju dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta sekitar pukul 07.15 WIB. Ketika sampai di Km 229+700, minibus tersebut oleng ke kanan dan terguling sejauh sekitar 30 meter hingga membuat sebagian penumpang terlempar keluar. Hanya Erwin si pengemudi serta seorang anak, Akbar, yang tersisa di dalamnya.
"Saat itu, minibus mengangkut 11 penumpang," ungkap Kanit Laka Satlantas Polres Cirebon Kota Iptu Sugiono kemarin.
Sejauh ini, dugaan sementara penyebab kecelakaan mengarah pada faktor human error . Sugiono menyebutkan, pengemudi bus diduga mengantuk. Sementara dalam penyidikan sementara juga diketahui minibus mengalami pecah ban pada bagian kiri.
"Korban meninggal dunia dibawa ke kamar mayat RSUD Gunung Jati Kota Cirebon. Delapan orang dirawat di RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon," tambah dia.
Kepolisian telah mengamankan pengemudi maupun barang bukti guna penyidikan lebih jauh. Sementara itu, Kasat Lantas Polres Cirebon AKP Erwin Syah dalam sebuah wawancara mengungkapkan, penyebab kecelakaan lalu lintas selama ini didominasi human error atau faktor kelalaian manusia.
"Imbauan untuk beristirahat saat lelah atau mengantuk di tengah mengemudi sudah sering diberikan. Kesadaran setiap pengendara untuk mengikuti imbauan hingga kepatuhan terhadap ramburambu lalu lintas harus ditingkatkan," imbaunya.
Tomi indra/Erika lia
SABTU 25 OKTOBER 2014
(bbg)