Mahfud MD Sarankan Romi dan SDA Islah
A
A
A
JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menilai dua kubu dalam PPP akan merugi jika terus berkonflik. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan konflik internal partai berlambang Kakbah tersebut dapat berujung di pengadilan.
"Kalau ujungnya di pengadilan itu hanya ada menang dan kalah. Untuk menang dan kalah biasanya ada proses transaksional yang tidak murah," kata Mahfud di sela-sela acara Silatnas Alim Ulama Se-Indonesia di Pon Pes Asshiddiqiyah, Kedoya, Jakarta Barat, Kamis (23/10/2014).
Bagi Mahfud, opsi yang kini tersedia bagi kubu Romahurmuziy (Romi) dan Suryadharma Ali (SDA) adalah islah. Dalam artian bersatu kembali, berdamai, dan menerima solusi yang disepakati bersama.
Menurut peninjauan Mahfud, jika dilihat dari sudut AD/ART antara Romi dan SDA dapat berdalih bahwa keduanya konstitusional. "Dan itu nanti di pengadilan ujungnya. Iya kalau enggak pakai jual-beli, orang dalilnya sama. Kan rugi PPP-nya, lebih baik bersatu saja," kata Mahfud.
Ia pun berharap, semoga pertemuan antar ulama se-Indonesia ini dapat memoderasi dua kutub yang tengah bertentangan agar tidak sampai ke pengadilan.
"Tadi para kiai maunya tidak ke pengadilan. Mereka mau mencari solusi bersama," kata Mahfud.
"Kalau ujungnya di pengadilan itu hanya ada menang dan kalah. Untuk menang dan kalah biasanya ada proses transaksional yang tidak murah," kata Mahfud di sela-sela acara Silatnas Alim Ulama Se-Indonesia di Pon Pes Asshiddiqiyah, Kedoya, Jakarta Barat, Kamis (23/10/2014).
Bagi Mahfud, opsi yang kini tersedia bagi kubu Romahurmuziy (Romi) dan Suryadharma Ali (SDA) adalah islah. Dalam artian bersatu kembali, berdamai, dan menerima solusi yang disepakati bersama.
Menurut peninjauan Mahfud, jika dilihat dari sudut AD/ART antara Romi dan SDA dapat berdalih bahwa keduanya konstitusional. "Dan itu nanti di pengadilan ujungnya. Iya kalau enggak pakai jual-beli, orang dalilnya sama. Kan rugi PPP-nya, lebih baik bersatu saja," kata Mahfud.
Ia pun berharap, semoga pertemuan antar ulama se-Indonesia ini dapat memoderasi dua kutub yang tengah bertentangan agar tidak sampai ke pengadilan.
"Tadi para kiai maunya tidak ke pengadilan. Mereka mau mencari solusi bersama," kata Mahfud.
(kri)