Mbah Moen Prakarsai Muktamar Islah PPP di Rembang
A
A
A
JAKARTA - Konflik internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan berakhir melalui forum muktamar islah yang akan dilaksanakan di Rembang, Jawa Tengah. Rencananya muktamar tersebut akan dilaksanakan pada 30 Oktober 2014.
Wakil Ketua Umum PPP, Hasrul Azwar menyampaikan, muktamar islah itu diprakarsai oleh Ketua Majelis Syariah PPP, Maimoen Zubair dengan ketua pelaksananya adalah Ahmad Farial.
"Muktamar PPP akan membahas sejumlah agenda penting. Di antaranya, pertanggungjawaban ketua umum, penyusunan program kerja, perubahan AD/ART, dan pemilihan ketua umum," ujar Hasrul dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Selasa (21/10/2014).
Dia menjelaskan, sesuai putusan sidang Mahkamah PPP, jika kedua kubu tidak menyelenggarakan muktamar islah, maka penyelenggaraan muktamar islah direkomendasikan kepada Majelis Syariah yang dipimpin Maimoen Zubair.
Bahkan, kata Hasrul untuk memperkuat pandangan Ketua Majelis Syariah yang biasa disapa Mbah Moen itu, lebih dari 70 kiai khos atau kiai khusus se- Jawa Tengah pada hari Sabtu, 18 Oktober 2014 mengadakan pertemuan di pondok Pesantren Al-Itqon yang diasuh oleh Haris Shodaqoh.
Dalam pertemuan tersebut dihadiri para kiai se-Jawa Tengah, diantaranya adalah kiai Abd. Rozaq dari Pesantren Alfalah Magelang, kiai Hamzah Hasan dari Pondok Pesantren Tanbiul Ghofilin Banjar Negara, kiai Zuhrul Anam dari Pondok Pesantren At- Tauzi Al Islami Purwokerto serta banyak lagi para kiai yang ikut hadir dan menyuarakan hal yang sama.
"Memang, mekanisme Muktamar PPP ditentukan oleh keputusan Mahkamah Partai dan Mahkamah Syariah partai. Namun secara tradisi dan kesakralan keabsahan Muktamar PPP ditentukan oleh sesepuh sekaligus Ketua Mahkamah Syariah PPP, Maimoen Zubair," terangnya.
Sementara itu, sejumlah calon Ketua Umum PPP yang akan maju di muktamar Rembang yang digelar Majelis Syariah adalah Djan Faridz, Rommahurmuziy, Suharso Manoarfa, Emron Pangkapi, dan Hasrul sendiri.
Wakil Ketua Umum PPP, Hasrul Azwar menyampaikan, muktamar islah itu diprakarsai oleh Ketua Majelis Syariah PPP, Maimoen Zubair dengan ketua pelaksananya adalah Ahmad Farial.
"Muktamar PPP akan membahas sejumlah agenda penting. Di antaranya, pertanggungjawaban ketua umum, penyusunan program kerja, perubahan AD/ART, dan pemilihan ketua umum," ujar Hasrul dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Selasa (21/10/2014).
Dia menjelaskan, sesuai putusan sidang Mahkamah PPP, jika kedua kubu tidak menyelenggarakan muktamar islah, maka penyelenggaraan muktamar islah direkomendasikan kepada Majelis Syariah yang dipimpin Maimoen Zubair.
Bahkan, kata Hasrul untuk memperkuat pandangan Ketua Majelis Syariah yang biasa disapa Mbah Moen itu, lebih dari 70 kiai khos atau kiai khusus se- Jawa Tengah pada hari Sabtu, 18 Oktober 2014 mengadakan pertemuan di pondok Pesantren Al-Itqon yang diasuh oleh Haris Shodaqoh.
Dalam pertemuan tersebut dihadiri para kiai se-Jawa Tengah, diantaranya adalah kiai Abd. Rozaq dari Pesantren Alfalah Magelang, kiai Hamzah Hasan dari Pondok Pesantren Tanbiul Ghofilin Banjar Negara, kiai Zuhrul Anam dari Pondok Pesantren At- Tauzi Al Islami Purwokerto serta banyak lagi para kiai yang ikut hadir dan menyuarakan hal yang sama.
"Memang, mekanisme Muktamar PPP ditentukan oleh keputusan Mahkamah Partai dan Mahkamah Syariah partai. Namun secara tradisi dan kesakralan keabsahan Muktamar PPP ditentukan oleh sesepuh sekaligus Ketua Mahkamah Syariah PPP, Maimoen Zubair," terangnya.
Sementara itu, sejumlah calon Ketua Umum PPP yang akan maju di muktamar Rembang yang digelar Majelis Syariah adalah Djan Faridz, Rommahurmuziy, Suharso Manoarfa, Emron Pangkapi, dan Hasrul sendiri.
(kur)