Pengamat: Sulit Mengukur Keberhasilan Kepemimpinan SBY

Sabtu, 18 Oktober 2014 - 14:06 WIB
Pengamat: Sulit Mengukur Keberhasilan Kepemimpinan SBY
Pengamat: Sulit Mengukur Keberhasilan Kepemimpinan SBY
A A A
JAKARTA - Mengukur keberhasilan kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai sulit jika dihadapkan dengan realitas politik. Sebab, SBY sendiri tersandera dengan Partai Demokrat dan Parlemen.

Hal itu berdasarkan penilaian Pengamat Politik Budiarto Shambazy saat diskusi bertema 'Berpisah dengan SBY'. "SBY banyak disandera oleh partai dan parlemen, jadi kurang serius kerjanya," ujarnya di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (18/10/2014).

Menurut dia, seharusnya masyarakat bisa sangat mudah dalam mengukur kemimpinan SBY. Persoalannya, SBY gagal mengkapitalisasi kepercayaan rakyat untuk memperkuat kekuasaannya. Dalam kurun 10 tahun, SBY kerap mencampur adukan sistem presidensial dengan parlemen.

Di samping itu, SBY juga dinilai sebagai tipe pemimpin yang gemar 'curhat' dan cenderung 'plin plan'. Sikap tersebut membuat SBY kurang mandiri dalam bertindak.

"Parlemensial dan Presidenter, yaitu parlemennya sial dan presidennya gemeter. Hingga akhirnya SBY banyak curhat di medsos," ucap Budiarto.

Kata dia, seandainya SBY mau mengurangi curhatan di media sosial maka ukuran keberhasilan SBY akan mudah dinilai masyarakat.

"Sebetulnya curhat agak kurang pantas. Ada keluhan banyak dari wartawan bahwa SBY tak pernah lagi tanya jawab, dia malahan pakai Youtube sendiri. Ada yang mau bertanya tapi ini tidak dilakukan dan peluang emas itu disia-siakan," tuturnya.

Bahkan, kecenderungan SBY yang dinilai ingin menyenangkan banyak orang, malah berbuah sebaliknya. Kata dia, masyarakat justru menilai, kesenangan itu hanya milik segelintir orang saja.

"Dia secara pribadi ingin menyenangkan semua orang, tapi akhirnya semua orang kurang senang," tandasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7339 seconds (0.1#10.140)
pixels