Demokrat Tolak SBY Disebut Cuci Tangan Soal Perppu
A
A
A
JAKARTA - Hadirnya dua Perppu Pilkada yang dikeluarkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menuai kritik dari berbagai pihak. Perppu itu dinilai sebagai bentuk 'cuci tangan' SBY yang tak mau disalahkan dengan sahnya UU Pilkada.
Menanggapi hal itu, Politikus Demokrat Saan Mustopa menolak perppu buatan SBY itu disebut untuk menutupi kesalahan presiden yang gagal mempertahankan pilkada langsung.
"Pak SBY tidak bermaksud melakukan cuci tangan. Perppu SBY semata-mata ingin menjaga kelangsungan demokrasi di Indonesia," ucap Saan saat dihubungi, Jumat (3/10/2014).
Menurut Saan, Perppu Pilkada yang dikeluarkan SBY bagian dari hak konstitusi presiden. Apakah perppu itu bakal ditolak atau diterima oleh sejumlah fraksi, tergantung dinamika politik di parlemen.
Ditambahkannya, tugas Fraksi Demokrat adalah meyakinkan fraksi lain untuk meloloskan perppu tersebut. "Demokrasi akan terus dimatangkan, itu yang harus dipertahankan, dan Pak SBY punya komitmen itu," pungkasnya.
Menanggapi hal itu, Politikus Demokrat Saan Mustopa menolak perppu buatan SBY itu disebut untuk menutupi kesalahan presiden yang gagal mempertahankan pilkada langsung.
"Pak SBY tidak bermaksud melakukan cuci tangan. Perppu SBY semata-mata ingin menjaga kelangsungan demokrasi di Indonesia," ucap Saan saat dihubungi, Jumat (3/10/2014).
Menurut Saan, Perppu Pilkada yang dikeluarkan SBY bagian dari hak konstitusi presiden. Apakah perppu itu bakal ditolak atau diterima oleh sejumlah fraksi, tergantung dinamika politik di parlemen.
Ditambahkannya, tugas Fraksi Demokrat adalah meyakinkan fraksi lain untuk meloloskan perppu tersebut. "Demokrasi akan terus dimatangkan, itu yang harus dipertahankan, dan Pak SBY punya komitmen itu," pungkasnya.
(kri)