Tim Transisi Terus Kaji Dua Opsi Kenaikan BBM
A
A
A
JAKARTA - Presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) sangat hati-hati dalam memutuskan opsi kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
Anggota Tim Transisi Jokowi-JK, Arif Budimanta mengatakan, saat ini pihaknya masih terus melakukan simulasi untuk opsi kenaikan harga BBM. Yang dilakukan adalah mempertimbangkan dua opsi, yakni menaikkan secara langsung atau menaikkan secara bertahap.
"Sampai saat ini masih simulasi. Persoalannya pengalihan subsidi untuk BBM. Misalnya dari berapa harga yang akan dipilih, kemudian opsional dari subsidi itu," ujar Arif pada konferensi pers mengenai APBN 2015 di Media Center Jokowi-JK, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Rabu, (24/9/2014).
Dia mengatakan, pengalihaan BBM bersubsidi harus diukur secara tepat dan presisi karena menaikkannya baik secara tetap maupun secara gradual akan berdampak pada inflasi.
"Harus penuh perhitungan karena bisa berakibat pada kemiskinan. Juga akan timbul misalnya naik jumlah X, maka kemiskinan akan bertambah ke arah yang sama," ujar anggota DPR RI dari Fraksi PDIP itu.
Jokowi-JK mempertimbangkan opsi menaikkan harga BBM di awal pemerintahannya demi mengurangi subsidi yang terus membengkak dan membebani APBN.
Anggota Tim Transisi Jokowi-JK, Arif Budimanta mengatakan, saat ini pihaknya masih terus melakukan simulasi untuk opsi kenaikan harga BBM. Yang dilakukan adalah mempertimbangkan dua opsi, yakni menaikkan secara langsung atau menaikkan secara bertahap.
"Sampai saat ini masih simulasi. Persoalannya pengalihan subsidi untuk BBM. Misalnya dari berapa harga yang akan dipilih, kemudian opsional dari subsidi itu," ujar Arif pada konferensi pers mengenai APBN 2015 di Media Center Jokowi-JK, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Rabu, (24/9/2014).
Dia mengatakan, pengalihaan BBM bersubsidi harus diukur secara tepat dan presisi karena menaikkannya baik secara tetap maupun secara gradual akan berdampak pada inflasi.
"Harus penuh perhitungan karena bisa berakibat pada kemiskinan. Juga akan timbul misalnya naik jumlah X, maka kemiskinan akan bertambah ke arah yang sama," ujar anggota DPR RI dari Fraksi PDIP itu.
Jokowi-JK mempertimbangkan opsi menaikkan harga BBM di awal pemerintahannya demi mengurangi subsidi yang terus membengkak dan membebani APBN.
(kri)