SDA Pecat Balik Beberapa Elite PPP
A
A
A
JAKARTA - Upaya pemberhentian Suryadharma Ali dari posisi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) oleh beberapa jajaran elite partai tersebut mendapat perlawanan balik.
Pimpinan PPP yang biasa disapa SDA itu menganggap pemberhentian dirinya dalah langkah ilegal. Bahkan, dia memberhentikan balik sejumlah elite PPP tersebut dari jajaran kepengurusan dan keanggotaan partai.
"Mereka yang diberhentikan dari anggota tidak berhak lagi menjabat anggota DPR. Penggantinya nanti dari nomor urut dua. Mereka yang diberhentikan dari anggota Romi, Suharso, dan Emron. Soal Lukman Hakim? Kami akan menanyakan ke dia soal ketaatannya kepada ketua umum," tegas SDA dalam keterangan persnya di DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Jumat (12/9/2014).
SDA mensinyalir upaya penyingkiran dirinya dari posisi orang nomor satu di PPP sudah dilakukan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Tujuannya adalah agar bisa merapat ke barisan pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Upaya untuk memberhentikan saya sudah jauh hari, sejak 2013. Saya baru mengetahuinya pada Januari 2014. Mereka Emron, Romi, dan Suharso memberhentikan saya, karena mau mengalihkan arah koalisi PPP. Itu motifnya," ungkapnya.
Sebelumnya, melalui rapat internal DPP PPP memutuskan untuk memberhentikan SDA dari jabatannya sebagai ketua umum partai. Rapat yang diprakarsai oleh Sekjen DPP PPP Romahurmuziy Cs itu digelar pada Selasa, 9 September 2014 malam di DPP PPP.
Pimpinan PPP yang biasa disapa SDA itu menganggap pemberhentian dirinya dalah langkah ilegal. Bahkan, dia memberhentikan balik sejumlah elite PPP tersebut dari jajaran kepengurusan dan keanggotaan partai.
"Mereka yang diberhentikan dari anggota tidak berhak lagi menjabat anggota DPR. Penggantinya nanti dari nomor urut dua. Mereka yang diberhentikan dari anggota Romi, Suharso, dan Emron. Soal Lukman Hakim? Kami akan menanyakan ke dia soal ketaatannya kepada ketua umum," tegas SDA dalam keterangan persnya di DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Jumat (12/9/2014).
SDA mensinyalir upaya penyingkiran dirinya dari posisi orang nomor satu di PPP sudah dilakukan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Tujuannya adalah agar bisa merapat ke barisan pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Upaya untuk memberhentikan saya sudah jauh hari, sejak 2013. Saya baru mengetahuinya pada Januari 2014. Mereka Emron, Romi, dan Suharso memberhentikan saya, karena mau mengalihkan arah koalisi PPP. Itu motifnya," ungkapnya.
Sebelumnya, melalui rapat internal DPP PPP memutuskan untuk memberhentikan SDA dari jabatannya sebagai ketua umum partai. Rapat yang diprakarsai oleh Sekjen DPP PPP Romahurmuziy Cs itu digelar pada Selasa, 9 September 2014 malam di DPP PPP.
(kur)