Infrastruktur Luar Jawa

Rabu, 13 Agustus 2014 - 14:16 WIB
Infrastruktur Luar Jawa
Infrastruktur Luar Jawa
A A A
Sungguh menjadi sebuah kabar gembira jika memang nantinya Kereta Api (KA) Trans Sulawesi terealisasi. Kemarin pemancangan tiang pertama atau groundbreaking sudah dilakukan dan diharapkan jalur kereta tersebut bisa digunakan pada 2016.

Memang masih tahap awal dan kita semua, terutama masyarakat Sulawesi, berharap kereta api bisa benarbenar hadir di Sulawesi. Moda transportasi massal jenis ini memang bisa disebut barang langka di luar Pulau Jawa. Selain di Pulau Jawa, kereta api bisa ditemui di Sumatera Utara. Itu pun rutenya hanya antarkota, belum antar provinsi seperti di Pulau Jawa. Pembangunan infrastruktur di luar Pulau Jawa semestinya menjadi prioritas pemerintah.

Baik jalan tol, bandara, rel kereta api, maupun pelabuhan semestinya lebih ditekankan di wilayah luar Pulau Jawa. Bisa dikatakan negeri ini sangat telat dalam melakukan pemerataan pembangunan infrastruktur. Selama ini pembangunan infrastruktur hanya di Pulau Jawa, padahal Indonesia bukan hanya Pulau Jawa. Kondisi ini yang membuat penduduk Indonesia justru menumpuk di Pulau Jawa. Karena pembangunan di Pulau Jawa dianakemaskan, arus urbanisasi dari luar Pulau Jawa ke Pulau Jawa semakin tinggi karena daerah yang terus membangun memang secara ekonomi sangat menjanjikan.

Nah, seandainya pemerintah dari dulu bisa fokus pada pembangunan infrastruktur di luar Pulau Jawa, mungkin penduduk di pulau ini tidak sepadat saat ini. Akibatnya tingkat perekonomian daerah-daerah di luar Pulau Jawa semakin terdongkrak. Toh , jika kita mau melihat lebih jelas, banyak potensi ekonomi di luar Pulau Jawa yang sangat menjanjikan bahkan lebih menjanjikan dibandingkan di Pulau Jawa.

Bisa dikatakan adanya infrastruktur yang memadai akan men-trigger pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Jadi, bukan pembangunan infrastruktur menunggu pertumbuhan ekonomi terlebih dahulu. Taiwan mungkin bisa menjadi cermin bagaimana mereka bisa membangun infrastrukturnya, meski wilayahnya adalah sebagian besar dataran tinggi. Mereka membangun jaringan jalan tol memutar untuk menghubungkan daerah-daerah yang menjadi pusat perekonomian mereka.

Menariknya, saat selesai dibangun, tol tersebut belum banyak yang menggunakan alias masih sepi yang melintas meski untuk masuk tol tersebut gratis. Ternyata memang pemerintah Taiwan ingin membangun agar daerah-daerah yang jauh dari pusat perekonomian menjadi dekat sehingga memancing pertumbuhan ekonomi daerah yang belum tumbuh.

Pemerintah Taiwan tidak hanya memfokuskan pembangunan infrastruktur hanya ibu kotanya. Memang membandingkan Indonesia dengan Taiwan mungkin tidak apple to apple. Namun, setidaknya mencontoh tujuan mereka membangun infrastruktur adalah hal yang baik. Tentu kita berharap tidak hanya Sulawesi yang memiliki moda transportasi berbasis rel. Sumatera, Kalimantan, Bali, ataupun Nusa Tenggara semestinya juga disentuh dengan hal itu.

Bukan hanya kereta api, pembangunan jalan, bandara hingga pelabuhan semestinya diprioritaskan di daerah-daerah tersebut, karena memang secara logika daerah-daerah tersebut yang lebih membutuhkan. Pulau Jawa tampaknya sudah cukup dengan pembangunan rel ganda baik di utara maupun selatan Jawa, begitu juga dengan proyek Trans Jawa yang saat ini masih berlangsung.

Pulau Jawa tampaknya belum membutuhkan kereta cepat Jakarta-Bandung dan Bandung-Surabaya yang menelan dana lebih dari Rp200 triliun. Mobilitas penduduk dari antarwilayah masih bisa diatasi dengan kereta api biasa, pesawat terbang, atau bus-bus antarprovinsi.

Selain itu, bukankah dana sebesar itu bisa untuk menggenjot pembangunan infrastruktur di luar Pulau Jawa? Sudah semestinya pembangunan infrastruktur lebih difokuskan di luar Pulau Jawa.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2591 seconds (0.1#10.140)