BKN Ungkap Buku Tes CPNS Ilegal
A
A
A
JAKARTA - Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengungkap sedikitnya ada tujuh judul buku tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang mencatut nama BKN. Padahal, BKN tidak pernah bekerja sama dengan penerbit manapun untuk pembuatan buku latihan soal tes CPNS.
Kepala Biro Humas dan Protokol Badan Kepegawaian Negara (BKN) Tumpak Hutabarat, mengatakan, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk menarik buku yang dikategorikan ilegal tersebut.
Hanya saja, dia berharap para toko penjual buku untuk lebih selektif dalam menjajakan bukunya. "Saya minta masyarakat waspada dan tidak tertipu," ujar Tumpak seperti dilansir dari setkab.go.id, Selasa (12/8/2014).
Menurutnya bertepatan dengan tes CPNS buku tersebut sangat diminati para calon pelamar. Maka itu pihaknya mengimbau para calon pelamar untuk menyiapkan diri dengan latihan soal versi pemerintah, yang diambil dari bank soal panselnas CPNS 2014.
Lanjutnya, masyarakat juga diminta mengikuti simulasi tes CPNS yang diselenggarakan oleh panitia seleksi nasional (panselnas) berbasis computer assisted test (CAT) dimulai pada 20 Agustus nanti. "Kami tidak bertanggung jawab dengan pencatutan nama BKN dalam buku-buku itu," imbuhnya.
Kepala Biro Humas dan Protokol Badan Kepegawaian Negara (BKN) Tumpak Hutabarat, mengatakan, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk menarik buku yang dikategorikan ilegal tersebut.
Hanya saja, dia berharap para toko penjual buku untuk lebih selektif dalam menjajakan bukunya. "Saya minta masyarakat waspada dan tidak tertipu," ujar Tumpak seperti dilansir dari setkab.go.id, Selasa (12/8/2014).
Menurutnya bertepatan dengan tes CPNS buku tersebut sangat diminati para calon pelamar. Maka itu pihaknya mengimbau para calon pelamar untuk menyiapkan diri dengan latihan soal versi pemerintah, yang diambil dari bank soal panselnas CPNS 2014.
Lanjutnya, masyarakat juga diminta mengikuti simulasi tes CPNS yang diselenggarakan oleh panitia seleksi nasional (panselnas) berbasis computer assisted test (CAT) dimulai pada 20 Agustus nanti. "Kami tidak bertanggung jawab dengan pencatutan nama BKN dalam buku-buku itu," imbuhnya.
(kur)