Lebaran, Tali Silaturahim Kedua Capres Diharapkan Tak Terputus
A
A
A
JAKARTA - Hari Raya Idul Fitri 1435 H dinilai sebagai momentum yang tepat untuk melakukan proses rekonsiliasi pasca pelaksanaan Pemilu Presiden (Pilpres) 2014.
Hal tersebut diungkapkan Politikus Partai Demokrat Jafar Hafsah saat ditemui dalam acara silaturahim dan open house di kediamannya, Jalan Jati Padang Poncol Nomor 19, Jakarta, Selasa (29/7/2014).
Seperti diketahui, pasca pengumuman hasil pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), kedua kandidat calon presiden dan calon wakil presiden belum pernah bertemu. Hal tersebut kemudian ditafsirkan publik sebagai bentuk perseteruan antara dua belah pihak.
Jafar mengatakan, kedua kandidat harus mengambil momen Lebaran ini untuk silaturahmi dan saling maaf-memaafkan. Ia menambahkan, meski kedua kandidat telah bersilaturahim ke Istana Negara bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), justru keduanya belum bertemu langsung.
"Menurut saya alangkah bagusnya mereka saling mengunjungi. Tinggal diatur siapa yang mau menemui siapa. Jokowi ke tempat Prabowo atau sebaliknya, cantik itu barang. Momentum Lebaran harus dipakai untuk silaturahmi," kata Jafar kepada wartawan, Selasa (29/7/2014).
Lebih lanjut, ditambahkannya, seharusnya hasil pilpres tak membuat tali silaturahim antara keduanya terputus. Apalagi, hasil yang diumumkan KPU tersebut masih digugat di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Menurut real count dan quick count yang menang Jokowi-JK. Kemudian Prabowo mengajukan di MK dan itu kan masih proses. Anggaplah belum ada yang menang, tapi silaturahim harus terus jalan," tuntas dia.
Hal tersebut diungkapkan Politikus Partai Demokrat Jafar Hafsah saat ditemui dalam acara silaturahim dan open house di kediamannya, Jalan Jati Padang Poncol Nomor 19, Jakarta, Selasa (29/7/2014).
Seperti diketahui, pasca pengumuman hasil pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), kedua kandidat calon presiden dan calon wakil presiden belum pernah bertemu. Hal tersebut kemudian ditafsirkan publik sebagai bentuk perseteruan antara dua belah pihak.
Jafar mengatakan, kedua kandidat harus mengambil momen Lebaran ini untuk silaturahmi dan saling maaf-memaafkan. Ia menambahkan, meski kedua kandidat telah bersilaturahim ke Istana Negara bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), justru keduanya belum bertemu langsung.
"Menurut saya alangkah bagusnya mereka saling mengunjungi. Tinggal diatur siapa yang mau menemui siapa. Jokowi ke tempat Prabowo atau sebaliknya, cantik itu barang. Momentum Lebaran harus dipakai untuk silaturahmi," kata Jafar kepada wartawan, Selasa (29/7/2014).
Lebih lanjut, ditambahkannya, seharusnya hasil pilpres tak membuat tali silaturahim antara keduanya terputus. Apalagi, hasil yang diumumkan KPU tersebut masih digugat di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Menurut real count dan quick count yang menang Jokowi-JK. Kemudian Prabowo mengajukan di MK dan itu kan masih proses. Anggaplah belum ada yang menang, tapi silaturahim harus terus jalan," tuntas dia.
(kri)