Jika Rekapitulasi Manual Mustahil Hacker Bisa Tembus

Jum'at, 25 Juli 2014 - 05:24 WIB
Jika Rekapitulasi Manual...
Jika Rekapitulasi Manual Mustahil Hacker Bisa Tembus
A A A
JAKARTA - Seorang hacker dalam sebuah blog audit-kpu.blogspot.com membuktikan sistem IT Komisi Pemilihan Umum (KPU) bisa dicurangi. Pasalnya, sistem IT KPU memiliki banyak kelemahan yang membuka peluang orang-orang tidak bertanggung jawab memanfaatkannya.

Ahli digital forensik Universitas Indonesia (UI), Ruby Alamsyah mengungkapkan, dalam penghitungan manual atau rekapitulasi KPU terhadap Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, itu tetap dilakukan manual.

"Hacker maupun apapun akhirnya tidak dapat menembus atau mengubah-ubah. Karena KPU melakukannya manual. Jadi apa yang muncul di website itu hanya transparansi ke publik dan itu sistem yang berbeda," kata Ruby Alamsyah saat dihubungi Sindonews, Kamis 24 Juli 2014 malam.

"Sehingga kalau website KPU ada yang berhasil masuk, hack atau apapun, seperti membuat mati server KPU, itu tidak mengubah atau merusak sistem rekapitulasi manual itu sendiri," imbuhnya.

Dilanjutkan Ruby, jadi informasi bahwa hacker bisa membobol sistem KPU dan mengubah-ubah, menggelembungkan suara pihak tertentu. Itu konfirm tidak bisa dilakukan, karena sistem rekapitulasi KPU adalah manual. Bukan menggunakan secara online.

"Jadi mulai dari pileg (pemilihan legislatif), pilpres, KPU menggunakan rekapitulasi secara manual. Tampilan di website hanya untuk form C1 dan tampilan secara informatif saja. TidaK menggunakan sistem online, masih menggunakan manual," pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1148 seconds (0.1#10.140)