Ada yang Tidak Senang Lihat Indonesia Maju

Minggu, 20 Juli 2014 - 00:34 WIB
Ada yang Tidak Senang Lihat Indonesia Maju
Ada yang Tidak Senang Lihat Indonesia Maju
A A A
JAKARTA - Saling serang antar pendukung pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden 2014 terus bergulir. Serangan kali ini datang dari kubu Prabowo-Hatta terhadap pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).

Menurut anggota Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta, Andre Rosiade, Pemilihan Umum Presiden 2014 telah terkotori campur tangan asing dengan terlibatnya Allan Nairn dalam kampanye Jokowi-JK.

Tudingan itu, bukan asal bicara tanpa bukti. Kepada wartawan, Andre mengaku memiliki bukti-bukti kuat yang menyatakan Allan Nairn sebagai pendukung pasangan Jokowi-JK yang melakukan kampanye hitam kepada pasangan Prabowo-Hatta.

"Bukti yang kami miliki di antaranya adalah foto Allan yang sedang berbicara dengan Boni Hargens yang diketahui sebagai salah satu Timses Jokowi-JK," kata Andre, kepada wartawan, di Jakarta, Sabtu (20/7/2014).

Ditambahkan dia, bukti pertemuan antara Allan dan Boni Hergens tersebut didapat dari temuan relawan pasangan Prabowo-Hatta yang kebetulan berada di tempat mereka bertemu, yakni di Pacific Place, 15 Juli 2014.

"Foto itu dijepret secara diam-diam. Kata dia (relawan Prabowo-Hatta), pertemuan mereka dilakukan di salah satu restoran yang terletak dibilangan Pacifik Place, pada 15 Juli 2014 sore," ungkapnya.

Ditambahkan dia, pertemuan keduanya membuktikan jika pihak asing tidak ingin Indonesia maju. Mereka ingin kekuatan modal dan pengaruhnya tetap tetap menancap di Indonesia. Pertemuan Allan dan Boni merupakan buktinya.

"Ini buktinya, kalau Pemilu Indonesia telah diintervensi asing, mereka tidak ingin Indonesia maju," ucapnya, sambil memperlihatkan sejumlah foto pertemuan tersebut.

Atas dasar bukti-bukti tersebut, Tim Prabowo-Hatta mendesak kepada pihak kepolisian untuk segera memeriksa Allan, karena diduga kuat membawa misi lain ke Indonesia, karena ingin mencampuri politik dalam negeri Indonesia.

"Kami menolak intervensi warga asing, dan kehadiran negara asing dalam Pilpres Indonesia. Kami mendesak aparat kepolisian untuk segera memeriksa Allan, terkait kedatangan dan intervensinya dalam pilpres,” tukasnya.

Seperti diketahui, Allan Nairn (lahir 1956) adalah jurnalis investigasi asal Amerika yang memenangkan penghargaan Memorial Prize Pertama Robert F Kennedy untuk Radio Internasional, karena peliputan di Timor Timur.

Dia pernah di penjara oleh pasukan militer Indonesia di bawah Amerika Serikat yang didukung kuat oleh Suharto saat pelaporan di Timor Timur. Tulisan-tulisannya berfokus pada kebijakan luar negeri AS di Indonesia.

Nama Allan Nairn kembali mencuat saat membongkar hasil wawancaranya dengan Prabowo yang menghina Presiden Gus Dur. Kembali munculnya Allan Nairn diduga sebagai agen ganda yang ingin menghadang kemennagan Prabowo-Hatta.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3941 seconds (0.1#10.140)